Arsenal Tendang Manchester United dari Empat Besar

11 Maret 2019 1:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol penalti untuk Arsenal saat menghadapi Manchester United. Foto: Eddie Keogh/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol penalti untuk Arsenal saat menghadapi Manchester United. Foto: Eddie Keogh/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putuslah catatan tak terkalahkan Manchester United di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer khusus pentas Premier League. Adalah Arsenal yang menjadi antagonis mereka lewat kemenangan 2-0 di Stadion Emirates, Minggu (10/3/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Kemenangan Arsenal dimulai dengan lesakan Granit Xhaka pada menit ke-12. Via titik putih, Pierre Emerick Aubameyang menambah keunggulan saat laga menyisakan 21 menit.
Bagi kedua tim, hasil laga ini sangat memengaruhi persaingan di klasemen sementara. Arsenal naik ke posisi keempat dengan raihan 60 poin, unggul dua angka atas Man. United yang turun satu setrip ke peringkat kelima.
***
Untuk pertandingan ini, Unai Emery di kubu Arsenal menurunkan komposisi lini depan terbaik dalam balutan formasi 3-4-1-2. Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang berduet di depan dengan Mesut Oezil menopang sebagai 'nomor 10'.
Di sisi lain, badai cedera memaksa Solskjaer memasang Diogo Dalot menjadi winger kanan dalam sistem 4-3-3. Dua pos lainnya di depan diisi oleh Marcus Rashford dan Romelu Lukaku. Sementara itu, trisula gelandang berisikan Fred, Nemanja Matic, serta Paul Pogba.
ADVERTISEMENT
Komposisi itulah yang membuat Man. United sedikit lebih mendominasi permainan lewat 53,9 persen penguasaan bola, tetapi efektivitas menjadi pembeda. Ya, anak-anak asuh Solskjaer cuma melepaskan empat tembakan berbanding tiga milik sang lawan. Dan, Arsenal mampu mengonversi dua di antaranya menjadi gol.
Efektivitas tersebut tak lepas dari lemahnya pertahanan United, terutama David de Gea di bawah mistar. Ya, karena antisipasi penjaga gawang asal Spanyol itu, Arsenal mampu membuka skor pada menit ke-12.
Tembakan luar kotak yang dilancarkan Xhaka sebetulnya tergolong lemah. Namun, De Gea sempat bergerak ke arah kiri, padahal bola berlabuh di area berlawanan. Arsenal memimpin.
Ketinggalan satu angka lantas merangsang 'Iblis Merah' untuk meningkatkan tekanan. Lahirlah sejumlah peluang, tetapi berujung kegagalan. Salah satunya ketika upaya Fred membentur tiang. Keunggulan 1-0 milik Arsenal pun bertahan hingga turun minum.
ADVERTISEMENT
Gelombang tekanan Man. United berlanjut di paruh kedua. Kendati begitu, fokus mereka di belakang menjadi buyar. Bahkan, wasit harus menunjuk titik putih setelah Fred melanggar Aubameyang di kotak terlarang pada menit ke-68.
Kesempatan emas tak disia-siakan Aubameyang yang maju sebagai eksekutor. Bola tembakannya ke tengah gawang gagal dihalau oleh De Gea. Arsenal unggul 2-0.
Dari ketinggalan dua angka itulah, Solskjaer melihat urgensi untuk mengubah komposisi di lini depan. Maka, Anthony Martial diberikan kesempatan untuk menggantikan Dalot saat waktu normal menyisakan 19 menit.
Tak ada efek langsung dari kehadiran Martial. Yang ada hanyalah peluang Rashford di masa injury time. Itu pun arahnya tepat ke Bernd Leno sehingga keunggulan Arsenal berlanjut sampai peluit panjang berbunyi.
ADVERTISEMENT