Bagi Mesut Ozil, Gol & Assist Tak Lebih Berharga dari Membantu Sesama Manusia

25 Maret 2023 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesut Ozil saat wawancara eksklusif bersama kumparan di Jakarta, Rabu (25/5/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Ozil saat wawancara eksklusif bersama kumparan di Jakarta, Rabu (25/5/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Mesut Ozil telah menyatakan pensiun sebagai pesepak bola profesional. Sepanjang kariernya, eks gelandang Timnas Jerman itu dikenal sebagai pemain yang banyak mencetak assist.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Ozil pun memiliki kemampuan mencetak gol yang baik. Namun baginya, hal terpenting bukanlah masalah jumlah gol atau assist-nya, melainkan aksi yang kemanusiaan yang dilakukannya di luar lapangan.
"Ya [yang paling membanggakan buat saya], itu bukan gol, bukan assist, bukan kemenangan, bukan gelar. Yang paling saya banggakan adalah memiliki kesempatan untuk menghubungkan nama saya dengan isu-isu yang jauh lebih penting daripada sepak bola," katanya kepada media Spanyol, Marca.
"Dan untuk dapat memberikan sesuatu kembali kepada orang-orang yang kurang beruntung, terutama di Afrika dan Amerika Selatan. Anda dapat yakin bahwa pekerjaan ini tidak akan berhenti setelah gelar saya. Inilah yang diajarkan ibu saya ketika dia masih kecil, dan ya, saya sangat bangga akan hal ini," tambah Ozil.
Mesut Oezil jadi kapten Arsenal. Foto: REUTERS/Edgar Su
Mesut Ozil dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Misalnya pada 2014, menurut BBC, Ozil menyumbangkan uang hadiahnya usai menjuarai Piala Dunia bersama Timnas Jerman untuk membiayai operasi 23 anak di Brasil.
ADVERTISEMENT
Lalu pada 2019, Ozil dan Amine Gulse, perempuan yang kini menjadi istrinya, membiayai operasi 1.000 anak di negara berkembang yang harus menjalani operasi luka bakar, kaki pengkor, dan bibir sumbing. Ini sebagai 'syukuran' pernikahan mereka.
Pada 2020, menurut Football London, Ozil menyumbangkan lebih dari 713.000 lira kepada badan amal Turkish Red Crescent guna membiayai buka puasa 16.000 orang di Turki dan sekitarnya selama bulan suci Ramadan.