news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

9 Wonderkid Real Madrid yang Bersinar di Klub Lain: Ada yang Bawa Barca Juara

4 Oktober 2021 12:43 WIB
ยท
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fans Real Madrid Foto: REUTERS/Rafael Marchante
zoom-in-whitePerbesar
Fans Real Madrid Foto: REUTERS/Rafael Marchante
ADVERTISEMENT
Raksasa Spanyol, Real Madrid, punya program khusus menelurkan bakat-bakat hebat dari akademi mereka, La Fabrica. Namun, tak jarang wonderkid itu gagal bersinar dan malah hebat bersama klub lain.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hal tersebut, berikut 9 nama wonderkid Real Madrid yang akhirnya terbuang dan bisa bersinar di klub lain. Siapa saja mereka? Simak daftarnya di sini, dikutip dari The Sun.

Juan Mata

Gelandang Manchester United, Juan Manuel Mata, dikepung pemain Club Brugge. Foto: Reuters/Francois Lenoir
Sebenarnya Mata adalah jebolan akademi Real Oviedo. Namun, Los Blancos dengan cepat mengamankan jasa sang gelandang serang ketika dirinya masih berusia 15 tahun.
Juan Mata pun memainkan peran untuk tim muda Madrid, dia tercatat bisa mencetak 9 gol dari 38 penampilan bersama Real Madrid Castilla sebelum akhirnya hijrah ke Valencia pada 2007.
Setelah dari Valencia, ia merantau ke Inggris dan bermain untuk Chelsea kemudian Manchester United. Bersama dua klub Inggris itulah namanya harum dan bersinar.

Samuel Eto'o

Samuel Eto'o pernah memperkuat Real Madrid dan Barcelona. Foto: AFP/Lluis Gene
Legenda Kamerun, Samuel Eto'o, masuk ke tim muda Madrid saat usianya 16 tahun. Itu terjadi usai dirinya pindah dari Akademi Olahraga Kadji di tanah kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Namun, jalan Eto'o ke tim utama terhalang oleh nama-nama besar, seperti Raul, Fernando Morientes, dan Ronaldo. Ia pun kerap dipinjamkan ke Leganes, Espanyol, hingga Mallorca. Bersama klub yang disebut terakhir ia akhirnya dipermanenkan pada Januari 2000.
Menjalani musim yang indah di Mallorca, ia dilirik oleh rival Madrid, Barcelona dan sisanya adalah sejarah. Eto'o juga pernah membela Inter Milan dan Chelsea selama masa karier profesionalnya sebelum akhirnya gantung sepatu pada 2019.

Fabinho

Aksi Fabinho pada laga melawan Manchester City. Foto: Phil Noble
Gelandang bertahan andalan Liverpool ini sempat berseragam Real Madrid pada awal kariernya. Itu terjadi pada saat usianya 18 tahun usai Madrid membelinya dari Fluminense.
Fabinho sempat diberi tempat untuk berkembang di tim muda Madrid yang juga menampilkan nama-nama pemain, seperti Alvaro Morata, Casemiro, dan Lucas Vazquez.
ADVERTISEMENT
Manajer Los Blancos saat itu, Jose Mourinho, sempat memberi Fabinho debut di tim utama pada 2013 dalam kemenangan 6-2 atas Malaga. Namun, dia dipinjamkan ke Monaco setelah Mourinho pergi. Bersama klub Prancis itulah ia menandatangani kontrak secara permanen dan namanya terkenal saat Monaco menjadi kuda hitam Liga Champions 2016/17.
Sejak saat itu, banyak pemain Monaco yang menjadi buruan tim-tim top Eropa. Fabinho menjadi salah satunya dan kini ia tengah menjalani masa-masa indah di Liverpool bersama Juergen Klopp.

Marcos Alonso

Pemain Chelsea, Marcos Alonso (kanan) merayakan golnya. Foto: Reuters
Marcos Alonso lahir di Madrid dan bergabung dengan La Fabrica saat masih kecil. Dia naik menapaki jalan ke tim utama, sebelum akhirnya mendapat debut dari Manuel Pellegrini pada 2010, itu pun hanya semenit.
ADVERTISEMENT
Namun, ia sulit mendapat tim utama dengan hanya miliki satu pertandingan saja di La Liga. Alonso pun pindah ke Inggris, menandatangani kontrak dengan Bolton Wanderers pada 2010.
Dia kemudian berkelana ke Fiorentina, menikmati masa pinjaman di Sunderland, sebelum kemudian bergabung dengan The Blues. Bersama Chelsea namanya menjadi semakin harum.

Roberto Soldado

Pemain Granada Roberto Soldado menendang bola ke arah gawang FC Barcelona pada pertandingan perempat final Copa del Rey di Nuevo Estadio de Los Carmenes, Granada, Spanyol. Foto: Jon Nazca/REUTERS
Lahir di Valencia, Soldado bergabung dengan Real Madrid pada usia 15 tahun. Ia sebenarnya merupakan striker produktif untuk tim B Real Madrid dengan torehan 63 gol dari 120 pertandingan. Namun, itu tak terlihat di tim utama.
Soldado hanya bisa bermain 27 kali bersama tim utama Los Blancos. Ia pun cuma sanggup menyumbang empat gol saja sampai akhirnya dijual oleh Fabio Capello. Setelah itu, ia berkelana ke Getafe, Valencia, Spurs, Villarreal, Fenerbahce, Granada, dan kini bermain untuk Levante.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ia pernah moncer bersama klub tempat kelahirannya, Valencia. Soldado tercatat bisa mencetak 82 gol dan 15 assist dalam 141 laga lintas ajang bersama Los Che.

Alvaro Negredo

Pemain depan Cadiz Alvaro Negredo menendang bola saat pertandingan Liga Spanyol antara Cadiz CF vs FC Barcelona di stadion Ramon de Carranza di Cadiz. Foto: CRISTINA QUICLER / AFP
Mantan striker Manchester City ini memulai kariernya di Rayo Vallecano dan pindah ke Real Madrid Castilla pada 2005. Dia berhasil mengesankan bos Madrid saat itu, Capello, dan diikutsertakan dalam skuad di beberapa pertandingan untuk Copa Del Rey.
Sayang, ia tak pernah mendapat menit bermain di tim utama dan hanya menjadi cadangan. Namun, ia bisa mencatatkan 18 gol dari 40 laga bersama Real Madrid Castilla.
Negredo sempat dijual ke Almeria dengan opsi pembelian kembali. Setelah 32 gol dalam dua musim, ia dibawa pulang ke Santiago Bernabeu. Namun, Negredo tidak pernah mendapat menit bermain sampai akhirnya bergabung dengan Sevilla pada 2009.
ADVERTISEMENT
Bersama Sevilla itu juga namanya bersinar. Ia bisa mengoleksi 85 gol dan 27 assist dari 180 penampilan. Kini, Negredo tengah membela Cadiz.

Santiago Canizares

Legenda Valencia, Santiago Canizares. Foto: DIEGO TUSON / AFP
Santiago Canizares adalah legenda Valencia dan mewakili Timnas Spanyol sebanyak 46 kali antara 1993 hingga 2006. Namun, sebelum itu dia pernah bermain untuk Real Madrid Castilla sejak 1988.
Sempat dipinjamkan tiga kali ke Elche, CP Merida, dan paling diingat saat di Celta Vigo. Pasalnya, bersama klub yang disebut terakhir itu dia memperoleh pengalaman bermain di La Liga.
Namun, ia tidak mampu menyingkirkan kiper Jerman sekaligus juara Piala Dunia 1990, Bodo Illgner, sebagai kiper utama Madrid. Ia pun akhirnya dijual ke Valencia pada 1998 setelah menghabiskan 13 tahun bersama klub.
ADVERTISEMENT

Joselu

Pelatih Newcastle United, Rafael Benitez, memberikan arahan kepada pemainnya, Joselu. Foto: Reuters/Lee Smith
Penggemar Newcastle dan Stoke City akrab dengan penyerang tengah asal Spanyol ini. Saat di Spanyol, Joselu adalah mesin pencetak gol untuk level pemuda, awalnya bersama Celta Vigo sebelum Real Madrid memboyong ketika dia berusia 18 tahun.
Bersama tim B Real Madrid, ia tercatat mencetak 40 gol dalam 72 pertandingan. Bahkan, torehan itu mengalahkan Alvaro Morata sebagai pencetak gol terbanyak di musim 2010/11.
Namun, keberadaan Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema menghalangi jalannya untuk ke tim utama. Ia pun pindah ke Hoffenheim pada 2012.
Sempat berkelana di Jerman dan Inggris, ia kini kembali ke Spanyol untuk membela Deportivo Alaves. Bersama Alaves, ia telah mencetak 23 gol dan 6 assist dalam 82 penampilan.
ADVERTISEMENT

Jack Harper

ADVERTISEMENT
Sempat dibandingkan dengan Robin van Persie dan dicap sebagai wonderkid berbakat oleh pelatihnya, Harper yang lahir di Malaga dari orang tua Skotlandia ini disebut-sebut sebagai bagian dari hal besar sepak bola.
Dia kemudian menandatangani kontrak awal dengan Real Madrid selama 12 bulan pada usia 13 tahun. Tiga tahun kemudian dia diberi kontrak lima tahun yang diperpanjang dua tahun lagi pada 2014.
Namun, setelah klub mengatakan ingin meminjamkannya ketika dia berusia 18 tahun, Harper memutuskan untuk pergi dan bergabung dengan Brighton.
Saat di Madrid, ia pernah menjadi bagian dari skuad untuk UEFA Youth U-19 pada musim 2014/15. Menurut data Transfermarkt, Harper turun dalam 6 laga dan mencetak masing-masing 3 gol serta assist.
ADVERTISEMENT
Kini, ia berstatus sebagai penyerang tengah Getafe setelah kembali dari peminjaman di Racing Santander.