Alfharezzi Buffon Ungkap Asal-Usul Namanya yang Mirip Kiper Legendaris Italia

3 Agustus 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Timnas Indonesia Muhammad Alfharezzi Buffon (kanan) berselebrasi dengan rekan-rekannya usai membobol gawang Timnas Malaysia dalam pertandingan semifinal Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/7/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Timnas Indonesia Muhammad Alfharezzi Buffon (kanan) berselebrasi dengan rekan-rekannya usai membobol gawang Timnas Malaysia dalam pertandingan semifinal Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/7/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Alfharezzi Buffon menjadi salah satu pesepak bola Indonesia yang saat ini tengah dielu-elukan. Bukan cuma karena peran krusialnya membawa Timnas U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2024, tetapi juga fakta ia memiliki nama unik.
ADVERTISEMENT
Selama ini, nama "Buffon" lebih lekat dengan kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon. Namun sekarang, Buffon yang lahir di Indonesia bukanlah penjaga gawang, melainkan seorang bek yang mahir beroperasi di sayap kanan dan tengah.
Lantas, bagaimana awalnya pesepak bola 18 tahun itu dinamai Buffon oleh orang tuanya?
"Saya lahir 2006, saat Italia juara Piala Dunia. Ayah saya kasih nama itu," terang Alfharezzi Buffon saat ditemui wartawan di Jakarta pada Rabu (31/7).
Pesepak bola Timnas Indonesia Muhammad Alfharezzi Buffon bersujud syukur disaksikan rekan-rekannya usai membobol gawang Timnas Malaysia dalam pertandingan semifinal Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/7/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Orang tua saya pernah main sebagai kiper, tetapi saya belum pernah posisi kiper. Saya dipanggil Buffon baru kali ini di timnas, biasanya dipanggi Ezzi. Nyaman saja," tambahnya.
Alfharezzi Buffon mencetak satu gol saat Timnas U-19 Indonesia mengalahkan Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/7). Ia dinilai heroik karena masih bisa main dalam keadaan cedera kepala.
ADVERTISEMENT
Bagi Ezzi, bisa membela Timnas U-19 adalah kehormatan. Maka dari itu, meski cedera pun, selama masih bisa dipaksa, ia akan totalitas dalam bermain.
"Saat diberikan kesempatan main tidak mau disia-siain, jadi selama masih bisa berdiri dan main saya coba paksa," tegas pemain milik Borneo FC itu.
"Sudah tidak apa-apa [kondisi saya sekarang] tinggal bengkaknya, kata dokter seminggu bisa lepas jahitan, ada 7 jahitan," tandasnya.