Asosiasi Klub Eropa Gelar Pertemuan, Bahas 10 Tim yang Langgar Aturan FFP

26 Agustus 2022 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo UEFA. Foto: Getty Images for UEFA/Harold Cunningham
zoom-in-whitePerbesar
Logo UEFA. Foto: Getty Images for UEFA/Harold Cunningham
ADVERTISEMENT
Asosiasi Klub Eropa (ECA) akan menggelar pertemuan di Istanbul, Turki, Kamis (25/8) waktu setempat. Konferensi ini akan dipimpin langsung oleh Presiden ECA, Nasser Al-Khelaifi.
ADVERTISEMENT
ECA adalah satu-satunya asosiasi yang diakui oleh Uni Sepak Bola Eropa (UEFA). Asosiasi ini mewakili kepentingan lebih dari 240 klub profesional yang berlaga di Eropa.
Menurut laporan Marca, pertemuan pertama ECA di bawah kepemimpinan Nasser Al-Khelaifi ini akan membahas sejumlah topik mengenai sepak bola Eropa. Di antara topik yang akan dibahas adalah tentang dana pemulihan UEFA, serta kalender pertandingan internasional yang berkaitan dengan sepak bola Eropa.
Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi. Foto: Franck Fife/AFP
Dalam pertemuan tersebut, ECA juga akan berbicara dengan UEFA dan 10 klub yang gagal mematuhi aturan Financial Fair Play (FFP), termasuk Paris Saint-Germain (PSG). PSG merupakan klub milik Nasser Al-Khelaifi yang mendapat sokongan dana dari Qatar.
Pembahasan ini dirasa penting oleh ECA, sebab UEFA telah melakukan penyelidikan kepada 10 klub yang tak mengikuti aturan FFP pada musim 2020/21. Tim yang diselidiki meliputi kontestan Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, dan Liga Prancis.
ADVERTISEMENT
Terbaru, The Times mewartakan bahwa dua klub asal Prancis, yakni PSG dan Marseille terancam dijatuhi hukuman oleh UEFA. PSG memiliki defisit lebih dari 30 juta euro (Rp 444 miliar) selama tiga tahun beruntun, meski sudah diberi batas waktu perbaikan dari UEFA.
Ancaman sanksi juga menghantui dua klub Italia, yakni Inter Milan dan AS Roma. Sementara, Arsenal menjadi satu-satunya klub Inggris yang masuk daftar penyelidikan oleh UEFA.
Presiden FC Barcelona Joan Laporta saat konferensi pers di stadion Camp Nou di Barcelona pada 16 Agustus 2021. Foto: LLUIS GENE / AFP
Daftar penyelidikan selanjutnya memunculkan nama Barcelona dan Juventus. Blaugrana dan Bianconeri dikatakan dalam bahaya lebih besar karena sedang dalam proses hukum melawan UEFA.
Barcelona bersama Juventus dan Real Madrid sempat berupaya membuat kompetisi bernama Liga Super Eropa pada tahun lalu. Ketiganya juga dilaporkan menolak negosiasi FFP dengan UEFA.
ADVERTISEMENT
Musim ini akan menjadi tahun terakhir UEFA menerapkan aturan lama FFP. Mulai 2023, UEFA akan menerapkan aturan baru dengan klub akan dibatasi untuk membelanjakan persentase pendapatan mereka untuk gaji pemain, transfer dan biaya agen.
Terakhir, ECA juga akan membahas tentang dana bantuan yang akan disalurkan kepada Ukraina. Itu dilakukan karena sepak bola Ukraina terkena imbas dari invasi yang dilakukan Rusia sejak bulan Februari lalu.