5 Bintang Ini Layak Tampil Lebih Banyak Musim Depan

2 Agustus 2021 12:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reaksi Mats Hummels dari Jerman setelah mencetak gol bunuh diri saat melawan Prancis di Euro 2020 di Arena Sepak Bola Munich, Munich, Jerman, 15/6. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi Mats Hummels dari Jerman setelah mencetak gol bunuh diri saat melawan Prancis di Euro 2020 di Arena Sepak Bola Munich, Munich, Jerman, 15/6. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
Liga-liga sepak bola top di Eropa bakal memasuki musim baru, 2021/22. Pemain-pemain ini pun layak untuk tampil lebih banyak untuk bisa menunjukkan potensi yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Persaingan antar pemain di berbagai posisi dalam sebuah tim sangatlah ketat. Penampilan konsisten harus ditunjukkan agar mendapat jaminan tempat utama.
Namun, tidak semua pemain bernasib beruntung. Beberapa dari mereka hanya dijadikan pelapis dan diturunkan di kompetisi lain. Padahal, potensi yang dimilikinya bisa membantu tim yang dibela meraih hasil positif.
Gareth Bale duduk di bench dalam laga kontra Valencia. Foto: REUTERS/Susana Vera
Berikut kumparan sajikan daftar 5 pemain yang layak mendapat menit bermain lebih di liga-liga top Eropa, dikutip dari Sportskeeda.

5. Aymeric Laporte (Manchester City)

Pemain Spanyol Aymeric Laporte berselebrasi usai mencetak gol kedua mereka di Stadion La Cartuja, Seville, Spanyol, Rabu (23/6). Foto: Pool via REUTERS/Marcelo Del Pozo
Ketika Man City mendatangkan Ruben Dias, Laporte diplot sebagai tandemnya di lini belakang. Bek berkaki kiri ini telah membuktikan diri sebagai salah satu yang terbaik di Liga Inggris sejak bergabung dengan The Citizens pada Januari 2018.
Namun, penampilan minor kontra Tottenham Hotspur dalam kekalahan 0-2 dari City itu membuatnya digantikan oleh John Stones. Posisi Laporte lantas tergantikan. Alhasil, ia harus menepi dan hanya bermain 14 pertandingan di Premier League sepanjang musim.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pemain berusia 27 tahun itu membuktikan dirinya layak tampil lebih banyak di musim depan. Ia bermain apik di Euro 2020 dengan membawa Spanyol hingga babak semifinal.

4. Miralem Pjanic (Barcelona)

Pemain FC Barcelona Miralem Pjanic berebut bola dengan pemain Athletic Bilbao pada pertandingan lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: LLUIS GENE / AFP
Pjanic diboyong oleh Barcelona dengan ditukar dengan Arthur. Namun, pemain berusia 31 tahun itu gagal menorehkan penampilan apiknya sejak pertama tampil di Camp Nou.
Namun, Ronald Koeman selaku pelatih Barca lebih memercayai lini tengah pada Sergio Busquets, Frenkie de Jong, dan Pedri. Alhasil, Pjanic lebih sering mengisi bangku cadangan.
Padahal, Pjanic adalah salah satu kunci sukses Juventus di lini tengah dalam beberapa tahun terakhir. Ia pun layak lebih banyak tampil untuk menunjukkan performanya. Apabila Koeman tidak percaya dengan kemampuan sang gelandang, mungkin yang terbaik baginya yaitu pindah klub.
ADVERTISEMENT

3. Paulo Dybala (Juventus)

Selebrasi pemain Juventus Paulo Dybala usai mencetak gol ke gawang Genoa pada pertandingan lanjutan Serie A Italia di Stadio Comunale Luigi Ferraris, Genoa, Italia. Foto: Jennifer Lorenzini/REUTERS
Salah satu masalah utama dengan tim besutan Andrea Pirlo musim lalu adalah kurangnya kreativitas dari lini tengah. Dybala adalah orang yang biasanya memberikan hal itu untuk 'Si Nyonya Tua'.
Dybala harus mendapatkan cedera yang menyebabkan dirinya harus absen beberapa saat. Namun, ia tidak diberi waktu tampil reguler saat sudah sembuh. Dybala jadi starter hanya 14 pertandingan di Serie A musim lalu dan keluar dari bangku cadangan pada enam kesempatan.
Dybala sejatinya mencetak empat gol dan memberikan tiga assist. Ia pun bisa menorehkan catatan yang lebih baik dengan waktu bermain yang reguler.

2. Matthijs De Ligt (Juventus)

Pemain Belanda Matthijs de Ligt keluar lapangan setelah mendapat kartu merah dari wasit saat babak 16 besar Euro 2020 melawan Republik Ceko. Foto: Attila Kisbenedek/Reuters
Andrea Pirlo mengandalkan duo berpengalaman Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci untuk mengawal pertahanan Juventus di musim lalu. Alhasil, De Ligt kekurangan menit bermain.
ADVERTISEMENT
De Ligt hanya jadi starter di 25 pertandingan Liga Itali. Dia memulai banyak pertandingan hanya karena Chiellini dan Bonucci mengalami cedera. Pemain asal Belanda itu membutuhkan menit bermain, terutama karena dia baru berusia 21 tahun dan bisa menjadi pemukul dunia.
Bakat yang dimiliki De Ligt sangat disayangkan apabila hanya jadi menjadi penghangat bangku cadangan. Saat di Ajax, ia adalah kapten tim dan berhasil membawa rekan-rekannya tampil hingga ke semifinal Liga Champions apabila mendapat waktu bermain reguler.

1. Donny van de Beek (Manchester United)

Donny van de Beek pada laga Brighton vs Manchester United. Foto: Matt Dunham/Reuters
Van de Beek datang ke MU dengan status sebagai andalan Ajax dalam tiga musim terakhir. Ia berhasil membawa klub asal Belanda tersebut ke puncak kesuksesan, baik lokal maupun di Eropa.
ADVERTISEMENT
Namun, situasi yang dialami Van de Beek di MU adalah situasi yang rumit. Solskjaer hanya tidak memiliki tipe pemain yang memungkinkannya memainkan formasi menyerang seperti 4-3-3. Dia selalu condong ke arah 4-2-3-1 dengan poros ganda di lini tengah.
MU memiliki dua gelandang serang yang sangat mumpuni yaitu Bruno Fernandes dan Paul Pogba. Van de Beek pun kesulitan untuk menggusur tempat dua pemain tersebut. Ia hanya jadi starter dalam empat laga Liga Inggris musim 2020/21.
Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa Solskjaer ingin memainkan formasi yang lebih menyerang musim ini. 'Setan Merah' kemungkinan akan mencoba formasi 4-3-3 dan pemain berusia 24 tahun itu akhirnya bisa mendapatkan waktu yang layak.
****
ADVERTISEMENT