Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bagaimana Persib Meredam Kekhawatiran Sponsor Setelah Kasus Haringga?
2 Oktober 2018 9:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagai klub sepak bola, Persib Bandung merupakan komoditas 'seksi' di mata sponsor. Begitu banyak penggemar yang menggandrungi tim beralias 'Maung Bandung' tersebut. Dilihat di Twitter, jumlah pengikut di akun resmi klub sekitar 3,18 juta. Lebih banyak lagi menilik laman Facebook Persib yang mendapatkan likes sekitar 9,7 juta.
ADVERTISEMENT
Plus rating televisi yang hampir selalu tinggi, maka tak heran begitu mudah Persib menggaet sponsor. Saat melakukan launching pada Maret 2018 lalu, manajemen mengumumkan ada 14 sponsor yang terikat dengan Persib untuk musim ini.
Levelnya beragam. Untuk sponsor utama, Persib didukung Indofood, Go-Jek, dan Bank Permata Syariah. Ada pula sponsor lain yang ikut mentas di bagian depan jersi Persib seperti Elevenia dan Corsa. Adapun di bagian bahu, seragam para pemain menampilkan Pria Punya Selera.
Masih ada sponsor lainnya yang mendapatkan porsi tampil dari kiprah Persib di Liga 1 2018, seperti Kopi ABC, FWD, Sportama, Achilles Radial, Envi, ISMC, dan 96.4 FM. Bahkan, untuk kostum latihan saja, Supardi Nasir dan kolega menghadirkan brand Panther Energy di seragam mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu dicatat bahwa Persib tak bisa sekadar mengandalkan jumlah penggemar yang melimpah. Sebuah kewajiban pula bagi manajemen menjaga citra klub agar para sponsor tetap mau digandeng ke depannya. Nah, pamor Persib agak jatuh belakangan. Musababnya apa lagi kalau bukan kasus kematian Haringga Sirla menjelang laga Persib vs Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018) lalu.
Kejadian tersebut mengonfirmasi bahwa kekerasan suporter di Indonesia sudah mengakar. Data Save Our Soccer --lembaga swadaya yang memantau isu sepak bola nasional-- menyebutkan sudah 76 suporter tewas karena sepak bola, 7 di antaranya terjadi gara-gara rivalitas Persib dan Persija. Diakui pula oleh Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Glenn Sugita, bahwa kasus yang berulang menimbulkan kegusaran sponsor.
ADVERTISEMENT
"Sponsor pasti concern, tidak cuma klub, tetapi juga liga. Kalau diasosiasikan dengan jumlah korban, suporter tentu berpikir dua kali," ucap Glenn ketika ditemui kumparanBOLA di kantornya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (1/10).
Menyikapi situasi tersebut, Glenn coba meredam kekhawatiran suporter. Dia coba merayu sponsor agar menggunakan kacamata yang objektif. Dalam hal ini, yang digunakan adalah hasil investigasi dari tim pencari fakta bentukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Ada satu atau dua sponsor yang sudah bicara. Namun, saya mengatakan agar menunggu tim pencari fakta dan hasilnya, bagaimana kejadian sebenarnya?" tutur Glenn.
"Karena waktu itu, saya juga belum mengetahui detail kejadian, di mana kejadiannya, di lapangan atau luar lapangan, apakah mereka memiliki tiket, apa penyebabnya, apakah senggol-senggolan, awalnya kami tidak tahu sama sekali. Makanya sepekan terakhir saya tidak mau bicara karena belum mengetahui detailnya. Maka saya bilang tunggu dulu," ujarnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Tidak cuma tim bentukan PSSI yang bergerak. Persib sendiri turut menelaah duduk perkara berdasarkan kejadian di lapangan. Dari laporan yang diterimanya, Glenn pun melihat bahwa Persib telah memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan pertandingan Liga 1, khususnya laga yang riskan bentrokan.
"Kemudian, kami memetakan apa yang sudah menjadi SOP dan telah dilakukan. Apa pula yang kami bisa improve, meski tidak ada di dalam SOP. Itu yang akan komunikasikan dengan sponsor," kata Glenn.
Sambil meyakinkan sponsor, Glenn sendiri telah berkomunikasi dengan tim pencari fakta dari PSSI. Keputusan menyoal hukuman dari kasus kematian Haringga akan diumumkan pada Rabu (2/10).