Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, yang dibutuhkan Bayern Muenchen adalah Jupp Heynckes. Bersama trainer kawakan itu, Bayern menyegel gelar juara Bundesliga keenamnya secara beruntun usai menang 4-1 atas Augsburg dalam laga pekan ke-29 di WWK Arena, Sabtu (7/4/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Jika ditotal, gelar juara ini adalah yang ke-28 bagi Bayern. Yang menarik, dari semua trofi itu, empat di antaranya dipersembahkan oleh Heynckes.
Bayern sendiri tidak memulai musim bersama Heynckes. Mantan bomber Borussia Moenchengladbach era 1970-an itu ditunjuk saat musim sudah berjalan untuk menggantikan Carlo Ancelotti .
Musim lalu Ancelotti sukses mempersembahkan trofi juara Bundesliga, tetapi pelatih asal Italia itu dipecat menyusul kekalahan 0-3 Bayern dari Paris Saint-Germain di Liga Champions musim ini. Meski begitu, performa Bayern asuhan Ancelotti di Bundesliga sebenarnya tidak bisa dibilang buruk. Dari enam laga, mereka menang empat kali, kalah sekali, dan bermain imbang sekali.
Itulah mengapa, menurut Heynckes, Ancelotti masih layak mendapatkan kredit atas gelar juara Bayern musim ini.
ADVERTISEMENT
"Aku ingin mengirim pesan ke Italia, untuk Carlo Ancelotti," tutur Heynckes selepas laga, seperti dilansir Reuters.
"Dia menangani tim di awal musim dan aku ingin mengucapkan selamat kepadanya. Dia adalah pelatih dan manusia yang hebat," imbuh pria 72 tahun ini.
Di bawah Ancelotti, Bayern tertinggal tiga angka dari Borussia Dortmund yang menggila di awal musim. Bersama Heynckes, Bayern tak terhentikan. Mereka memenangi 19 dari 22 laga dan kini memimpin 20 angka atas Schalke yang menelan kekalahan 2-3 dari Hamburger.
Sama seperti pada perjalanan mereka secara umum di musim ini, pada laga melawan Augsburg, Bayern juga harus mengejar ketertinggalan untuk kemudian unggul secara telak. Gol bunuh diri Niklas Suele membuat tuan rumah unggul di awal-awal laga. Akan tetapi, Bayern kemudian mampu membalas lewat Corentin Tolisso, James Rodriguez, Arjen Robben, dan Sandro Wagner.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Bayern ini, bagi sang pelatih, merupakan hasil kontribusi semua orang, termasuk tim pelatihnya. Menurut Heynckes, harmoni di ruang ganti adalah kunci utamanya.
Meski demikian, tugas Bayern musim ini belumlah selesai. Mereka masih berlaga di Liga Champions dan DFB Pokal. Itulah mengapa, selebrasi tidak akan mereka lakukan saat ini juga.
"Semua orang boleh merasa gembira. Bagi sebagian pemain, ini adalah gelar kedelapan. Ada juga yang baru pertama kali jadi juara. Sebagai pemain, aku tahu bahwa gelar ini adalah yang terpenting. Akan tetapi, sebaiknya jangan berpesta dulu," tutup Heynckes.