news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

8 Mei 2004: Samuel Eto'o Pulang ke Bernabeu dan Bobol Gawang Madrid Dua Kali

8 Mei 2020 14:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samuel Eto'o membela Real Mallorca pada 2003. Foto: AFP/Oscar Pipkin
zoom-in-whitePerbesar
Samuel Eto'o membela Real Mallorca pada 2003. Foto: AFP/Oscar Pipkin
ADVERTISEMENT
Bagi Samuel Eto'o, Real Madrid adalah rumah pertamanya di Spanyol. Itu adalah fakta yang tak terbantahkan, terlepas dari masa suram yang pernah ia alami di sana.
ADVERTISEMENT
Eto'o bergabung dengan Madrid sejak ia masih muda, yakni pada 1996. Ia lalu diasah di Madrid B, sebelum akhirnya pada 1997, Madrid memberinya kontrak profesional. Ia mendapatkan debut La Liga bersama Madrid pada 1998 dalam laga lawan Espanyol.
Namun, cerita tentang Eto'o di Madrid memang banyak berisikan tentang masa peminjaman. Leganes, Espanyol, dan Real Mallorca adalah klub yang pernah jadi tempat Eto'o dipinjamkan. Ia tak pernah mendapatkan tempat inti di Madrid.
Tidak cuma itu, catatan Eto'o di Madrid juga nihil. Dari 7 kali mentas, ia sama sekali tidak mencetak gol untuk Los Blancos. Rasa tidak bahagia menyeruak. Rumah yang seharusnya jadi tempat yang nyaman berubah jadi kepahitan buat Eto'o.
ADVERTISEMENT
Alhasil, pada 2000, ia memilih merantau ke Mallorca, klub yang pernah menjadi tempat Eto'o singgah. Nah, pada 2004, ia berkesempatan pulang ke Madrid bersama para pemain Mallorca. Di sinilah, Eto'o membuktikan diri bahwa ia sudah sukses.
Samuel Eto'o saat berseragam Real Mallorca. Foto: Dok. La Liga
***
La Liga 2003/04 ketika itu sudah memasuki pekan terakhir. Posisi Madrid sedang tidak aman akibat dua kekalahan beruntun dari Barcelona dan Deportivo La Coruna. Mereka terlempar dari tiga besar klasemen.
Pada pekan ke-36, Madrid berupaya memutus catatan buruk ini saat menjamu Mallorca. Peluang untuk memperbaiki torehan terbuka jika menilik posisi Mallorca yang hanya berada di papan tengah klasemen saat itu.
Namun, Madrid lupa bahwa Mallorca punya sosok yang pernah mereka sia-siakan dulu: Samuel Eto'o. Selepas memutuskan untuk merantau dari Madrid, Eto'o mulai jadi bahan perbincangan. Ia dianggap sebagai salah satu penyerang bertalenta.
ADVERTISEMENT
Desas-desus tentang kemampuan Eto'o yang mumpuni ini diiringi pula oleh catatan ciamik. Sejak musim 2000/01 hingga 2002/03, penyerang asal Kamerun itu mampu mencetak 39 gol dari 101 laga yang ia lalui bersama Mallorca di semua ajang.
Bukan cuma itu, Eto'o juga sukses merengkuh gelar Copa del Rey pada musim 2002/03 bersama Mallorca. Hal ini jadi penegas bahwa Eto'o sudah tumbuh jadi penyerang berbahaya di tanah Spanyol.
Eto'o pun membuktikan kehebatannya kepada publik Madrid di Santiago Bernabeu pada 8 Mei 2004. Pada laga itu, Eto'o sukses mencetak dua gol ke gawang Madrid yang dikawal Iker Casillas.
Gol pertama lahir pada menit 10. Menerima umpan dari lini belakang. Eto'o berlari sendirian di sisi kiri pertahanan Madrid. Ia sukses melewati Raul Bravo, sebelum akhirnya menundukkan Casillas via tendangan chip.
ADVERTISEMENT
Gol kedua tidak kalah indahnya. Pada menit 36, Eto'o menerima bola di lini tengah. Ia kemudian berlari melewati bek-bek Madrid, memasuki kotak penalti, lalu kembali membuat Casillas mati kutu lewat sepakan kaki kanannya.
Dua gol yang Eto'o cetak ini membantu Mallorca menundukkan Madrid dengan skor 3-2 di laga itu. Kemenangan ini melanjutkan catatan buruk Madrid., juga jadi bagian dari lima kekalahan beruntun yang diderita Madrid di akhir musim La Liga 2003/04.
Cerita manis Eto'o di Santiago Bernabeu sebenarnya bukan ini saja. Pada musim 2002/03, ia mendapatkan standing ovation dari para pendukung Madrid berkat penampilan ciamiknya saat Mallorca menggasak Madrid dengan skor 5-1.
Per Transfermarkt, gawang Madrid jadi gawang yang paling rutin Eto'o bobol selama kariernya (11 gol), selain gawang Real Betis (14 gol), Deportivo (13 gol), dan Osasuna (11 gol). Eto'o memang punya cara tersendiri untuk membuktikan diri kepada Madrid.
ADVERTISEMENT
***
Pulang ke rumah terkadang bukan hanya jadi jalan untuk melepas rindu. Lebih jauh, pulang ke rumah juga bisa jadi ajang pembuktian bahwa kita bisa selamat, atau bahkan mampu meraih sesuatu yang baik bagi diri sendiri dari dunia luar. Itulah yang terjadi pada Eto'o.
Eto'o memilih minggat dari rumah pertamanya di Spanyol, Real Madrid, untuk meraih sesuatu yang baik. Saat pulang bersama Mallorca (juga Barcelona) ke rumah (Santiago Bernabeu), ia membuktikan diri bahwa ia sudah berkembang.
Maka, tidak salah rasanya jika Eto'o berterima kasih dan tidak pernah menyesal bergabung dengan Real Madrid. Rumah pertamanya itulah yang jadi tempatnya diasah, lalu kemudian menjadi bekal baginya saat menghadapi dunia luar.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, Samuel Eto'o berterima kasih dengan cara yang pahit: Membobol gawang Real Madrid saat ia pulang.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
===
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona