7 Laga Final Liga Champions yang Mempertemukan Tim Satu Negara

6 Mei 2021 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Salah mencium trofi saat merayakan kemenangan Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah mencium trofi saat merayakan kemenangan Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
Final Liga Champions 2020/21 menghadirkan duel dari dua tim dari negara yang sama. Adalah Manchester City dan Chelsea yang akan bentrok di partai puncak Liga Champions musim ini.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah panjang Liga Champions yang dulu disebut European Cup, pertemuan dua tim dari satu negara cukup jarang. Sejak pertama kali digelar pada musim 1955/56 sampai sekarang, tercatat baru tujuh final tim satu negara terjadi.
Uniknya, tim-tim dari Inggris menjadi yang paling sering melakukannya di beberapa tahun belakangan. Sebelum Man City dan Chelsea nanti di Istanbul, sudah ada Tottenham Hotspur vs Liverpool pada edisi 2018/19.
Sejauh ini, baru tiga negara yang dua wakilnya tampil di babak final. Selain Spanyol, Jerman, dan Inggris, belum pernah ada negara lain yang mengirim dua wakil ke final Liga Champions.
Nah, sekarang kumparan akan menyusun daftar tujuh final satu negara di partai puncak Liga Champions. Silakan simak daftarnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Real Madrid vs Valencia (1999/2000)
Pertandingan final Liga Champions musim 1999/2000 antara Real Madrid dan Valencia. Foto: PATRICK HERTZOG / AFP
Pertama kali final antar tim satu negara terjadi pada musim 1999/2000. Itu adalah laga final Liga Champions ke-11 Madrid dan pertama untuk Valencia.
Los Blancos berjaya di Stade de France dan meraih gelar juara Liga Champions ke-8 mereka dengan menang 3-0. Gol-gol Madrid hadir lewat Fernando Morientes, Steve McManaman, dan Raul Gonzalez.
2. AC Milan vs Juventus (2002/2003)
Pertandingan final Liga Champions musim 2002/2003 antara AC Milan dan Juventus mesti berakhir lewat babak adu penalti. Foto: ADRIAN DENNIS / AFP
Setelah Spanyol, giliran Italia yang mengirim dua wakil ke final. AC Milan dan Juventus bentrok di babak final yang digelar di Old Trafford.
Laga berjalan sengit hingga harus dituntaskan lewat adu penalti. Clarence Seedorf dan Kakha Kaladze gagal melakukan tugasnya dengan baik untuk Milan. Namun, David Trezeguet, Marcelo Zalayeta, dan Paolo Montero pun demikian untuk Juventus.
ADVERTISEMENT
Alhasil tendangan Andriy Shevchenko memastikan Milan meraih gelar Liga Champions ke-6 mereka.
3. Manchester United vs Chelsea (2007/2008)
Kapten Chelsea, John Terry terpeleset kala mengeksekusi penalti di partai final Liga Champions 2007/2008 melawan Manchester United. Foto: FRANCK FIFE / AFP
Inggris pun berhasil mengirim dua wakil ke final Liga Champions pada musim 2007/2008. MU dan Chelsea berduel di partai puncak yang digelar di Moskow, Rusia.
Laga ini diramaikan drama. Didier Drogba kena kartu merah di waktu tambahan. Lalu ada kejadian John Terry terpeleset. Laga pun berlanjut ke adu penalti dan Edwin van der Sar sukses menyetop Nicolas Anelka untuk membuat MU menang.
4. Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund (2012/2013)
Duel tim asal Jerman tersaji di final Liga Champions 2012/13. Dortmund berusaha menantang dominasi Bayern yang finis 25 poin lebih banyak dibanding mereka di Liga Jerman.
ADVERTISEMENT
Bayern punya harapan besar memenangi laga itu setelah Mario Mandzukic membuat mereka unggul lewat tendangan penalti di Wembley. Namun, penalti Ilkay Guendogan menyamakan kedudukan. Itu adalah gol pertama Bayern dalam 432 menit di Liga Champions.
Akan tetapi, Bayern memastikan kemenangan lewat Arjen Robben. Bayern pun bisa mengangkat trofi Liga Champions untuk kelima kalinya.
5. Real Madrid vs Atletico Madrid (2013/2014)
Real Madrid berpesta seusai mengalahkan Atletico Madrid di final Liga Champions musim 2013/2014. Foto: GERARD JULIEN / AFP
Final Liga Champions musim 2013/2014 terbilang bersejarah. Pasalnya, final kali itu tak hanya mempertemukan dua tim senegara, tetapi yang juga berasal dari kota yang sama.
Dua tim terbaik dari kota Madrid, Atletico dan Real, saling bertemu di Estadio da Luz, Portugal, untuk memperebutkan trofi tertinggi di level Eropa. Di musim itu, Atletico tentu berambisi untuk mengakhiri musim dengan sempurna setelah sukses menjuarai La Liga. Sayang, akhir musim mereka justru anti-klimaks.
ADVERTISEMENT
Atletico melakoni laga itu sepekan setelah memastikan diri sebagai juara La Liga. Namun, Madrid menang telak di final dengan skor 4-1.
6. Real Madrid vs Atletico Madrid (2015/2016)
Tendangan penalti Antoine Griezmann yang gagal di final Liga Champions 2015/2016 melawan Real Madrid. Foto: TIZIANA FABI / AFP
Dua musim setelah Da Luz, Atletico memiliki kesempatan untuk membalaskan dendam mereka terhadap Madrid. Ya, dua tim raksasa La Liga ini kembali bertemu di final Liga Champions, tepatnya di final Liga Champions musim 2015/2016 yang dihelat di San Siro, Italia.
Sayang, misi balas dendam Atletico mesti berakhir pahit. Untuk yang kedua kalinya, Los Colchoneros mesti takluk di tangan rival sekotanya di babak pemungkas Liga Champions.
Kekalahan Atletico kali ini bisa dibilang tak separah dua musim sebelumnya. Namun, rasa sakitnya mungkin dua kali lipat, karena Atletico sesungguhnya dapat memenangi laga ini apabila sang bintang, Antoine Griezmann, tak gagal mengeksekusi penalti di waktu normal.
ADVERTISEMENT
Gagalnya penalti Griezmann membuat waktu normal berakhir dengan skor 1-1. Tak ada gol tercipta di perpanjangan waktu, dan pertandingan mesti berlanjut ke babak adu penalti. Di babak tos-tosan, Madrid keluar sebagai pemenang dengan skor 5-3.
7. Tottenham Hotspur vs Liverpool (2018/2019)
Proses terciptanya gol Divock Origi ke gawang Tottenham Hotspur di final Liga Champions 2018/19. Foto: REUTERS/Carl Recine
Final antar tim satu negara teranyar terjadi pada musim 2018/19. Waktu itu, Tottenham secara mengejutkan masuk ke final usai mengalahkan Ajax Amsterdam.
Begitu pula dengan Liverpool. The Reds dianggap tidak akan melaju ke final usai dihajar 3-0 di Camp Nou.
Final pertama Tottenham tidak berjalan mulus. Mereka pun keok 0-2 di Wanda Metropolitano setelah kemasukan gol Mohamed Salah dan Divock Origi.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT