Bagi Van Gaal, De Ligt Lebih Baik Pindah ke City ketimbang Barcelona

3 Juni 2019 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Van Gaal saat membesut Manchester United.  Foto: Michael Regan/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Van Gaal saat membesut Manchester United. Foto: Michael Regan/Getty Images
ADVERTISEMENT
Matthijs de Ligt adalah komoditi hot di bursa transfer musim panas ini. Usianya masih 19 tahun, akan tetapi bakatnya sudah terpancar ke penjuru Eropa. Keberhasilan De Ligt mengantar Ajax Amsterdam melaju ke semifinal Liga Champions lalu jadi buktinya. Oh, iya, de Godenzonen juga sukses mengawinkan gelar Eredivisie dan KNVB Cup.
ADVERTISEMENT
Maka jangan heran bila De Ligt kemudian diburu tim-tim besar macam Bayern Muenchen, Manchester United, Manchester City, dan Barcelona. Yah, meski bek yang melakoni debutnya bersama de Oranje dua tahun silam itu belum kunjung menentukan pilihannya.
De Ligt pada laga semifinal Liga Champions menghadapi Tottenham. Foto: Reuters/Matthew Childs
Louis van Gaal turut angkat bicara dan memberi wejangan kepada De Ligt. Ya, sebagai pelatih yang pernah membesut Barcelona, Bayern, dan United, ia cukup punya pertimbangan kultur sepak bola mana yang cocok untuk De Ligt. Van Gaal cenderung merekomendasikan wonderkid Ajax itu untuk merapat ke Barcelona atau City.
"Saya pikir keduanya sama-sama (menguntungkan)," kata Van Gaal kepada Fox Sports, soal Spanyol atau Inggris sebagai keputusan transfer terbaik De Ligt.
ADVERTISEMENT
"Meskipun De Ligt bisa pergi ke Barcelona karena bek tengah mereka juga tidak terlalu bagus."
Komposisi lini belakang Barcelona, khususnya bek sentral, tak bisa dibilang ideal. Cuma Clement Lenglet dan Samuel Umtiti yang jadi alternatif tandem Gerard Pique-- yang usianya telah menginjak 32 tahun. Menjadi masalah karena Umtiti mengalami cedera lutut dan kudu menepi dalam waktu lama di pertengahan musim.
Nah, konstelasi demikian membuat De Ligt bisa lebih mudah menembus tim utama Blaugrana. Bukan hanya sebagai tandem Pique, ia juga bakal diplot sebagai pilar masa depan tim.
Menjadi berbeda andai De Ligt bergabung dengan City yang persaingan lini belakangnya relatif kompetitif. Oke, The Citizens memang baru saja kehilangan Vincent Kompany yang memutuskan pulang kampung ke Belgia. Akan tetapi, mereka masih punya Aymeric Laporte, John Stones, dan Nicolas Otamendi untuk mengisi pos bek sentral.
ADVERTISEMENT
Pique di laga final Copa del Rey melawan Valencia. Foto: AFP/Jose Jordan
"Saya pikir itu akan sangat sulit baginya di sana (City). Bukan hanya karena kemungkinan ia akan mendapatkan peran yang berbeda, tetapi ia juga harus bersaing dengan pemain lainnya untuk menembus starting XI," lanjut Van Gaal.
"Saya pikir sebagai pemain Anda juga harus memilih klub di mana Anda selalu bisa bermain."
Ya, kuantitas jam terbang mesti jadi salah satu prioritas De Ligt dalam memilih destinasi anyarnya. Karena sebagus apa pun pemain, sulit berkembang dengan maksimal andai tak mendapatkan menit bermain yang cukup.
Namun, jika harus memilih salah satu, Van Gaal menyarankan kepada De Ligt untuk bergabung bersama City. Tak lain tak bukan, karena eksistensi Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
Juego de position yang diusung pelatih berkepala pelontos itu penting untuk mengembangkan bakat De Ligt sebagai ball-playing defender. Tengok saja bagaimana Guardiola sukses mengejawantahkannya kepada Otamendi dan Laporte.
Pep Guardiola merayakan kemenangan melawan Brighton and Hove Albion. Foto: REUTERS/Toby Melville
Van Gaal bahkan segan untuk menyuruh De Ligt dinaungi Guardiola di City ketimbang bermain dengan Lionel Messi di Barcelona.
"Dia bisa bermain di Barcelona, tetapi dia juga bisa bermain untuk Manchester City. Dalam hal ini, saya akan memilih Pep Guardiola daripada Lionel Messi."