Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Jerman menjadi yang terbaik di ajang Piala Konfederasi 2017. Pada partai final menghadapi Cile di Stadion Saint Petersburg, Senin (3/7) dini hari WIB, anak asuh Joachim Loew keluar sebagai juara usai menang dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol Die Mannschaft pada laga itu dicetak oleh Lars Stindl pada menit 20.
ADVERTISEMENT
Dari laga tersebut, berikut kami berikan lima catatan menarik yang menaungi pesta anak-anak muda Jerman:
Perbedaan Pengalaman Tak Pengaruhi Mental Jerman
Ada hal menarik yang menaungi susunan pemain dari partai final Piala Konfederasi 2017 ini. Berdasar 11 pemain utama yang diturunkan kedua pelatih, terlihat sekali perbedaan pengalaman yang ada di kedua kesebelasan. Dengan total 944 penampilan yang menaungi 11 pemain inti Cile, mereka terlihat jauh lebih berpengalaman daripada 11 pemain inti Jerman yang baru mendapat total 193 penampilan internasional.
Menarik pula melihat bagaimana di kubu Cile, penampil terbanyak merupakan Alexis Sanchez dan Claudio Bravo yang sejauh ini sudah menciptakan 115 penampilan internasional. Sementara penampil terbanyak di kubu Jerman hanyalah sang kapten, Julian Draxler, yang baru mencatatkan 35 penampilan. Namun pengalaman ternyata tak berbicara banyak di sini karena anak-anak muda Jerman justru yang keluar sebagai juara.
ADVERTISEMENT
Gelar Bersejarah Jerman
Perlu diketahui, gelar yang didapatkan Jerman usai menaklukkan Cile ini merupakan gelar Piala Konfederasi pertama yang berhasil mereka raih. Sebelumnya gelar terbaik yang diraih Jerman di kompetisi ini hanyalah tempat ketiga pada kompetisi tahun 2005. Kala itu Jerman sebagai tuan rumah kalah dari Brasil di semifinal dan kemudian menang atas Meksiko pada babak perebutan tempat ketiga.
Penghormatan untuk Julian Draxler
Turnamen Piala Konfederasi 2017 ini jelas merupakan sebuah turnamen yang begitu spesial untuk Draxler. Pasalnya, pada turnamen ini dirinya mendapat kehormatan sebagai kapten Die Mannschaft. Draxler pun mencetak sejarah sebagai kapten termuda Jerman dalam sebuah turnamen sejak tahun 1912. Segala kehormatan itu kemudian dibayar Draxler dengan prestasi. Selain gelar juara, pemain berusia 23 tahun itu juga keluar sebagai pemain terbaik turnamen.
ADVERTISEMENT
Gelar Prestise bagi Timo Werner
Werner memang tak mencetak gol pada laga ini, tapi satu assist-nya untuk Lars Stindl sudah cukup mengantarkannya sebagai top-skorer turnamen. Dengan assist itu, Werner berhasil menciptakan 3 gol dan 2 assist sepanjang turnamen ini. Raihan golnya mungkin sama dengan milik dua rekannya, Lars Stindl dan Leon Goretzka, namun soal assist, Werner lebih unggul dan karenannya gelar top-skorer jatuh ke tangannya.
Sebuah Hadiah Hiburan untuk Claudio Bravo
Bravo memang kebobolan dan gagal membawa Cile meraih gelar juara. Namun dirinya berhasil meraih gelar Golden Glove alias kiper terbaik turnamen. Dari 3 penampilan terakhir yang ditorehkannya, Bravo memang tampil baik. Di antaranya tentu dalam laga versus Portugal di mana dia mampu tak kebobolan dan menepis 3 penalti pemain-pemain Portugal. Sebuah hadiah hiburan yang layak untuk kiper Manchester City ini.
ADVERTISEMENT