Cerita dari Belarusia: Tentang Maneken yang Disulap jadi Penonton di Tribune

11 April 2020 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penonton maneken di Liga Utama Belarusia. Foto: Alexey Komelkov/FC Dynamo Brest/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Penonton maneken di Liga Utama Belarusia. Foto: Alexey Komelkov/FC Dynamo Brest/Reuters
ADVERTISEMENT
Maneken (bahasa Inggrisnya, mannequin) adalah sesuatu yang lazim kita lihat di toko busana. Namun, apa jadinya jika maneken justru disulap menjadi penonton di tribune? Inilah yang terjadi di Belarusia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Liga Utama Belarusia jadi satu-satunya liga di Eropa yang tetap berjalan di tengah pandemi virus corona. Tidak hanya liga, turnamen pendamping semacam Piala Belarusia juga masih berlangsung di sana.
Hal ini tentu jadi sesuatu yang unik sekaligus menyeramkan. Ketika negara lain berupaya menghentikan kompetisi sepak bola demi keselamatan, Liga Utama Belarusia tetap berlangsung. Tetapi, bukan berarti mereka yang tinggal di Belarusia abai akan situasi.
Perlahan, jumlah penonton Liga Utama Belarusia yang hadir ke stadion berkurang. Hal itu seiring dengan boikot yang dilakukan 10 dari 16 klub yang bertanding di divisi utama Liga Belarusia. Beberapa di antaranya adalah BATE Borisov dan Dynamo Brest.
Minimnya jumlah penonton yang datang ke stadion pun tidak hanya berpengaruh terhadap pemasukan klub, tetapi juga terhadap atmosfer di stadion. Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai cara ditempuh, salah satunya seperti yang dilakukan Dynamo Brest.
Penonton maneken di Liga Utama Belarusia. Foto: Alexey Komelkov/FC Dynamo Brest/Reuters
Dalam sebuah laga leg pertama semifinal Piala Belarusia menghadapi Shakhtyor Soligorsk, pihak klub menempatkan 30 maneken di tribune Regional Sport Complex Brestsky, markas mereka. Uniknya, maneken ini tidak mengenakan jersi Brest.
ADVERTISEMENT
Terlihat jika maneken-maneken ini mengenakan jersi dari berbagai klub Eropa. Ada yang mengenakan jersi Real Madrid 2016/17, ada juga yang memakai jersi Aston Villa tahun 90an. Makin menarik, tatkala maneken ini ditempeli wajah para fans.
Sekretaris Umum Brest, Vladimir Machulsky, menyebut bahwa cara ini ditempuh agar para pemain Brest merasa bahwa fans menyaksikan mereka bermain. Wajah-wajah fans itu sendiri, merupakan wajah dari para pembeli tiket virtual laga Brest.
"Ini adalah ide kreatif kami. Dengan cara ini, penonton yang menonton laga kami dari televisi bisa melihat bahwa, mungkin saja, ada wajah mereka yang terpajang di sana," ujar Machulsky, dilansir The Guardian.
"Tapi, kami tidak mencoba untuk mengisi semua tribune dengan maneken, Kami paham beberapa fans juga menolak datang ke stadion. Kami hanya berusaha agar stadion tampak terisi oleh suporter," lanjutnya.
Penonton maneken di Liga Belarusia. Foto: Alexey Komelkov/FC Dynamo Brest/Reuters
Jadi, agar wajah fans bisa masuk ke dalam maneken tersebut, mereka harus membeli tiket virtual kepada Brest. Harganya berkisar 67 rubel (setara 430.000 rupiah). Total, 12 tiket virtual terjual untuk laga leg pertama semifinal Piala Belarusia ini.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan mulai merebaknya virus corona di Eropa, jumlah penonton di Belarusia yang hadir ke stadion berkurang. Khusus untuk Brest, di laga leg pertama semifinal Piala Belarusia saja, hanya ada 1.000 orang yang datang menonton ke stadion.
Meski begitu, belum ada tanda Liga Utama Belarusia akan ditunda. Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, menyebut bahwa ajang yang mengundang keramaian di Belarusia, terlepas dari mulai merebaknya virus corona, tidak perlu ditunda.
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!