Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bagi Pogba, Taktik Solskjaer Lebih Berguna
14 Januari 2019 14:40 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Gelandang andalan Manchester United, Paul Pogba, akhirnya mengakui bahwa taktik yang diterapkan oleh manajer anyarnya di klub, Ole Gunnar Solskjaer, lebih baik dan menyenangkan baginya ketimbang taktik Jose Mourinho, pria yang digantikan oleh Solskjaer.
ADVERTISEMENT
Performa Pogba di bawah komando Solskjaer memang berubah drastis. Gelandang asal Prancis ini tampak lebih terlibat dalam permainan. Statistik berbicara dengan sendirinya: Empat gol dan empat assist dalam enam laga bersama Solskjaer. Kontribusi terbarunya tentu saja assist manisnya terhadap gol Marcus Rashford, yang kemudian menjadi gol kemenangan United atas Tottenham Hotspur, Minggu (14/1/2019) malam WIB.
Jika dibandingkan dengan era Mourinho, kontribusi Pogba memang jauh meningkat. Dari 14 laga di Premier League yang ia lakoni di musim ini bersama The Special One, Pogba hanya mampu menciptakan tiga gol dan tiga assist. Menurut sang pemain, hal seperti ini terjadi karena perbedaan taktik dan sistem yang diterapkan oleh kedua manajer.
“Saya suka mengendalikan bola. Sistem dan taktik sebelumnya (bersama Mourinho) menyulitkan saya. Saya lebih suka bermain di tim yang menyerang dan menekan lawan lebih tinggi. Bertahan memang bukan atribut terbaik saya, meski saya terkadang mampu melakukan itu. Bersama Solskjaer, saya merasa kami lebih mengerti satu sama lain dan merasa nyaman,” ujar Pogba dikutip dari Sky Sports.
ADVERTISEMENT
Pogba memang mengalami perpindahan posisi ketika Solskjaer datang. Sebelumnya bersama Mourinho, pemain bernomor punggung 6 ini dipasang sebagai gelandang bertahan (sebagai salah satu poros ganda), bersebelahan dengan Nemanja Matic. Bermain di posisi ini membatasi kreativitas Pogba dan membuatnya mesti melakukan tugas bertahan. Di satu sisi, seperti yang si pemain akui sendiri, bertahan bukanlah kemampuan terbaiknya.
Kini, Pogba bermain lebih ke depan tanpa harus memikirkan tugas bertahan. Posisi di pivot (poros) yang sebelumnya ia tempati kini dihuni oleh gelandang asal Spanyol yang memiliki kemampuan bertahan mumpuni, Ander Herrera. Keberadaan Herrera dan Matic di belakangnya ia akui menjadi faktor penting dalam keberhasilannya mengeluarkan permainan terbaik.
“Keberadaan Herrera dan Matic benar-benar membantu saya. Saya tahu Matic akan melindungi saya sehingga kami bisa menekan lawan dan saya bisa melepas tembakan atau operan, seperti yang saya telah lakukan semenjak manajer baru datang. Saya mendapatkan rasa aman dari pemain yang ada di belakang saya, dan saya jadi mendapat kebebasan,” tambah mantan pemain Juventus ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Pogba juga berbicara mengenai asisnya terhadap Rashford. Dalam hal ini, pemain berusia 25 tahun ini menyatakan bahwa operan ciamiknya tersebut merupakan hasil latihan yang detil, berdasarkan analisis terhadap permainan Spurs.
“Itu memang operan yang baik, tetapi kami telah berlatih untuk melakukan ini. Kami tahu bahwa itu adalah kelemahan Spurs ketika mereka menyerang melalui satu sisi. Kami berhasil menekan dan menyerang melalui sisi yang berlawanan dari tempat Spurs menyerang. Rashford melakukan penetrasi yang baik dan saya mencoba untuk memberikannya operan yang sempurna.”
Perubahan yang dilakukan oleh Solskjaer terhadap United barangkali memang sederhana. Namun, impaknya begitu dahsyat, dan performa brillian Pogba sejauh ini berhasil menjadi buktinya.
ADVERTISEMENT