Andre Onana Angkat Suara Usai Didepak dari Timnas Kamerun di Piala Dunia

29 November 2022 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Kamerun Andre Onana dan pelatih Rigobert Song selama pelatihan di Stadion Al Sailiya, Doha, Qatar. Foto: Ibraheem Al Omari/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Kamerun Andre Onana dan pelatih Rigobert Song selama pelatihan di Stadion Al Sailiya, Doha, Qatar. Foto: Ibraheem Al Omari/REUTERS
ADVERTISEMENT
Andre Onana akhirnya angkat suara usai didepak dari Timnas Kamerun yang berlaga di Piala Dunia 2022. Kiper Inter Milan itu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi menurut versinya.
ADVERTISEMENT
Menurut pemaparan Fabrizio Romano, pria 26 tahun itu dikeluarkan dari skuad karena bersikeras mempertahankan gaya bermainnya yang tradisional, padahal Rigobert Song selaku pelatih Kamerun memintanya untuk mengubah hal tersebut. Alhasil, perdebatan pun terjadi, sehingga Onana didepak.
Kini, secara terbuka, Onana bersuara. Ia menjelaskan kenapa dirinya tak diikutsertakan dalam laga kontra Serbia, Senin (28/11).
"Saya mengerahkan seluruh usaha dan energi saya ke dalam pencarian solusi dalam situasi yang pesepak bola sering rasakan, tetapi belum ada kemauan di sisi lain. Beberapa momen sulit untuk asimilasi. Bagaimanapun, saya selalu respek dan mendukung keputusan orang-orang yang berwenang dalam mengejar sukses negara dan tim kami," lanjutnya.
Pemain Kamerun Andre Onana selama pelatihan di Stadion Al Sailiya, Doha, Qatar. Foto: Ibraheem Al Omari/REUTERS
Andre Onana mengaku akan tetap berusaha membela Kamerun jika kesempatan itu datang lagi. Ia tampaknya akan tetap terbuka dengan kesempatan pemanggilan berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Saya memberikan semua kekuatan saya kepada rekan satu tim saya karena kami menunjukkan bahwa kami mampu melangkah sangat jauh dalam kompetisi ini," tutur Onana.
"Nilai-nilai yang saya dapatkan sebagai manusia dan pemain adalah yang membentuk saya dan yang diberikan keluarga saya sejak masih kanak-kanak. Membela Kamerun selalu menjadi keistimewaan. Negara selalu pertama dan selamanya. Terima kasih!" tutupnya.