Bintang Sesungguhnya di Johan Cruyff ArenA: David Neres

14 Februari 2019 16:18 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David Neres di pertandingan melawan Real Madrid. Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
zoom-in-whitePerbesar
David Neres di pertandingan melawan Real Madrid. Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
ADVERTISEMENT
Pertandingan fase gugur pertama Ajax di Liga Champions setelah absen 13 musim berakhir dengan kekalahan. Menjamu Real Madrid di Johan Cruyff ArenA, Ajax takluk dengan skor 1-2. Meski demikian, bukan berarti tidak ada hal positif yang bisa dipetik oleh De Godenzonen dari sana. Salah satu hal positif itu adalah performa David Neres.
ADVERTISEMENT
Jika nama Neres masih asing, wajar. Pemain asal Brasil itu masih muda; usianya baru 21 tahun. Dia baru bergabung dengan Ajax pada pertengahan musim 2016/17. Ketika itu pun dia masih beberapa kali harus bermain untuk Jong Ajax. Neres baru benar-benar menjadi pemain inti pada musim 2017/18.
Neres adalah pemain sayap khas Brasil. Tubuhnya tak terlampau besar, tetapi inilah yang membuat dirinya bisa meliuk-liuk dengan cekatan di lapangan hijau. Dia cepat, punya dribel jempolan, dan memiliki kualitas umpan yang apik. Itu membuatnya jadi pemain serbabisa yang sanggup bermain di banyak posisi.
Musim lalu Neres adalah salah satu pemain yang sulit sekali digantikan. Akan tetapi, kedatangan Dusan Tadic membuat pemuda kelahiran Sao Paulo ini cukup sering tampil dari bangku cadangan. Di Eredivisie, dari 18 pertandingan, 8 di antaranya dilakoni Neres sebagai pengganti.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, di Liga Champions ceritanya lain. Di kompetisi antarklub paling elite se-Eropa ini Neres hampir selalu bermain sebagai starter. Kontribusinya pun lumayan bagus dengan 2 assist yang sudah tercatat atas namanya. Satu dari dua assist itu hadir saat Ajax bermain menghadapi Real Madrid, Kamis (14/2/2019) dini hari WIB.
Neres tampil sebagai starter pada laga itu dalam formasi 4-2-3-1 yang cair. Tadic, di atas kertas, bermain sebagai ujung tombak, tetapi pada dasarnya dia adalah pemain nomor sembilan palsu. Pakem ini pun kemudian membuat Neres mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Dengan kontribusi 1 tembakan, 3 umpan kunci, 3 dribel berhasil, 1 kemenangan dalam duel udara, 4 tekel, dan akurasi umpan terbaik (98%), Neres mendapat ponten 8,1 dari WhoScored. Nilai itu menjadikannya pemain terbaik dari segi statistik.
ADVERTISEMENT
Perayaan gol Real Madrid saat menghadapi Ajax Amsterdam. Foto: Wolfgang Rattay/Reuters
Nyatanya, penampilan apik Neres tak cuma terbaca dari statistik itu. Satu assist yang dia bukukan adalah bukti nyata kehebatan Neres. Yang istimewa, assist eks pemain Timnas U-20 Brasil itu membuat Hakim Ziyech sukses memutus puasa golnya. Di percobaannya yang ke-30, memanfaatkan umpan tarik Neres, Ziyech sukses menjebol gawang Real Madrid untuk menyamakan kedudukan.
Satu assist di pertandingan melawan Real Madrid itu membawa Neres ke puncak daftar kreator terbaik Ajax musim ini. Total, sudah ada 12 assist yang berhasil dia torehkan, sama dengan jumlah milik Tadic.
Penampilan itu juga membuat Neres terlihat seperti Vinicius Junior. Kedua pemain ini sama-sama beroperasi di sayap kiri dan mencatatkan assist setelah berhasil melakukan dribel. Tak cuma itu, dua pemain muda Brasil ini sama-sama aktif dalam bertahan. Terbukti dari bagaimana Vinicius mencatatkan 3 tekel berhasil. Di ujung cerita, yang membedakan keduanya hanyalah fakta bahwa Vinicius ada di kubu para pemenang.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, tipisnya margin skor belum sepenuhnya menjamin Real Madrid bakal melenggang ke babak perempat final. Neres dan Ajax masih punya kesempatan untuk membalikkan keadaan di Santiago Bernabeu, 6 Maret mendatang. Sulit? Tentu saja. Mustahil? Sama sekali tidak.