Balotelli Jadi Sasaran Aksi Rasialis di Markas Hellas Verona

4 November 2019 6:57 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balotelli kembali ke Timnas Italia. Foto: REUTERS/Eric Gaillard
zoom-in-whitePerbesar
Balotelli kembali ke Timnas Italia. Foto: REUTERS/Eric Gaillard
ADVERTISEMENT
Aksi rasialis kembali terjadi di Serie A. Adalah Mario Balotelli yang jadi objek penderitanya dalam laga yang mempertemukan tuan rumah Hellas Verona melawan Brescia, Minggu (3/11/2019).
ADVERTISEMENT
Titik amarah Balotelli terjadi di di babak kedua. Ia menendang bola ke arah tribune tempat ultras garis keras Verona sambil mengucapkan sumpah serapah. Pemain berdarah Ghana itu kemudian memutuskan untuk walkout dari pertandingan. Beberapa pemain sempat menenangkannya, termasuk para penggawa lawan.
Insiden ini juga membuat wasit Maurizio Mariani menghentikan laga selama beberapa menit. Dalam rentang waktu tersebut, para suporter diperingatkan untuk tidak bertindak rasialis. Jika tindakan tak terpuji itu masih berlanjut, maka pertandingan bakal ditunda lebih lama lagi.
Pelatih Brescia, Eugenio Corini, mewajarkan reaksi yang dilakukan oleh Balotelli. Mantan pemain Chievo Verona tersebut juga memuji keputusan Mariani sebagai pengadil lapangan --saat berusaha menetralisir keadaan.
ADVERTISEMENT
"Mario adalah anak yang baik. Dia mendengar sesuatu dari tribune dan rekan satu timnya berhasil menenangkannya," kata Corini dilansir Football Italia.
“Wasit juga membaca situasi dengan baik dengan menunda sementara pertandingan. Itu dilakukan cukup untuk menyeimbangkan (mental Balotelli)."
Pada akhirnya, Balotelli berhasil membungkam publik Marcantonio Bentegodi lewat golnya di menit 85. Meski lesakan itu tak cukup untuk menghindarkan Brescia dari kekalahan.
Mario Balotelli. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
Ivan Juric selaku pelatih Verona turut angkat bicara bicara soal tindakan rasialis yang dilakukan suporter timnya. Ia memang membenarkan bahwa mereka melakukan tindakan provokasi. Akan tetapi, tidak aksi rasialis di sana.
"Anda bisa bertanya padanya, tidak ada apa-apa di sana. Saya muak dengan pelecehan rasial dan saya akan menjadi orang pertama yang mengutuknya ketika itu terjadi, tetapi bukan itu yang terjadi di sini.
ADVERTISEMENT
"Mereka memprovokasi dia dengan ejekan dan nyanyian sarkasme, tetapi mereka tidak melakukan aksi rasialis. Itu tidak benar."
Pendukung AS Roma saat menonton pertandingan AS Roma vs Napoli di Stadio Olimpico, Roma, Italia, Sabtu (2/11/2019). Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Ironisnya, aksi diskriminasi juga sudah terjadi sehari sebelumnya. Saat AS Roma berhadapan dengan Napoli, tepatnya. Untungnya, chant yang disuarakan para pendukung Roma itu mereda setelah Edin Dzeko turun tangan.
Well, sepak bola Italia memang lekat dengan aksi rasialis. Di giornata kedua Serie A, Romelu Lukaku jadi korban pelecehan rasialis saat Inter Milan menang 2-1 atas Cagliari. Klub yang berbasis di Sardinia itu sebelumnya juga tersangkut kasus serupa saat melakukan diskriminasi kepada Moise Kean di musim 2018/19.