Ada Ricuh di Kediri, Tokoh Aremania Imbau Suporter Arema Ikuti Aturan

16 Juli 2023 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah suporter terlibat kericuhan saat pertandingan Liga 1 Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023). Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah suporter terlibat kericuhan saat pertandingan Liga 1 Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023). Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu tokoh Aremania, Dian Berdinandri yang juga Koordinator Tim Gabungan Aremania (TGA), berharap para suporter Arema FC mengikuti aturan larangan away musim ini. Hal tersebut tak lepas dari kericuhan di Stadion Brawijaya, Kediri, pada Sabtu (15/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Derbi Jawa Timur antara Persik Kediri melawan Arema FC sempat diwarnai ricuh di tribune penonton. Petugas keamanan mengamankan 12 penyusup yang sempat dipukuli oleh suporter 'Macan Putih'.
Selusin penyusup tersebut diduga pendukung 'Singo Edan' karena melakukan selebrasi saat Arema FC mencetak gol dalam laga yang berakhir untuk kemenangan tuan rumah itu dengan skor 5-2.
Seorang suporter Aremania berdoa saat melakukan aksi menyalakan lilin di depan Monumen Mandala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/10/2022) malam. Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
Dian berharap para suporter Arema bisa mematuhi peraturan. Pasalnya, Liga 1 2023/24 melarang suporter tandang untuk datang ke stadion, larangan juga datang dari Panitia Pelaksana (Panpel) Persik untuk Aremania hadir di Derbi Jawa Timur.
"Sebenarnya, secara umum, kalau imbauan enggak cuma dari TGA tapi dari keseluruhan suporter Aremania. Kami mengimbau tidak datang ke sana [away] karena sesuai kesepakatan yang dibikin panpel Kediri," kata Dian kepada kumparan, Minggu (16/7).
ADVERTISEMENT
"Kalau memang ada hal sesuatu seperti kemarin, teman-teman suporter Aremania khususnya, kalau memang sudah dilarang, monggolah, kita juga mengikuti aturan itu," tambahnya.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra, mengungkapkan 12 orang yang diamankan pihaknya memang tidak datang langsung dari Malang, namun dari sekitar Kediri, yakni Kandangan, Blitar.
Petugas mengamankan seorang yang diduga suporter Arema FC saat pertandingan Liga 1 Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023). Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto
Menurut Dian, suporter tandang yang datang tanpa atribut kerap terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia. Sama halnya dengan yang dilakukan 12 suporter tersebut.
Namun demikian, Dian tidak mengetahui bagaimana caranya 12 Aremania itu bisa masuk ke Stadion Brawijaya. Menurutnya, komunitasnya selalu mematuhi peraturan yang ada.
"Kami mau melarang pun enggak bisa. Sudah ada larangan memang dari Panpel Kediri, cuma kami kan enggak tahu mereka berangkatnya bagaimana. Di Malang Raya juga menghormati Panpel Kediri untuk tidak away ke sana," tutur Dian.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk imbauan, sebelum tragedi [Kanjuruhan] pun, kami kalau memang di salah satu laga di mana dari pihak panpel tidak bersedia didatangi oleh kami, suporter tim lawan, kami rombongan Aremania Malang Raya memang sepakat tidak akan datang."
"Itu sudah dari dulu, sebelum Tragedi Kanjuruhan. Kami juga tidak bisa menahan teman-teman yang mau berangkat dan memang kenyataannya mereka berangkat kami juga tidak tahu," tambahnya.