Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
APPI: 9 Klub Liga 2 Tunggak Gaji, Total Rp 5,4 M dari 138 Pemain
1 September 2023 19:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Liga 2 2023/24 akan seger bergulir pada 10 September mendatang. Namun, hingga kini masih ada klub yang masih menunggak gaji pemain. Setidaknya, ada 9 klub dengan total tunggakan sekitar Rp 5,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Hal itu berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) per 1 September 2023. Total ada 138 pesepak bola yang belum mendapatkan hak-haknya.
Hardika Aji selaku CEO APPI meminta klub-klub untuk segera melunasi utang kepada pemain. Ia berharap persoalan ini bisa selesai sebelum kick off Liga 2. Hardika Aji juga mendesak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk bertindak tegas.
''Kami juga meminta kepada PSSI dan PT LIB untuk dapat mengawal dan memverifikasi karena salah satu aspek Club Licensing Regulation untuk dapat mengikuti kompetisi selanjutnya adalah terkait faktor finansial dan adanya potensi hukuman bagi klub yang belum memenuhi kewajiban terhadap pemain sebagaimana tercantum dalam regulasi FIFA,'' lanjutnya.
Jika melihat data yang dirilis APPI, maka klub yang paling banyak menunggak gaji pemain adalah PSPS Riau dengan utang hampir Rp 1,6 miliar kepada pemain. Adapun total kewajiban 9 klub yang harus dibayar adalah sebesar Rp 5.447.593.540.
ADVERTISEMENT
Hardika juga menilai jika klub tak mampu membayar tunggakan gaji hingga kick-off Liga 2, maka penyelenggaraan Liga 2 musim ini lebih buruk dari musim sebelumnya.
''Liga 2 musim kompetisi yang lalu dapat berjalan dengan tanpa adanya sisa kewajiban yang belum terselesaikan. Jadi jika pada musim baru 2023/2024 ini masih terdapat tunggakan pada saat liga sudah digulirkan, jelas telah terjadi penurunan kualitas kompetisi pada tahun ini,'' tegasnya.