Bali United Tantang Persija di Final Piala Presiden

14 Februari 2018 21:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ricky Fajrin dibayangi Marckho Sandy. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Ricky Fajrin dibayangi Marckho Sandy. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
ADVERTISEMENT
Bali United berhasil melaju ke babak final Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Sriwijaya FC pada leg kedua babak semifinal dengan skor 1-0. Berlaga di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (14/2/2018) malam WITA, sundulan Demerson Costa pada menit ke-81 menjadi satu-satunya gol pada pertandingan kali ini.
ADVERTISEMENT
Tak dipungkiri pada laga kali ini Bali United berada dalam situasi sulit. Apiknya lini belakang Sriwijaya FC yang dikawal Hamka Hamzah dan Mahamadou N'Diaye membuat Illija Spasojevic yang diplot sebagai penyerang tunggal tak mampu berbuat banyak. Kendati Stefano Lilipaly dan Yabes Roni menyokong dari sisi sayap, tetap saja langkah mereka terhenti oleh disiplinnya Alfin Tussalamony dan Marckho Sandy yang bermain sebagai full-back.
Situsi sulit lain yang membuat Bali United kelimpungan di awal laga adalah solidnya lini tengah Sriwijaya FC. Pada leg kedua ini, pelatih Rahmad Darmawan memasang trio Yu Hyun Koo, Zulfiandi, serta Adam Alis sebagai pemotong aliran bola Bali United.
Alhasil, hingga 15 menit awal berjalannya pertandingan tak ada satu pun tendangan yang mengancam gawang kedua kesebelasan. Tercatat, hanya ada dua sepakan spekulasi, masing-masing dari Adam Alis dan M. Taufiq yang belum menemui bidang sasaran.
ADVERTISEMENT
Kendati Sriwijaya FC tampak mampu menguasai jalannya pertandingan, lini depan mereka juga tak mampu menembus barisan belakang Bali United. Duet Ahn Byung Keon dan Demerson Costa dibantu Nick Van der Valden dari lini tengah membuat Makan Konate, M. Nur Iskandar, dan Alberto 'Beto' Goncalves frustrasi.
Dengan minimnya peluang tercipta, laga babak pertama pun berkesudahan dengan skor 0-0.
Dukungan 17.474 'Sementon Dewata' yang memadati stadion tak henti-hentinya memberikan dukungan bagi 'Serdadu Tridatu' dan motivasi itulah yang membuat permainan Bali United berubah pada babak kedua.
Van der Valden, Fadhil Sausu, dan M. Taufiq yang pada babak pertama bermain lebih ke dalam diinstrusikan untuk naik menyokong Lilipaly. Hasilnya memang tak instan, tetapi pada menit ke-65 Spasojevic hampir menjebol gawang Teja Paku Alam via sundulan. Sayang, upaya eks Bhayangkara FC ini masih membentur N'Diaye.
ADVERTISEMENT
Sriwijaya FC memang kelabakan menghadapi aliran serangan Bali United. Pasalnya, Makan Konate dan Beto di lini depan tak mampu melepaskan sebiji pun tembakan yang mengancam gawang Wawan Hendrawan.
Makan Konate dikurung pemain-pemain Bali United. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Makan Konate dikurung pemain-pemain Bali United. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
Sadar serangan mandek, Sriwijaya melakukan beberapa pergantian pemain. Dan yang paling kentara adalah ditarik keluarnya Hyu Yun Koo. Eks Semen Padang itu tak mampu mengalirkan bola dengan baik dan Rahmad Darmawan pun memasukkan Esteban Viscara pada menit ke -77.
Buah pergantian memang berdampak efektif. Terbukti, sayap Argentina ini mampu mengancam gawang Wawan yang sebelumnya lebih kerap menganggur.
Serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Bali United akhirnya berbuah hasil di menit-81. Umpan sepak pojok oleh Fadil Sausu berhasil dikonversi menjadi gol oleh Demerson. Tak ayal, seluruh penonton yang hadir bersorak menyambut gol penggawa asal Brasil ini. 1-0 Bali United memimpin.
ADVERTISEMENT
Bali United sejatinya berpeluang menambah keunggulan jelang berakhirnya babak kedua via sepakan bebas Lilipaly. Akan tetapi, percobaan gelandang naturaliasi ini masih menyamping dari gawang Teja Paku Alam. Tanpa adanya gol tambahan, keunggulan Bali United bertahan dan mereka lolos ke partai puncak dengan keunggulan agregat 1-0.