5 Pemain MU yang Seharusnya Tak Dijual Selepas Rezim Alex Ferguson, Siapa Saja?

27 November 2021 12:22 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sir Alex Ferguson di laga terakhirnya. Foto: Reuters/Eddie Keogh
zoom-in-whitePerbesar
Sir Alex Ferguson di laga terakhirnya. Foto: Reuters/Eddie Keogh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tangan Sir Alex Ferguson, Manchester United (MU) sukses menjadi tim yang ditakuti. Salah satu buktinya, manajer asal Skotlandia itu berhasil membawa 'Setan Merah' meraih 13 gelar Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Namun, Fergie memutuskan untuk pensiun pada 2013. Hal tersebut menjadi awal mula merosotnya prestasi Manchester United hingga saat ini.
Sudah empat kali berganti manajer, tak satu pun yang berhasil membawa MU kembali ke era kejayaan atau bahkan melebihi prestasi Ferguson. Tak jarang, juru taktik yang menangani MU usai rezim Ferguson keliru dalam mengelola pemainnya.
Ada beberapa pemain potensial yang malah disia-siakan. Mengutip dari Sportskeeda, berikut 5 nama pemain yang seharusnya tidak dijual MU selepas rezim Ferguson.

5. Wilfried Zaha

Pemain Crystal Palace Wilfried Zaha mencetak gol pertama mereka saat hadapi Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Sabtu (30/10). Foto: Hannah McKay/REUTERS
Sesaat sebelum Ferguson pensiun, ia sempat mendatangkan Wilfried Zaha dari Crystal Palace untuk menambah juru gedor 'Setan Merah'. Ia direkrut atas dasar kecepatan dan kemampuan yang cukup oke dalam mengolah bola.
ADVERTISEMENT
Namun, nyawa pemain asal Pantai Gading itu tidak bertahan lama usai Ferguson pensiun. Kala itu, David Moyes masuk untuk menggantikan peran Ferguson sebagai juru taktik dan membuat Zaha kerap menghangatkan bangku cadangan.
Dilihat dari statistik, Zaha cuma dipasang sebanyak 4 kali dan gagal membuat gol. Buntutnya, ia langsung dipinjamkan ke Cardiff dan Crystal Palace. Setelah kontraknya usai, The Eagles pun langsung membelinya secara permanen pada 2015 dengan mahar 3,8 juta euro (sekitar Rp 62 miliar dengan kurs saat ini).

4. Ander Herrera

Ander Herrera (kanan) berbicara dengan Ole Gunnar Solskjaer setelah laga Manchester United vs Chelsea. Foto: Jason Cairnduff/Reuters
Banyak fan MU yang sangat menyayangkan keputusan manajemen klub untuk tidak memperpanjang kontrak Ander Herrera. Padahal, peran pria asal Spanyol tersebut amat vital.
Selama berseragam MU, Herrera senantiasa memberikan umpan manja ditambah kecerdasan yang cukup oke dalam mengolah bola. Dilihat dari statistik, pemain yang didatangkan dari Athletic Bilbao pada 2014 itu sukses mengemas 20 gol dan 27 assist dalam 189 laga lintas ajang.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, peran krusialnya dalam skuad tidak membuat manajemen MU tertarik untuk memperpanjang kontraknya. Alhasil, raksasa Liga Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), tanpa pikir panjang langsung memboyong Herrera dengan status bebas transfer pada 2019.

3. Daley Blind

Pemain Belanda Daley Blind duel dengan pemain Turki Cengiz saat Kualifikasi Piala Dunia antara Belanda vs Turki di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda. Foto: Piroschka Van De Wouw/Reuters
Saat dipimpin Sir Alex Ferguson, Manchester United kerap diperkuat oleh penggawa asal Belanda. Sebut saja Jaap Stam, Ruud van Nistelrooy, dan Robin van Persie yang menjadi nama-nama pemain Belanda yang berjaya bersama 'Setan Merah'.
Namun, kejayaan tersebut tidak dirasakan oleh pemain Belanda yang didatangkan usai Ferguson pensiun, Daley Blind. Pada 2014, Blind menjadi target transfer utama Louis van Gaal usai ditunjuk sebagai pengganti David Moyes.
Dengan mahar 17 juta euro (sekitar Rp 276 miliar), Blind secara resmi diboyong dari Ajax pada jendela transfer musim panas 2014. Selama berseragam 'Setan Merah', Blind sebenarnya menjadi pemain yang cukup vital bagi lini pertahanan MU.
ADVERTISEMENT
Apalagi ditambah dengan posisinya yang cukup fleksibel membuat Blind senantiasa menjadi pilihan utama van Gaal. Namun, perannya di Old Trafford tiba-tiba sirna setelah van Gaal didepak dan digantikan oleh Jose Mourinho.
Blind tidak masuk dalam skema The Special One dan harus diusir dari kesebelasan MU. Alhasil, Blind memutuskan pulang kampung ke klub lamanya, Ajax, pada bursa transfer musim panas 2018.
Saat kembali ke Ajax, performa Blind boleh dibilang pulih kembali. Terlihat ketika ia menjadi pemain kunci saat Ajax menjuarai Eredivisie musim 2018/19.

2. Memphis Depay

Pemain Belanda Memphis Depay berselebrasi usai mencetak gol pertama mereka dari titik penalti saat hadapi Montenegro di Stadion Podgorica City, Podgorica, Montenegro, Sabtu (13/11). Foto: Stevo Vasiljevic/REUTERS
Tak hanya Daley Blind, Memphis Depay merupakan pemain Belanda lain yang kualitasnya tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh MU. Pada 2015, van Gaal memutuskan untuk merekrut Depay dari PSV Eindhoven berkat performanya yang ciamik.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari statistik, Depay sukses menorehkan 50 gol dan 24 assist dalam 124 pertandingan saat membela PSV. Alhasil, MU pun rela menggelontorkan dana sebesar 24 juta euro atau sekitar Rp 554 miliar.
Namun, Depay tidak bisa beradaptasi saat berseragam 'Setan Merah', performanya pun anjlok. Tercatat, Depay cuma mampu mengemas 7 gol dan 6 assist dalam 54 pertandingan.
Berkat kurangnya jam terbang serta timpangnya penampilan, Depay pun didepak dari MU sesaat setelah Mourinho menjabat sebagai juru taktik. Pada 2017, pemain 27 tahun itu dijual ke Lyon dengan mahar 16 juta euro atau sekitar Rp 261 miliar.
Anehnya, performa Depay yang sebelumnya redup akhirnya pulih kembali setelah berlabuh ke klub Prancis tersebut. Buktinya, dalam 139 laga, pemain yang kini membela Blaugrana itu sukses mencatatkan 63 gol dan 39 assist.
ADVERTISEMENT

1. Romelu Lukaku

Pemain Belgia Romelu Lukaku berselebrasi usai mencetak gol saat menghadapi Prancis di Allianz Stadium, Turin, Italia, Kamis (7/10). Foto: Massimo Rana/Pool via Reuters
Kedatangan Romelu Lukaku ke Manchester United pada 2017 sempat menjadi angin segar bagi para fan dan manajemen. Saat itu, MU sedang mengalami krisis lini serang sehingga wajib memboyong pemain dengan insting gol tinggi.
Di bawah instruksi Jose Mourinho, 'Setan Merah' pun langsung merekrut pemain Belgia itu dari Everton dengan mahar fantastis 85 juta euro (sekitar Rp 1,3 triliun). Sayang, ekspektasi para fan sirna ketika Lukaku sama sekali tidak menunjukkan kontribusi vital bagi MU.
Pada musim pertamanya berseragam 'Setan Merah', Lukaku cuma memboyong 16 gol dan 7 assist. Statistik semacam itu tak membuat manajemen klub puas dan memutuskan untuk mendepaknya setelah Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih posisi Jose Mourinho.
ADVERTISEMENT
Keputusan semacam itu sebenarnya tidak harus direalisasikan oleh MU. Sebab, Lukaku merupakan pemain potensial. Buktinya, di musim selanjutnya selepas berlabuh ke Inter Milan, pria 28 tahun itu mampu mengantarkan Nerazzuri menjadi kampiun Serie A.
Penulis: Hamas Nurhan R T