Cairnya Lini Tengah Timnas U-19 di Balik Terbuangnya Banyak Peluang

14 Juli 2018 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Todd Rivaldo Ferre (Foto: Zabur Karuru/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Todd Rivaldo Ferre (Foto: Zabur Karuru/Antara)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dendam dengan Thailand akhirnya terbalaskan. Kalah di babak grup membuat Tim Nasional Indonesia U-19 belajar. Bermain untuk memperebutkan tempat ketiga, Sabtu (14/7/2018), Timnas U-19 berhasil menang dengan skor tipis 2-1.
ADVERTISEMENT
Indra Sjafri selaku pelatih membuat kebijakan dengan merotasi beberapa pemainnya. Penjaga gawang Muhammad Riyandhi, Firza Andhika, dan Asnawi Mangkualam tak dimainkan.
Sebagai ganti, Indra Sjafri memainkan Aqil Savik, Muhammad Rifad, dan Davin Rumenkek. Perubahan yang dilakukan oleh Indra Sjafri juga berpengaruh kepada haya bermain. Pola 4-3-3 yang menjadi andalan Indra Sjafri berjalan dengan baik.
Lini tengah Timnas U-19 diisi oleh Todd Rivaldo Ferre, Syahrian Abimanyu, dan Luthfi Kamal. Di depan, dua pemain yang sangat fleksibel yaitu Feby Eka dan Witan Sulaeman dimainkan di masing-masing sisi. Sementara, Muhammad Rafli menjadi penyerang tengah.
Berlaga di Stadion Delta Sidoarjo, Sabtu (14/7/2018) petang WIB, Timnas U-19 unggul via gol Feby Eka Putra (35') dan Syahrian Abimanyu (82'). Sementara, Thailand hanya mampu memperkecil ketertinggalan via Matee Sarakum (85').
ADVERTISEMENT
Dengan kemenangan ini, Timnas U-19 berhasil merebut tempat ketiga. Prestasi serupa yang didapatkan setahun lalu manakala Indonesia menang atas Myanmar.
Nah, dalam pertandingan ini beberapa poin yang membuat Indonesia bisa menang atas Thailand, sebagai berikut.
Fleksibelnya Lini Tengah
Dalam pertandingan ini, Indra Sjafri memainkan Todd Ferre dan Syahrian di lini tengah. Kedua pemain yang memiliki mobilitas tinggi itu dibantu oleh Muhammad Luhtfi yang piawai melepaskan umpan jauh. Selain itu, Luthfi juga sangat pandai menjaga kedalaman, jarang sekali pemain bernomor punggung 7 ini maju untuk mendekati pertahanan Thailand.
Nah, tugas untuk mendelati pertahanan Thailan diembankan kepada dua pemain yaitu Syahrian dan Todd Ferre. Kecepatan keduanya mampu menyulitkan Thailand.
Terlebih, keduanya dibantu oleh Witan dan Feby Eka yang sangat cepat. Lewat serangan balik Timnas U-19 mampu membuka keunggulan.
ADVERTISEMENT
Gol bermula dari Syahrian yang menggiring bola. Melewati pemain Thailand, pemain Sriwijaya FC ini lalu memberikan bola ke Feby Eka yang datang dari belakang. Sedikit mengecoh bek Thailand, Feby lalu mengakhirinya dengan tendangan yang merobek gawang Thailand.
Skema seperti ini sejatinya tak hanya sekali. Pantauan kumparanBOLA, ada dua momen di mana Witan mendapat kejadian serupa namun dirinya gagal memanfaatkan peluang emas itu.
Apresiasi patut diberikan kepada Syahrian Abimanyu. Dalam pertandingan sore tadi, Abi -panggilan Syahrian- berhasil membuat satu gol dan satu assist. Catatan Labbola, Abi juga melakukan 2 upaya ke gawang, 3 intersep, dan 2 sapuan.
Masih Kurang Tenang
Satu kekurangan Timnas U-19 dalam pertandingan sore tadi adalah ketenangan. Dalam segala hal, anak asuh Indra Sjafri masih kurang tenang dan cenderung buru-buru.
ADVERTISEMENT
Mengkonversi peluang misalnya, ada 11 upaya ke arah gawang yang dihasilkan oleh Timnas U-19, namun hanya dua gol yang tercipta. Egy Maulana Vikri yang masuk di menit ke-60 sebenarnya mendapat peluang. Tapi ya itu, ketenangan dirinya tak bisa menaklukan penjaga gawang Thailand. Padahal, Abimanyu ada di sebelahnya dengan posisi bebas.
Ketidaktenangan Timnas U-19 juga terlihat pada babak pertama. Manakala mereka tak bisa mengatur emosinya terhadap pemain lawan.
Timnas  U-19 di Stadion Delta Sidoarjo (Foto:  ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-19 di Stadion Delta Sidoarjo (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Semua bermula dari Sittichok Passo yang menendang kepala Syahrian ketika terjadi perebutan bola. Todd Ferre yang tak terima melihat rekannya dikasari pemain lawan langsung merespon dengan melayangkan tangannya ke kepala Sittichok. Hal itu pun sempat memancing emosi dari kedua kesebelasan.
Ya, ketidaktenangan dan emosi yang memuncak juga pernah dialami Timnas U-19 di kejuaraan yang sama tahun lalu. Kala itu, Saddil Ramdani malah dikeluarkan wasit usai terlibat keributan dengan pemain lawan.
ADVERTISEMENT
Penampilan Timnas U-19 sore tadi memang lebih baik. Bahkan dari pertandingan semifinal kemarin, namun anak buah Indra Sjafri masih jauh dari kata sempurna. Butuh ujian-ujian lagi untuk mengarungi Piala AFC U-20 yang akan dihelat Oktober mendatang.