Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penantian 35 tahun itu akhirnya usai sudah. Minggu (7/4/2019) malam WIB, setelah melalui pertarungan selama 120 menit menghadapi Wolverhampton Wanderers di Wembley, Watford akhirnya berhasil memastikan satu tiket ke final Piala FA. Atas keberhasilan ini, The Hornets wajib berterima kasih kepada pemain asal Spanyol, Gerard Deulofeu.
ADVERTISEMENT
Deulofeu sejatinya bukan pilihan utama pelatih Javi Gracia pada pertandingan tersebut. Alumnus La Masia tersebut baru masuk pada menit ke-66 menggantikan Will Hughes yang tak mampu memberikan kontribusi berarti dalam serangan-serangan Watford. Selama 66 menit, peran Hughes hanya terbatas pada keberhasilan memenangi 3 duel udara dan 2 tekel.
Saat Deulofeu dimasukkan, Watford masih berada dalam kondisi tertinggal 0-2. Dua gol Wolves dicetak oleh Matt Doherty dan Raul Jimenez. Keberadaan Deulofeu pun membuat serangan-serangan Watford, khususnya dari sayap, menjadi lebih hidup.
Akhirnya, tekanan-tekanan Watford itu berbuah satu sepak pojok pada menit ke-78. Sepak pojok itu membuahkan kemelut yang berhasil dimanfaatkan oleh Deulofeu. Mantan pemain Everton tersebut dengan jeli mencungkil bola melewati kerumunan orang yang memadati kotak penalti. Bola pun mengarah ke tiang jauh tanpa bisa dihalau kiper Wolves, John Ruddy.
ADVERTISEMENT
Satu gol tercipta, Watford pun terus berusaha mencari gol kedua. Upaya ini berhasil setelah pada menit kelima injury time babak kedua kapten Troy Deeney mencetak gol via titik putih. Pertandingan kemudian dilanjutkan ke babak tambahan waktu.
Dalam babak tambahan itulah Deulofeu kembali menegaskan kehebatannya. Lewat sebuah serangan balik, Deulofeu menggiring bola dengan cepat melewati kapten Wolves, Conor Coady, sebelum melepaskan sepakan mendatar yang tak bisa dijangkau Ruddy. Gol itulah yang akhirnya memastikan kemenangan Watford dengan skor 3-2.
Total, Deulofeu berada di lapangan selama kurang lebih 54 menit. Dari sana, selain mencetak 2 gol, pemain yang pernah dipinjamkan Barcelona ke Milan itu berhasil membukukan 1 dribel berhasil, 1 tekel berhasil, serta 34 umpan dengan level akurasi 94 persen. Deulofeu pun benar-benar menjadi pembeda bagi Watford.
ADVERTISEMENT
Seusai pertandingan, Gracia membeberkan bahwa kemarahanlah yang menjadi bahan bakar Deulofeu untuk memenangkan Watford . Gracia pun senang karena amarah itu disulap menjadi sesuatu yang positif.
"Gerard marah ketika tahu dia tidak dimainkan sejak awal tetapi aku senang ketika pemainku menunjukkan sikap seperti itu, ketika mereka marah untuk menunjukkan bahwa mereka mampu melakukan sesuatu," kata Gracia seperti dikutip dari The Guardian. "Kupikir, dia marah karena dia ingin bermain di semifinal. Sebelumnya memang dia hampir selalu bermain."
Deulofeu merupakan salah satu andalan Watford dalam mengarungi musim 2018/19. Total, sebelum laga semifinal Piala FA ini dilangsungkan, dia sudah turun dalam 26 pertandingan. Meski demikian, mayoritas pertandingan Deulofeu itu dilakoni di Premier League. Sebelumnya, pemain 25 tahun itu cuma sekali bermain di Piala FA yaitu pada babak kelima saat Watford menjungkalkan Crystal Palace.
ADVERTISEMENT
Gracia sendiri tidak pernah meragukan kemampuan Deulofeu. Hanya, dia memang memiliki pertimbangan sendiri. Pelatih 48 tahun itu merasa Deulofeu lebih berguna ketika pertandingan sudah memasuki fase tertentu.
"Kami tahu sebelum pertandingan kalau Gerard akan memainkan peran penting di pertandingan ini ketika sudah semakin banyak ruang yang terbuka. Gol pertamanya benar-benar berkelas tetapi aku tidak terkejut karena aku sudah terbiasa melihatnya di sesi latihan," tambah Gracia.
Well, berkat Deulofeu-lah Watford akhirnya kembali ke final Piala FA lagi. Terakhir kali mereka melakukannya adalah pada 1984 saat masih ditangani pelatih legendaris Graham Taylor. Sayangnya, pada edisi tersebut Watford harus mengakui keunggulan Everton. Musim ini, mereka sudah ditunggu oleh Manchester City. Mampukah Watford membuat kejutan sekaligus mengubur ambisi quadruple City? Tunggu jawabannya 18 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT