Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Bonek Akan Datang ke Malang: Ini Tragedi Kemanusiaan, Kita Anak Bangsa
5 Oktober 2022 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tragedi di Kanjuruhan telah menyita perhatian banyak pihak, termasuk Bonek. Kelompok suporter Persebaya itu berencana akan menyambangi Malang dalam waktu dekat untuk menunjukkan rasa solidaritas terhadap Arema FC dan Aremania.
ADVERTISEMENT
Bonek dan Persebaya memang memiliki riwayat rivalitas kental dengan Aremania dan Arema. Namun, tragedi ini semestinya bisa kembali menjadi pengingat bahwa rivalitas sebaiknya hanya dilakukan selama 90 menit di lapangan dan dalam konteks yang sehat.
"InsyaAllah dalam waktu dekat teman-teman akan berangkat [ke Malang]. Ini tragedi kemanusiaan, kami ikut belasungkawa, rivalitas kita 90 menit saja. Kita anak bangsa, lagu kita masih sama, bendera kita masih sama Merah Putih, ya, disudahi gitu [rivalitas tak sehat]," terang salah satu tokoh Bonek, Husin Gozali, kepada kumparan pada Rabu (5/10).
"Jadi, siapa pun boleh ke Malang. Ini tragedi kemanusiaan, kami mendukung teman-teman di Malang agar tetap bangkit dan semangat," tambahnya.
Sebelumnya, ribuan Bonek menggelar aksi dukacita untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan di Tugu Pahlawan, Surabaya, pada Senin (3/10). Berdasarkan pantauan kumparan, massa berkumpul sekitar pukul 20.00 WIB dengan menyalakan serta merangkai lilin tersebut sebagai simbol dukacita.
ADVERTISEMENT
Para Bonek juga menabur bunga sebagai bentuk penghormatan bagi para korban di Malang yang dilakukan pada Sabtu (1/10). Dalam aksinya, para Bonek memanjatkan doa bersama yang ditujukan kepada para korban yang tewas atas tragedi tersebut.
Pihak kepolisian menggunakan senjata yang dilarang FIFA, yaitu gas air mata kala membubarkan suporter di Stadion Kanjuruhan. Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton.
Alhasil, para pendukung Arema kesulitan untuk menghirup udara dan mata perih. Akibatnya, mereka sempoyongan dan terinjak-injak oleh suporter lainnya yang berusaha menyelamatkan diri dari gempuran gas air mata.
Data terakhir yang dirilis Posko Postmortem Crisis Center, Selasa (4/10) pagi WIB, korban jiwa akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bertambah. Total ada 131 korban jiwa dan lebih dari 300 orang luka-luka dalam tragedi tersebut.
ADVERTISEMENT