Babak Baru Kasus Utang Kalteng Putra: Sanksi Tambahan Mengintai

21 April 2020 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Kalteng Putra mempertahankan bola. Foto: Dok. LIB
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Kalteng Putra mempertahankan bola. Foto: Dok. LIB
ADVERTISEMENT
Kalteng Putra menjadi klub Liga 2 yang punya tunggakan gaji pemain paling besar. Utang 'Laskar Isen Mulang' mencapai Rp1,6 miliar untuk 25 pemain.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia), jumlah itu masih belum ditambah tunggakan kepada sekitar 60 pemain Kalteng Putra U-16 dan U-18 yang mencapai Rp285 juta.
Saat ini, kasus utang Kalteng Putra sudah masuk meja National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau Badan Penyelesaian Sengketa Nasional. Sama seperti PSPS Riau dan PSMS Medan, NDRC sudah memberi putusan kepada Laskar Isen Mulang pada Selasa (21/4/2020).
NDRC mewajibkan Kalteng Putra membayar sisa gaji para pemain sebagaimana tertuang dalam kontrak. Jika dalam waktu 45 hari setelah putusan dikeluarkan tidak ada pembayaran, NDRC akan memberikan hukuman tambahan.
“Apabila klub tidak membayar dalam waktu 45 hari sejak putusan ini diberitahukan, ketentuan Pasal 24 Regulations on the Status and Transfer of Players, yaitu berupa larangan pendaftaran pemain baru selama tiga periode transfer baik domestik maupun internasional, akan diberlakukan,” tutur Amir Burhanuddin, Chairman First Stage NDRC.
ADVERTISEMENT
Putusan NDRC harus dilaksanakan klub, begitu juga oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi dan PSSI. Bila sudah masuk putusan larangan mendaftarkan pemain, artinya klub bersangkutan tidak boleh tampil di liga.
Skuat Kalteng Putra di Liga 1 2019. Foto: Dok. PT LIB
Kasus sebelumnya menimpa PSPS Riau yang sudah dilarang mendaftarkan pemain selama tiga periode (1,5 tahun). Namun, klub berjuluk 'Askar Bertuah' itu masih bisa tampil di Liga 2.
Kondisi itu harus menjadi pelajaran PT LIB dan PSSI. Operator seharusnya melarang PSPS main di Liga 2. Jika PT LIB alpa, PSSI seharusnya mengingatkan soal putusan NDRC.
NDRC merupakan salah satu pilot project FIFA dengan PSSI. Indonesia mendapat keberuntungan seperti tiga negara lain (Kosta Rika, Slovakia, dan Malaysia) yang diberikan kepercayaan membentuk badan penyelesaian sengketa sendiri.
ADVERTISEMENT
Selaiknya, federasi menjalankan putusan NDRC agar tak mencoreng mukanya sendiri dan FIFA.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
---
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.