Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Pelatih yang Bawa Timnas Indonesia ke Piala Asia, Shin Tae-yong Teranyar
15 Juni 2022 7:36 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia terakhir kali lolos ke Piala Asia adalah pada 2007. Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah bersama Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Kini, usai penantian lama, Indonesia kembali ke Piala Asia. Rasanya terasa lebih manis karena semua penggawa berjuang mati-matian di Pra-Piala Asia.
Timnas Indonesia akhirnya akan berlaga di Piala Asia, seperti yang pernah mereka rasakan pada 1996, 2000, 2004, dan 2007. Berikut ini, kami sajikan daftar pelatih yang membawa Timnas Indonesia ke Piala Asia. Siapa saja?
1) Muhammad Danurwindo
Timnas Indonesia memiliki pelatih asal Italia, Romano Matte, selama 1993-1996. Ia ditargetkan membawa Timnas U-19 lolos ke Piala Dunia U-20 1995 dan Timnas Primavera ke Olimpiade 1996, tetapi gagal.
Timnas Indonesia senior di bawah asuhan Matte pun gagal menjuarai SEA Games 1995. Oleh karena tiga kegagalan besar itu, PSSI menyudahi kerja sama dengan Matte.
ADVERTISEMENT
Muhammad Danurwindo, salah satu asisten Matte, diangkat menjadi pelatih Timnas Indonesia selanjutnya. Dia ditugaskan memimpin pasukan 'Tim Merah-Putih' ke Piala Asia dan Piala Tiger 1996.
Singkat cerita, tim racikan Danurwindo mentas di Piala Asia 1996 di Uni Emirat Arab. Tergabung bersama tuan rumah, Kuwait, dan Korea Selatan; Timnas Indonesia finis di posisi buncit klasemen Grup A. Mereka sempat menahan Kuwait 2-2, salah satunya berkat gol salto Widodo C Putro.
2) Nandar Iskandar
Nandar Iskandar menjabat pelatih kepala selama 1999-2000. Ia membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2000 di Lebanon, setelah memimpin timnya tak terkalahkan dari semua pertandingan babak kualifikasi.
Kala itu, babak kualifikasi bersifat kandang-tandang. Indonesia mengalahkan Kamboja dua kali dan menang sekali serta imbang sekali dengan Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Namun, Timnas Indonesia tetap tak bisa berbuat banyak di putaran final Piala Asia 2000. Setelah bisa menahan Kuwait 0-0 di laga pertama, Indonesia kalah 0-4 dari China dan 0-3 dari Korea Selatan.
3) Ivan Kolev
Ivan Kolev melatih Indonesia pada 2 periode berbeda: 2002–2004 dan 2007. Pada periode pertama, ia membawa Indonesia lolos Piala Asia 2004.
Pada babak kualifikasi yang terpusat di Jeddah, Arab Saudi, Timnas Indonesia bersaing dengan tim tuan rumah, juga Yaman dan Bhutan. Zaenal Arif dan kolega lolos sebagai runner up grup dengan koleksi 3 kemenangan, 1 imbang, dan 2 kekalahan.
Nasib Indonesia di putaran final lebih baik dibanding pada edisi sebelumnya. Walau gagal lolos fase grup, Indonesia mencatatkan kemenangan pertama dalam sejarah Piala Asia, dengan mengalahkan Oman 2-1 berkat gol Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman. Sayang, setelahnya Indonesia dilibas China 0-5 dan dibungkam Bahrain 1-3.
ADVERTISEMENT
Kolev juga melatih Timnas Indonesia saat lolos otomatis ke Piala Asia 2007 sebagai tuan rumah. 'Garuda' mencatatkan kemenangan lagi, Bahrain ditekuk 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno berkat gol Budi dan Bambang Pamungkas. Sayang, mereka kalah 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan.
4) Shin Tae-yong
Shin Tae-yong menuntaskan kerinduan Timnas Indonesia pada Piala Asia. Dalam Pra-Piala Asia 2023, Indonesia awalnya mengikuti Kualifikasi Ronde Kedua yang juga merupakan bagian dari Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Indonesia awalnya dilatih Simon McMenemy dan mereka selalu kalah pada 5 pertandingan yang dihelat pada 2019. Ketika Shin mengambil alih, Indonesia juga gagal memenangi 3 laga sisa pada 2021, yakni imbang 2-2 dengan Thailand, kalah 0-4 dari Vietnam, dan kalah 0-5 dari Uni Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
Indonesia pun harus mengikuti Kualifikasi Ronde Tiga. Di sinilah, Witan Sulaeman dan kolega segrup dengan Kuwait, Yordania, dan Nepal.
Hasilnya bagus. Shin memimpin Indonesia mengalahkan Kuwait 2-1 dan Nepal 7-0. Kekalahan 0-1 dari Yordania bisa dimaafkan karena Indonesia bisa lolos sebagai runner up terbaik. Kini, tinggal menanti kiprah di putaran final Piala Asia 2023.