6 Klub Liga Spanyol Ini Dipaksa Bermain Tanpa Sponsor di Jersinya, Mengapa?

20 Agustus 2021 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Real Sociedad Mikel Oyarzabal merayakan gol keduanya saat melawan Barcelona di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/8). Foto: Albert Gea/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Real Sociedad Mikel Oyarzabal merayakan gol keduanya saat melawan Barcelona di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/8). Foto: Albert Gea/REUTERS
ADVERTISEMENT
Enam tim Liga Spanyol dipastikan akan melakoni musim 2021/22 tanpa adanya sponsor di jersi mereka. Sebab, pihak La Liga telah melarang penggunaan sponsor dari perusahaan judi untuk dipasang di bagian depan kostum tim.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Sportbible, pada Oktober 2020 lalu, pemerintah Spanyol telah mengumumkan bahwa semua sponsor judi akan dilarang karena dampak buruknya pada beberapa orang yang paling rentan.
Aturan tersebut kemudian berdampak pada beberapa klub di Liga Spanyol seperti Granada, Real Sociedad, Alaves, RCD Mallorca, Cadiz, dan Levante. Mereka bakal kehilangan banyak uang karena belum menemukan kesepakatan sponsor alternatif.
Dalam dua tahun belakangan, begitu banyak klub Eropa telah menderita secara finansial akibat pandemi COVID-19. Aturan baru ini pun telah memaksa pihak klub yang telah disebutkan sebelumnya untuk memikirkan cara alternatif dalam meningkatkan pendapatan.
Jika tidak, mereka berisiko jatuh ke dalam masalah yang lebih besar, terutama soal finansial.
Pemain Real Madrid Karim Benzema berusaha melewati pemain Deportivo Alaves pada pertandingan Liga Spanyol di Estadio Mendizorroza, Vitoria-Gasteiz, Spanyol. Foto: Vincent West/REUTERS
Di sisi lain, jurnalis The Athletic, Adam Crafton, menyebut kini terdapat saran bahwa aturan tersebut juga akan segera diterapkan di Inggris. Aturan itu disebut akan lebih dulu diberlakukan di Divisi Championship.
ADVERTISEMENT
Jika ini diberlakukan, Divisi Championship akan sangat terpengaruh oleh perubahan aturan tersebut. Pasalnya, lebih dari 50 persen klub memiliki sponsor dari perusahaan judi yang dilaporkan memberikan pemasukan untuk klub lebih dari 40 juta pounds (sekitar Rp 788 miliar) per tahun.
Tak hanya itu, Premier League dilaporkan juga telah membahas masalah tersebut. Pemerintah Inggris pun telah merekomendasikan bahwa bentuk sponsor semacam ini tidak boleh digunakan pada jersi sepak bola pada 2023 mendatang.
Di Liga Inggris musim lalu, terdapat 8 tim yang memiliki kesepakatan sponsor dengan perusahaan judi di jersinya. Mereka adalah Burnley, Crystal Palace, Fulham, Leeds, Newcastle, Southampton, West Ham, dan Wolves.
Pertandingan Liga Premier antara Burnley melawan West Ham United di Turf Moor, Burnley, Inggris (3/5). Foto: Pool via REUTERS
"Kami saat ini sedang melakukan tinjauan komprehensif terhadap undang-undang perjudian untuk memastikan mereka sesuai untuk era digital dan seruan publik untuk bukti. terbuka untuk kontribusi," tulis pernyataan resmi dari Department Digital, Culture, Media & Sport Inggris.
ADVERTISEMENT
“Kami bertekad untuk mengatasi masalah perjudian dalam segala bentuknya dan pekerjaan akan dibangun di atas rekam jejak kami yang kuat dalam memperkenalkan langkah-langkah untuk melindungi mereka yang berisiko,” tutup pernyataan itu.