Berkunjung ke Gianyar, Berkunjung ke Bali United Store

17 Februari 2018 14:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cuaca di Bali, Rabu malam itu, memang tengah bagus-bagusnya. Hujan yang mengguyur Pulau Dewata sejak pagi telah berhenti pada sore harinya. Aspal jalan yang semula basah, sudah mulai mengering.
ADVERTISEMENT
Rasanya, ini waktu yang pas untuk menapaki jalanan di Pulau Dewata. Tetapi mari lupakan sejenak Legian, Kuta, dan Ubud yang notabene adalah destinasi favorit ketika mengunjungi Bali karena kumparan (kumparan.com) akan mengajak Anda untuk bergeser sejenak ke Kapupaten Gianyar.
Untuk bisa ke sana, butuh waktu 1 jam dan 50 menit dari Bandar Udara Ngurah Rai jika menggunakan kendaraan pribadi. Tujuan kami ke sana tak lain untuk mengunjungi markas salah satu klub peserta Liga 1, Bali United.
Malam itu, 'Serdadu Tridatu' akan menghadapi Sriwijaya FC dalam pertandingan leg kedua semifinal Piala Presiden 2018. Tetapi, sebelum sepak mula pertandingan dimulai, kami menyempatkan diri untu mampir ke salah satu sudut di sisi kanan gerbang stadion. Di sana kami mengunjungi Bali United Store.
ADVERTISEMENT
Kami memang sempat mengulas cerita menyoal di pada Desember lalu (baca: Mimpi Besar "Serdadu Tridatu" Lewat Bali United Store). Ervi, yang kala itu menjadi narasumber dalam tulisan tersebut, kali ini kami temui langsung.
Ervi tampak sibuk. Wanita 32 tahun itu harus memonitor para pegawai di Bali United Store seraya melayani pengunjung. Malam itu, toko yang diresmikan pada 9 Juni 2016 itu memang tengah ramai kedatangan tamu.
"Beginilah kalau pertandingan, selalu ramai dan penuh sesak," ucapnya kepada kami di pintu masuk.
Ervi sempat meminta diri untuk berbicara dengan CEO Bali United, Pieter Tanuri. Tak lama, memang, kurang dari 10 menit saja. Ia kemudian kembali bercerita kepada kami di dekat ruang ganti baju di salah satu sudut toko.
ADVERTISEMENT
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
"Kami buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 6 sore, tetapi khusus pertandingan kami buka mulai pukul 1 siang sampai pertandingan selesai saja," katanya.
Dari banyaknya pernak pernik yang berbau Bali United, kata Ervi, jersi adalah yang paling laku. Untuk harga sendiri, pihak pengelola mematok dua versi: Rp 300 ribu untuk jersi original dan 150 ribu untuk jersi replika. Jika pengunjung ingin menambahkan nama serta nomor punggung di belakang jersi, maka akan ada biaya tambahan sebesar Rp 100 ribu.
Ervi juga mengatakan bahwa produk yang dihasilkan adalah murni buatan produk lokal. Malahan, menurut Ervi lagi, Bali United tak berminat untuk menggandeng aparel internasional untuk bekerja sama.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini belum. Alasannya, sederhana... kasihan pembeli. Kalau gandeng brand impor harganya jauh (mahal)," sebutnya.
Tak dimungkiri, pemain-pemain menjadi magnet penjualan jersi. Sepanjang 2017 lalu, jersi milik Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim menjadi yang paling laris. Namun, Ervi enggan menyebut berapa nominal pendapatan yang telah didapatkan.
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Ervi memprediksi, tahun ini pembelian jersi akan meningkat. Sebab, selain Lilipaly dan Bachdim, Bali United kini memiliki beberapa pemain bintang lagi, salah satunya Illija ‘Spaso’ Spasojevic.
"Spaso mungkin masih belum karena kan baru bergabung musim ini, tapi yang bintang muda semacam Hanis Sagara dan Feby Eka Putra, mungkin bisa mendongkrak penjualan. Banyak yang nyari juga soalnya," tuturnya.
Salah satu dari dua yang disebutkan di atas, yakni Feby Eka, juga tengah berada di store Bali United malam itu. Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 tahun itu tengah sibuk melayani para pengunjung untuk berswafoto. Feby tak sendiri karena ada Yandi Sofyan, Azka Fauzi, Kevin Brands menemaninya.
ADVERTISEMENT
Pieter Tanuri kemudian bergabung dengan kami yang tengah mewawancarai Ervi. Ia ikut menjawab pertanyaan yang kami lontarkan. Dari pernyataan Pieter, kami mengetahui bahwa ada beberapa rencana besar yang akan dilakukan Bali United untuk toko mereka ini.
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
"Penjualan tak hanya di sini saja, tetapi kami melayani pembeli melalui sistem belanja online dan juga ada di toko-toko peralatan yang tersebar selain di Bali," katanya.
“Jadi, kami ada rencana akan mengembangkan toko ini mengingat tingginya minat pembeli," sambungnya.
Khusus di Bali, kata Pieter, sudah ada tujuh toko yang buka. Selain di rumah sendiri, toko Bali United juga sudah ada Jakarta, yakni di salah satu pusat berpelanjaan di daerah Senayan.
ADVERTISEMENT
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Official Merchandise Store Bali United (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
Sesaat perbincangan mengenai toko Bali United pun selesai, sebab Pieter meminta diri untuk pamit. Sementara Ervi kembali sibuk dengan aktivitasnya memonitor para pegawai melayani pengunjung.
"Sudah waktunya, ayo menonton pertandingan," ucap Pieter ketika berpisah dengan kami.