Bruno Fernandes

Apa Posisi Terbaik Bruno Fernandes di Manchester United?

30 Januari 2020 17:22 WIB
comment
94
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bruno Fernandes, gelandang Sporting incaran United. Foto: FILIPE AMORIM / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bruno Fernandes, gelandang Sporting incaran United. Foto: FILIPE AMORIM / AFP
ADVERTISEMENT
Orang yang ditunggu-tunggu Manchester United akhirnya tiba. Ya, siapa lagi kalau bukan Bruno Fernandes.
ADVERTISEMENT
Gelandang serang asal Portugal itu datang dari Sporting CP pada Kamis (30/1/2020) dini hari WIB. United kabarnya mesti mengeluarkan uang sampai 67,6 juta poundsterling untuk memboyong Fernandes.
Dengan harga yang tak murah, bisa dipastikan Fernandes diplot 'Iblis Merah' untuk menjadi pemain inti. Namun, posisi apa yang bakal dihuni Fernandes?
Nah, kumparanBOLA mencoba untuk menilik posisi apa saja yang kira-kira dapat ditempati Fernandes, dan apa yang bisa ia berikan kepada United jika bermain di posisi tersebut.
Gelandang serang anyar Manchester United, Bruno Fernandes, saat masih berseragam Sporting CP. Foto: REUTERS/Rafael Marchante

Gelandang Serang

Ini adalah alasan utama United membeli Fernandes. United hampir selalu memiliki gelandang serang di tiap laga karena formasi favorit sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer, adalah 4-2-3-1. Per WhoScored, United menggunakan skema 4-2-3-1 sebanyak 21 kali dari total 24 laga di Premier League 2019/2020.
ADVERTISEMENT
Formasi tersebut memiliki gelandang serang. Masalahnya, gelandang serang menjadi pos—yang bisa dibilang—terlemah United saat ini. Tiga pemain yang kerap menjadi gelandang serang United—Juan Mata, Andreas Pereira, dan Jesse Lingard—total hanya mampu menciptakan satu gol dan lima assist di Premier League musim ini.
Sebagai perbandingan, Fernandes menciptakan delapan gol dan tujuh assist dari 17 laga di Liga Portugal musim ini. Per WhoScored, Fernandes 13 kali bermain sebagai gelandang serang di lintas kompetisi musim ini. Catatannya? Enam gol dan enam assist.
Oke, orang-orang mungkin akan berargumen bahwa Fernandes hanya bermain di Liga Portugal, yang kualitasnya bisa dibilang tak sebagus Premier League.
Jesse Lingard di laga vs Astana. Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Mari tengok catatan Fernandes di Liga Europa 2019/2020—kompetisi yang juga diikuti United. Pria berusia 25 tahun itu mampu mengemas lima gol plus tiga assist. Semua itu ia catatkan hanya dalam lima laga.
ADVERTISEMENT
Belum sampai di situ. Per Sky Sports, Fernandes tercatat sebagai pemain dengan jumlah umpan terobosan sukses di Liga Portugal sejak 2017/2018.
Keberadaannya di pos gelandang serang United akan memanjakan pemain-pemain di sekelilingnya (Marcus Rashford, Daniel James, dan Anthony Martial) yang memiliki kecepatan dan pergerakan tanpa bola yang oke.
Tentu saja, berharap Fernandes memberikan output seperti di Sporting tak realistis, utamanya dalam waktu dekat. Namun, cukup jelas bahwa ia lebih layak mengisi posisi gelandang serang United ketimbang Lingard dkk.

Gelandang Tengah

Kelebihan Fernandes, selain visi bermain, adalah etos kerja. Fernandes adalah pemain dengan daya jelajah yang tinggi, dan ia juga mau untuk berlari lebih banyak.
Nah, kombinasi antara tenaga dan visi membuat Fernandes bisa dengan mudah bermain sebagai gelandang tengah. Buktinya, Fernandes sanggup mengemas enam gol dan empat assist dalam 10 penampilan sebagai gelandang tengah.
ADVERTISEMENT
Bruno Fernandes (kanan) dan Denzel Dumfries mengejar bola di pertandingan final UEFA Nations League. Foto: AFP/Gabriel Bouys
Tentu, bermain lebih ke belakang membuat Fernandes mesti melakukan tugas defensif sedikit lebih banyak. Untung buat United, ia cukup mahir melakukan itu. Fernandes mencatatkan rata-rata 2,3 tekel per laga di Liga Portugal musim ini.
Meskipun begitu, tak sebaiknya Solskjaer menurunkan Fernandes sebagai double pivot dalam skema 4-2-3-1. Alasannya simpel: di skema tersebut, tak ada tempat lain buat Fernandes selain gelandang serang.
Namun, jika Solskjaer ingin menggunakan skema 4-3-3, Fernandes bisa turun sebagai gelandang tengah. 4-3-3 bahkan bisa menjadi senjata andalan Solskjaer dengan masuknya Fernandes.
Pasalnya, dengan formasi itu, Solskjaer bisa memaksimalkan kemampuan tiga gelandang terbaiknya—Fernandes, Paul Pogba, dan Scott McTominay. Fernandes, dengan daya jelajah dan keawasannya terhadap ruang, bisa menjadi pencetak gol dari lini kedua.
ADVERTISEMENT
Paul Pogba sudah kembali memperkuat Man United usai cedera. Foto: Reuters/Phil Noble
Pogba, yang bisa dibilang pemain paling kreatif United, bertugas untuk mengontrol lini tengah dan mengkreasikan peluang. McTominay akan menjadi jangkar di lini tengah berkat kemampuan bertahannya yang ciamik.

Sayap kiri

Fernandes sebenarnya tak pernah bermain sebagai sayap kiri di musim ini. Namun, di laga uji tanding melawan Liverpool pada pra-musim 2019/2020, Fernandes tampil apik di posisi tersebut.
Selain itu, berdasarkan heatmap yang disusun Sky Sports, Fernandes kerap bermain melebar ke kiri. Dari situ, tampil di posisi sayap kiri tak akan menjadi masalah buat Fernandes.
Oh, ya, Fernandes berkaki kanan, tetapi kaki kirinya juga cukup bagus. Faktor itu akan mendukung ketika mesti bermain di sayap kiri.
ADVERTISEMENT
Nah, pos sayap kiri United untuk saat ini tengah kosong akibat cederanya Rashford. Solskjaer menggunakan James di posisi tersebut ketika melawan Burnley (23/1/2020).
Namun, pemain sayap asal Wales itu tampak canggung bermain di sayap yang berbeda. Itu tentunya menjadi salah satu alasan mengapa United tak mencetak satu gol pun di laga tersebut.
Meskipun begitu, mesti ditekankan bahwa ini bukanlah posisi terbaik Fernandes. Apabila semua pemain Manchester United, termasuk Rashford, tersedia, tak ada alasan buat Solskjaer untuk menurunkan Bruno Fernandes di sisi kiri lapangan.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
ADVERTISEMENT