Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Eks Rekan Setim Lionel Messi yang Sudah Jadi Pelatih, Ada Keturunan Indonesia
8 November 2021 13:20 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Loyalitas Lionel Messi di Barcelona memang tidak diragukan lagi. Meskipun kini ia harus berlabuh ke Paris Saint Germain karena masalah financial fair play, sudah lebih dari 20 tahun La Pulga membela Blaugrana dan mempersembahkan banyak trofi.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, Messi sudah pernah mencicipi bagaimana rasanya bekerja sama dengan banyak pemain kelas dunia seperti Ronaldinho hingga Andres Iniesta. Meskipun sebagian besar dari mantan rekannya di Barcelona sudah pensiun, megabintang asal Argentina ini masih tetap eksis di PSG walaupun belum menunjukkan performa mentereng.
Di sisi lain, ada pula eks rekan Messi di Barcelona yang kini sudah menjadi pelatih. Melalui Sportskeeda, kami telah merangkum beberapa mantan rekan Lionel Messi di Barcelona yang memilih melanjutkan karier ke dunia kepelatihan. Ada siapa saja? Simak pembahasan ini.
Juliano Belletti
Saat masih belia, Lionel Messi pernah setim dengan bek kanan ciamik asal Brasil, Juliano Belletti. Hal itu terjadi pada tahun 2004 hingga 2007, ketika Messi masih bau kencur. Kontribusi Belletti bagi Barcelona pada saat itu bisa dikatakan sangat krusial.
ADVERTISEMENT
Bukannya tanpa alasan, Belletti pernah mencetak satu-satunya gol saat berseragam Barcelona pada momen final Liga Champions 2006 kontra Arsenal. Pria berkebangsaan Brasil itu menjadi pahlawan kemenangan Blaugrana sehingga bisa membawa balik trofi 'Si Kuping Besar'.
Meskipun hanya menjalani kontrak selama 3 tahun, jasa Belletti tidak akan pernah dilupakan oleh para fan sebab aksi ciamiknya di final UCL. Kini, ia dikontrak untuk menjadi asisten pelatih tim asal Brasil, Cruzeiro, per Februari 2021 kemarin.
Giovanni van Bronckhorst
Mantan bek sayap andalan Barcelona, Giovanni van Bronckhorst, pernah bermain dengan Lionel Messi muda. Awalnya, pria berkebangsaan Belanda itu dibeli Blaugrana dari Arsenal pada tahun 2003.
Kendati demikian, ia hanya menghabiskan 4 musim saja di Camp Nou, peran van Bronckhorst sangatlah krusial. Selama di Barcelona, van Bronckhorst sukses membawa Barcelona meraih 2 gelar Liga Spanyol dan 1 trofi Liga Champions. Setelah itu, ia kembali ke klub masa kecilnya Feyenoord dan pensiun di sana pada 2010.
ADVERTISEMENT
Tidak langsung gantung sepatu, van Bronckhorst malah langsung ditawari untuk menjadi asisten pelatih di sana, setahun setelah ia pensiun. Empat tahun berselang, pria Belanda itu secara resmi langsung ditunjuk sebagai juru taktik utama klub masa kecilnya dan dikontrak selama 4 tahun.
Ia langsung menjawab kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan membawa Feyenoord menjuarai Eredivisie 1 kali dan mengemas 2 Piala KNVB. Selepas itu, ia melanjutkan karier kepelatihannya ke China dengan mengarsiteki Guangzhou R&F pada Januari hingga Desember 2020.
Van Bronckhorst sendiri memiliki garis keturunan Indonesia. Ibunya, Fransien Sapulette adalah orang asli Maluku yang begitu cinta dengan Bahasa Indonesia.
Victor Valdes
Eks rekan Lionel Messi sekaligus Legenda Barcelona, Victor Valdes, merupakan sosok penjaga gawang yang tidak bisa dilupakan oleh para Cules. Tercatat, 12 tahun lamanya pria berkebangsaan Spanyol itu mengabdi untuk Barcelona.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti di situ saja, Victor Valdes memiliki peran penting terhadap berbagai macam trofi yang ditorehkan Barcelona dalam kurun waktu 2002-2014. Total, 22 trofi berhasil disumbangkan kiper berusia 39 tahun itu saat menjaga jala Blaugrana.
Meskipun tidak mengakhiri masa pensiunnya di Camp Nou, peran vital Victor Valdes tak akan pernah dilupakan begitu saja oleh para fan. Ketika mendekati masa pensiun, pria Spanyol itu memang berniat untuk menjadi pelatih.
Buktinya, pada 2018, ia melakukan serangkaian pelatihan dan tes untuk mendapatkan lisensi untuk menjadi seorang juru taktik. Setelah berhasil meraihnya, Valdes langsung ditunjuk untuk menakhodai tim amatir asal Spanyol ED Moratalaz.
Untuk karier kepelatihan profesionalnya, pemain yang juga pernah berkostum Manchester United ini dipercaya melatih UA Horta pada Mei 2020 dengan kontrak selama 1 tahun.
ADVERTISEMENT
Thierry Henry
Bisa dikatakan bahwa Thierry Henry merupakan salah satu pemain terbaik di dunia pada masanya. Didatangkan dari Arsenal pada 2007, pria berkebangsaan Prancis itu pun harus bekerja sama dengan Lionel Messi di lini depan Blaugrana.
Selama berada di Camp Nou dalam durasi 3 tahun, pria berusia 44 tahun itu sukses mengantarkan Barcelona untuk mengemas 7 trofi. Prestasi yang cukup mentereng tersebut didapatkan berkat peran trio mematikan Henry, Eto'o, dan Messi.
Henry memulai karier kepelatihannya setelah ia gantung sepatu dalam balutan seragam New York Red Bulls. Awalnya, pria Prancis itu dipercaya untuk menjadi asisten pelatih timnas Belgia pada 2016. Setelah itu, Henry secara resmi menjadi pelatih utama AS Monaco pada 2018.
ADVERTISEMENT
Setahun setelah itu, ia langsung berlabuh ke Amerika Serikat untuk menakhodai tim MLS, Montreal Impact, pada 2019 selama 2 tahun. Kini, Henry kembali lagi ke Belgia dengan menjadi asisten pelatih untuk kedua kalinya.
Xavi Hernandez
Eks rekan Leo Messi lainnya yang melanjutkan kiprahnya sebagai juru taktik adalah Xavi Hernandez. Pria berkebangsaan Spanyol itu memulai karier di dunia 'si kulit bundar' sejak tahun 1998. Di Barcelona, Xavi menjadi jenderal lapangan tengah bersama Andres Iniesta.
Perannya bisa dikatakan sangat vital, sebab Xavi Hernandez merupakan salah satu gelandang cerdas yang mengantarkan tim asal Catalunya itu banjir trofi. Pola permainan Barcelona tampak hidup berkat peran Xavi. Alhasil, Barcelona pun menjadi tim yang sangat ditakuti pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari statistik, total 767 caps telah dilakoni Xavi Hernandez saat berseragam Barcelona. Bahkan, pria asal Spanyol itu sukses mempersembahkan 25 trofi untuk Blaugrana dalam kurun waktu 17 tahun.
Ketika performanya mulai menurun sebab faktor usia, Xavi pun memutuskan untuk mengakhiri pengabdiannya bersama Barcelona dan berlabuh ke tim asal Qatar, Al-Sadd. Setelah gantung sepatu di sana, Xavi pun langsung ditunjuk untuk menakhodai mantan klubnya yang dibela selama 4 musim itu.
Pada 2019, Xavi pun menandatangani kontrak dan secara resmi menjadi juru taktik Al-Sadd. Selain menawan di atas lapangan, kecerdasan Xavi ternyata juga menular saat ia menjelma sebagai pelatih.
Di bawah kendali Xavi, Al-Sadd sukses menorehkan 3 trofi domestik hanya dalam waktu 2 tahun saja. Tidak berhenti di sana, tim yang diasuh Xavi itu belum pernah merasakan sama sekali dalam 29 laga yang dilakoninya.
ADVERTISEMENT
Berkat hasil oke tersebut, Barcelona yang sedang berada di fase terpuruk pun langsung mengontak Xavi untuk menjadi pengganti Ronald Koeman. Per tanggal (6/11), Xavi secara resmi kembali ke pelukan klub yang membesarkan namanya dan berperan sebagai juru taktik.
Mantan gelandang andalan bernomor punggung 6 di Barcelona itu, dikontrak hingga Juni 2024.
Penulis: Hamas Nurhan R T