Andik Vermansah: Saya Bonek dan Loyalitas Tetap untuk Persebaya

23 Januari 2018 14:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andik saat bersama Timnas Indonesia. (Foto: ANTARA Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Andik saat bersama Timnas Indonesia. (Foto: ANTARA Foto)
ADVERTISEMENT
Bola panas bergulir antara Andik Vermansah dan Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda. Ya, ini adalah menyoal saga transfer yang belum menemui titik temu.
ADVERTISEMENT
Awal mulanya, 'Bajul Ijo' berkeinginan untuk membawa pulang Andik agar bisa kembali berseragam Persebaya pada kompetisi musim 2018 ini. Mereka sadar, ada satu celah untuk bisa menggaet pemain 26 tahun ini. Hal itu karena Andik belum lagi memiliki klub setelah tak memperpanjang masa baktinya bersam klub Malaysia, Selangor FA.
Segala daya upaya dilakukan oleh Persebaya, dari mulai komunikasi secara berkesinambungan sampai mengajak Andik untuk bertemu. Namun, segalanya kemudian mentok karena persoalan nominal transfer. Sejauh ini, tak ada kesepakatan yang terjalin.
Alhasil, Azrul melalui keterangan resminya pada Selasa (22/1) lalu menyatakan sudah melempar handuk putih untuk mendatangkan Andik ke Gelora Bung Tomo. Azrul juga secara terang-terangan meminta Bonek untuk tak berharap banyak karena Persebaya tak akan mengandalkan satu nama untuk mengarungi kompetisi musim 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
Mendengar pernyataan Azrul, pemain asli didikan Persebaya ini pun akhirnya memberikan tanggapan. Melalui keterangan resmi pula, Andik menjelaskan persoalannya.
"Sampai saat ini saya belum punya klub demi menunggu (berseragam) Persebaya. Bahkan, saya sempat terlibat konflik dengan agen yang selama ini membantu saya dan pada akhirnya saya memutuskan tak lagi menggunakan agen," tulis Andik pada Rabu (23/1/2018).
"Mohon hormati saya dan hormati nama saya, meski saya tak sehebat Cristiano Ronaldo (penggawa Real Madrid), Insya Allah nama saya masih laku dijual," lanjutnya.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh Andik, dirinya juga sempat membahas menyoal Persebaya yang saat ini sudah membangun fondasi bisnis sepak bola. Andik pun paham, urusan Si Kulit Bulat di era modern ini tak bisa jauh dari segi bisnis, dan karena itu faktor uang adalah faktor sensitif.
ADVERTISEMENT
Andik Vermansah dikurung oleh pemain-pemain Singapura (Foto: AFF Suzuki Cup)
zoom-in-whitePerbesar
Andik Vermansah dikurung oleh pemain-pemain Singapura (Foto: AFF Suzuki Cup)
"Saya tahu sekarang Persebaya dihuni orang baru semua yang lebih menekankan pendekatan bisnis. Bisnis nomor satu," tegasnya.
"Saya memutuskan untuk tidak bertemu karena telah memberikan penawaran harga ke Persebaya dan itu saya lakukan tanpa agen. Akan tetapi, kubu Persebaya tidak pernah menyatakan penawaran harga tetapi malah mengajak bertemu."
"Setelah itu bermunculan statement yang initinya, tidak menginginkan saya," tutur Andik.
Ada satu hasrat yang sejatinya sangat dipendam oleh Andik hingga akhirnya saat ini dirinya masih belum memutuskan terkait masa depannya. Dia ingin bermain untuk klub kampung halaman dan membela klub yang sudah membesarkan namanya itu.
"Begitu banyak tawaran duit yang menggiurkan kepada saya, tetapi semuanya saya tolak demi Persebaya. Dan sampai saat ini masa depan saya harus terancam karena untuk bermain di luar negeri sudah sulit mengingat jendela transfer telah ditutup," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Saya Bonek dan loyalitas saya tetap kepada tim kebanggaan yakni Persebaya," tutup Andik.