Asisten Pelatih Atletico Madrid, German Burgos, Hengkang di Akhir 2019/2020

4 Juni 2020 3:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
German Burgos, dulu disebut gorila, sekarang disebut monyet. Foto: AFP/Gabriel Bouys
zoom-in-whitePerbesar
German Burgos, dulu disebut gorila, sekarang disebut monyet. Foto: AFP/Gabriel Bouys
ADVERTISEMENT
Kebersamaan German Burgos dan Diego Simeone akan segera berakhir. Ya, asisten pelatih Atletico Madrid itu akan meninggalkan Simeone dan timnya di akhir 2019/2020.
ADVERTISEMENT
Desas-desus kepergian Burgos sejatinya sudah menyeruak sejak akhir Mei 2020. Namun, eks kiper Timnas Argentina itu baru mengumumkan keputusannya pada Rabu (3/6/2020) malam WIB.
Atletico mengabarkan kepergian Burgos lewat sebuah video berdurasi sekitar tujuh menit.
Di video tersebut, Burgos mengaku bahwa ia pergi demi mengejar impiannya untuk menjadi pelatih kepala. Burgos memang diisukan bakal menjadi pelatih kepala klub top Liga Argentina, River Plate.
Asisten Pelatih Atletico Madrid, German Burgos. Foto: Janek SKARZYNSKI / AFP
“Saya akan pergi di akhir 2019/2020 dan mengambil langkah perdana untuk menjadi pelatih kepala. Saya pikir, dengan pengalaman 10 tahun di divisi utama, saya mampu untuk menangani sebuah tim,” kata German Burgos.
“Keputusan saya dipengaruhi oleh orang-orang yang membuat diri saya seperti saat ini. Luis Aragones, Carlos Griguol, Marcelo Bielsa…mereka adalah beberapa dari orang-orang tersebut. Adalah hal yang normal seorang asisten memendam keinginan untuk menjadi pelatih kepala,” lanjut pria berusia 51 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Burgos memulai kiprahnya sebagai asisten pelatih di Catania pada 2011. Saat itu, ia diajak oleh Simeone, yang notabene kawan karibnya.
German Burgos mendampingi Diego Simeone di sesi latihan Atletico Madrid. Foto: AFP/Javier Soriano
Setelah itu, Burgos dan Simeone tak terpisahkan. Setelah sempat kembali ke Argentina untuk melatih Racing Club, Burgos dan Simeone direkrut Atletico Madrid pada Desember 2011.
Burgos lantas menjadi salah satu nomor dua terbaik di dunia kepelatihan sepak bola. Ia menjadi asisten pelatih perdana yang menggunakan Google Glass untuk menganalisis pertandingan.
Burgos juga terbukti mampu menggantikan peran Simeone dengan baik. Ketika Simeone diusir di leg perdana semifinal Liga Europa 2017/2018 kontra Arsenal, Burgos sanggup menjaga mental Diego Costa dkk.
Hukuman Diego Simeone ternyata berlanjut. Ia tak bisa mendampingi anak buahnya di leg kedua dan final. Namun, itu tak menjadi masalah. Burgos sanggup memimpin Atletico mengalahkan Arsenal lalu Olympique Marseille di partai pemungkas.
ADVERTISEMENT
Menyoal Simeone, Burgos mengaku bahwa ia dan atasannya itu saling memahami dengan baik. Kuncinya, menurut Burgos, adalah dengan menganggap Simeone sebagai kawan.
“Simeone adalah seorang kawan buat saya. Kami sudah saling mengenal begitu lama. Kami bisa saling memahami hanya dengan sebuah anggukan kepala. Saya pernah bilang bahwa saya lebih sering makan malam bersamanya ketimbang keluarga saya.”
“Saya bersama Simeone delapan tahun di Timnas Argentina lalu beberapa tahun sebagai pemain di Atletico. Saya kemudian menghabiskan delapan tahun berikutnya bersamanya sebagai pelatih di sini,” lanjut Burgos.
Terlepas dari itu, Burgos mengakui bahwa tugasnya di Atletico Madrid belum selesai. Dari situ, ia masih berambisi untuk membawa Los Rojiblancos memenangi Liga Champions 2019/2020.
ADVERTISEMENT
"Ada dua momen yang saya ingat bersama Simeone. Yang pertama ketika kami saling berpelukan setelah juara liga (La Liga 2013/2014). Yang kedua ketika kami berpelukan setelah mengalahkan Liverpool (babak 16 besar Liga Champions 2019/2020).
"Namun, dengar ini baik-baik. Kami masih menunggu pelukan ketiga, yaitu ketika kami sukses menjuarai Liga Champions," pungkas German Burgos.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.