Akankah Persija Dihukum Andai Marko Simic Lapor ke FIFA & Menang?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (26/4), Simic buka-bukaan di media sosial bahwa gajinya ditunggak Persija dan ia akhirnya memutuskan kontra sepihak. Sehari berselang, kubu 'Macan Kemayoran' membuat bantahan.
"Persija adalah klub yang patuh dan taat hukum. Tidak benar ada pernyataan yang menyebutkan bahwa gaji pemain tidak dibayar selama satu tahun," ujar Presiden Klub Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, dalam keterangan resmi pada Rabu (27/4).
"Adapun, penyesuaian gaji yang diberlakukan mengacu pada keputusan dari PSSI terkait pemberhentian kompetisi karena adanya pandemi Covid-19. Dasarnya adalah Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020," lanjutnya.
Tak lama usai Prapanca membuat pernyataan di atas, Marko Simic langsung memberi tanggapan. Penyerang 34 tahun itu menuding Persija bohong. Ia mau memperjuangkan haknya ke FIFA.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah menyangka hal seperti ini dari mereka. Hanya untuk lebih jelas. Saya akan memperjuangkan hak saya di hadapan FIFA dan saya yakin akan menang," tulis Simic di Insta Story pada Rabu (27/4).
Lantas, jika Simic betulan nekat membawa kasusnya ke FIFA? Apa yang akan terjadi pada Persija jika Simic menang?
Kasus semacam ini sejatinya pernah terjadi pada 2018. Kala itu, PSIM Yogyakarta lalai akan kewajiban mereka dan akhirnya mendapat hukuman FIFA.
Kala itu, PSIM digugat oleh Emile Emanuel Anthony Linkers, Kristian Ademund, dan Lorezo Yofffrey Rimkus. Ketiga pemain tersebut memperkuat 'Laskar Mataram' pada Divisi Utama Liga Indonesia musim 2011/12. Gaji mereka ditunggak hingga akhir musim.
Pada 2018, PSIM sedang berkompetisi di Liga 2 Wilayah Timur. Turunnya sanksi FIFA membuat mereka menerima pengurangan poin sebanyak 9 poin.
ADVERTISEMENT
PSIM tidak sendiri. Persiwa Wamena juga mendapat hukuman FIFA karena menunggak gaji pemain pada musim 2013. Klub asal Papua itu dikurangi poinnya sebanyak 6 poin di musim 2018.