Bagi RD, Timnas U-23 Terlihat Lebih Baik di Tangan Luis Milla

6 September 2018 14:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starting XI Timnas U-23 di laga vs Taiwan. (Foto:  INASGOC/Ary Kristianto/sup/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Starting XI Timnas U-23 di laga vs Taiwan. (Foto: INASGOC/Ary Kristianto/sup/Antara)
ADVERTISEMENT
Tak ada prestasi prestisius yang direngkuh Luis Milla Aspas selama menukangi Timnas Indonesia U-23. Capaian terbaik juruk taktik asal Spanyol ini cuma medali perunggu di SEA Games Malaysia 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Di Asian Games 2018, Milla juga gagal menunaikan misi yang dicanangkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yakni lolos ke babak semifinal. Timnas U-23 cuma melaju sampai babak 16 besar setelah keok dari Uni Emirat Arab lewat adu tendangan penalti.
Namun, serangkai rapor minor itu tak bisa menyimpulkan bahwa Milla adalah pelatih yang buruk. Hal itu tak lepas dari gaya permainan yang dihasilkan oleh Milla yang membikin pecinta sepak bola Tanah Air menaruh harapan.
Milla dianggap dapat mengeluarkan potensi yang dimiliki oleh pemain Indonesia sekaligus mampu membuat Timnas U-23 tampil impresif dan agresif selama Asian Games 2018.
Pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan, menyepakati hal tersebut. Menurut RD --demikian Rahmad disapa-- performa Timnas U-23 di bawah asuhan Luis Milla cukup mengesankan lantaran tusukan-tusukan dari kedua sayap yang begitu tajam. Kendati begitu, RD tak menampik bahwa ada kekurangan yang menyelimuti 'Garuda Muda'.
ADVERTISEMENT
"Sudah bagus dalam kecepatan bermain. Sirkulasi bola dan dalam transisi dua momen dalam bertahan ke menyerang dan dalam menyerang ke bertahan, lebih cepat. Variasi serangan juga cukup bagus. Mereka punya kekuatan di dua tepi kanan dan kiri," ucap RD kepada kumparanBOLA, Kamis (6/9/2018).
"Hanya memang secara pengaturan ritme jadi kendala dan juga soal penyelesaian akhir. Ritme yang saya maksud itu ada bagaimana pentingnya sebuah tim memiliki permainan yang berbeda di daerah permain lawan. Di situ ada dua unsur yaitu cepat dan sabar. Jadi, itu yang belum terlihat, kesabaran. Semua ingin cepat dan buru-buru dan banyak peluang yang bermasalah," lanjutnya.
Apa yang diucapkan RD benar adanya. Mari tengok statistik yang disitat Labbola sepanjang Asian Games 2018. Dalam lima laga yang dimainkan, Timnas U-23 mencatatkan 81 upaya tembakan dan 35 di antaranya mengarah ke gawang.
ADVERTISEMENT
Rahmad Darmawan (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rahmad Darmawan (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Namun, cuma 13 tembakan ke gawang yang dikonversikan menjadi gol oleh Hansamu Yama Pranata dan kolega. Sederet angka tersebut menggambarkan bahwa penghamburan peluang masih jadi persoalan Timnas U-23.
Meski begitu, gaya bermain yang diterapkan dan plus minus Milla tetap membikin PSSI, melalui rapat keputusan Komite Eksekutif, mengambil ketetapan untuk memperpanjang kontrak mantan pemain Barcelona itu selama satu tahun. Namun, keputusan yang didentumkan oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, itu belum menemui titik terang.
Lalu, bagaimana tanggapan RD menyoal masa depan Milla bersama Timnas U-23?
"Saya nggak bisa jawab pertanyaan itu. Sekali lagi, semua akan bergantung kepada keputusan federasi yang pasti 'kan punya penilaian secara keseluruhan. Enggak baik kalau saya membuat statement pelatih harus seperti apa," kata RD.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Luis Milla masih berada di Spanyol usai Timnas U-23 tersingkir di babak 16 besar Asian Games 2018.