6 Fakta Estadio da Luz, Venue Perempat Final hingga Final Liga Champions 2019/20

9 Agustus 2020 7:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion da Luz. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Stadion da Luz. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Estadio da Luz di Portugal dipilih jadi salah satu venue laga perempat final hingga semifinal, juga final, Liga Champions 2019/20. Estadio Jose Alvalade yang juga berada di Kota Lisbon pun akan menggelar laga perempat final dan semifinal UCL.
ADVERTISEMENT
Khusus stori kali ini, apa yang kamu ketahui tentang Estadio da Luz?
Well, bagi kalian yang enggak terlalu mengikuti liga atau klub-klub Portugal mungkin masih agak 'asing' dengan Estadio da Luz. Pada stori ini, kumparanBOLA akan mengenalkannya lebih dekat kepada kalian.
Berikut ini, sejumlah fakta soal stadion yang memiliki nama resmi "Estadio do Sport Lisboa e Benfica" itu. Silakan disimak.

1) Markas SL Benfica

SL Benfica, penghuni Estadio da Luz. Foto: REUTERS/Pedro Nunes
Estadio da Luz baru pertama kali dibuka pada Oktober 2003. Sejak itu juga, SL Benfica bermarkas di sana. Laga pertama yang dihelat di sana adalah laga uji coba Benfica vs Nacional (klub Uruguay).
Dalam laga yang berlangsung pada 25 Oktober 2003 itu, Os Encarnados menang 2-1. Nuno Gomes cetak brace.
ADVERTISEMENT

2) Sejarah Estadio da Luz

Dulu sebenarnya, Benfica juga bermarkas di stadion dengan nama yang sama. Namun, karena tuntutan modernisasi, plus keberhasilan Portugal terpilih sebagai tuan rumah Piala Eropa 2004, mereka harus pindah ke stadion baru.
Biaya kontruksi Estadio da Luz yang baru ini disinyalir mencapai 162 juta euro. HOK Sport (kini bernama Populous) menjadi pihak arsiteknya.

3) Kapasitas 60.000-an

Kini, Estadio da Luz tercatat mampu menampung hingga 64.642 penonton. Namun sayang, dalam gelaran babak perempat final hingga final Liga Champions 2019/20, puluhan ribu kursi itu harus dibiarkan kosong.

4) Arti nama dan julukan "A Cathedral"

Stadion da Luz. Foto: Shutter Stock
"Estadio da Luz" bukanlah nama resmi. Namun, publik lebih akrab menyebutnya begitu karena stadion ini dibangun di area bernama "Luz", perbatasan antara paroki (distrik administratif gereja) Benfica dan Carnide, yang namanya berasal dari Igreja de Nossa Senhora da Luz (Gereja Our Lady of Light).
ADVERTISEMENT
Makanya, laiknya stadion lama Benfica, stadion ini juga dijuluki "A Cathedral". Lalu, "Luz" sendiri bisa diartikan sebagai "Cahaya". Oleh karena itu, Estadio da Luz bisa berarti "Stadium of Light" dalam Bahasa Inggris--mirip nama markas Sunderland.
Namun biar bagaimanapun, terjemahan ini dapat dikatakan tidak akurat. Sebab, filosofi nama Luz untuk stadion ini seyogianya tak mengacu pada "Cahaya", tetapi pada alamat asli dari stadion tersebut: Estrada da Luz.
Namun, alamatnya kini berubah menjadi Avenida Eusebio da Silva Ferreira. Perubahan itu untuk menghormati pemain legendaris Benfica, Eusebio.

5) Venue final Euro 2004

Presiden UEFA Lennart Johannson (tengah) akan memberikan trofi Henry Delaunay kepada tim Yunani. Foto: SORIANO / FIFE / AFP
Seperti yang tadi dijelaskan, salah satu tujuan dibikinnya stadion ini adalah untuk menyukseskan Euro 2004 di Portugal. Estadio da Luz dipilih untuk menggelar laga final.
ADVERTISEMENT
Seluruh penonton yang hadir di sana pada 4 Juli 2004 menjadi saksi kekalahan Timnas Portugal di tangan Timnas Yunani. Gol tunggal Angelos Charisteas menjadi mimpi buruk tuan rumah, trofi juara diboyong ke 'Negeri Para Dewa'.

6) Venue final Liga Champions 2013/14

Kiper Real Madrid Iker Casillas mengangkat trofi setelah memenangkan final Liga Champions antara Atletico Madrid dan Real Madrid. Foto: MIGUEL RIOPA / AFP
Kala Real Madrid mengunci La Decima gelar Liga Champions, mereka memastikan dan merayakannya di Estadio da Luz. Seluruh penonton di sana menjadi saksi ihwal bagaimana gol sundulan Sergio Ramos membuyarkan kemenangan Atletico Madrid yang sudah di depan mata.
Skor akhir 4-1 untuk kemenangan Los Blancos di laga itu. Selain Ramos, Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo juga turut menyumbang gol; sementara gol tunggal El Atleti (yang sempat unggul lebih dulu) dicetak Diego Godin.
ADVERTISEMENT
Pada UCL musim ini, Real Madrid sudah tersingkir, tetapi Atletico masih ada. Bisakah armada Diego Simeone menuntaskan rasa penasaran menggamit 'si Kuping Besar' di sana? Ataukah, ada klub lain yang akan berpesta?
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.