Cerita Wasit Thoriq Alkatiri Pimpin Laga Dramatis PSIS vs Barito Putera

22 Maret 2021 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasit Indonesia lisensi FIFA, Thoriq Alkatiri. Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Indonesia lisensi FIFA, Thoriq Alkatiri. Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Genderang perang Piala Menpora 2021 sudah ditabuh mulai Minggu (21/3). Salah satu yang menyedot perhatian adalah duel PSIS Semarang vs Barito Putera.
ADVERTISEMENT
Ya, laga tersebut berjalan begitu dramatis. PSIS sempat unggul telak tiga gol lebih dulu di babak pertama, sebelum akhirnya Barito berhasil menyamakan kedudukan, salah satunya lahir di masa injury time.
Wasit yang memimpin laga tersebut, Thoriq Munir Alkatiri, mengaku bahagia sepak bola Indonesia akhirnya bisa kembali bergulir setelah vakum selama satu tahun.
''Senanglah. Sudah lama enggak ada kompetisi, walaupun rasa turnamen berbeda (dengan kompetisi), tapi tetap karena ini dikemas dengan baik. Mudah-mudahan semuanya lancar, karena ujungnya kan di liga, finis di liga,'' kata Thoriq ketika berbincang dengan kumparan, Senin (22/3).
Lantas, bagaiamana perasaannya setelah setahun tak memimpin pertandingan?
"Sudah setahun enggak mimpin (pertandingan) resmi, rasanya canggung, 15 menit awal masih meraba-raba. Tapi, ke sananya sudah enggak masalah. Karena di rumah sering tarkam, mengasah feeling. Memang, sedikit berbeda, tapi enggak signifikan," ucap Thoriq.
Pemain PSIS Semarang Rio Saputro (kiri) berebut bola dengan pemain Barito Putra Kahar Kalu (kanan) pada pertandingan Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/3). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Ajang Piala Menpora jadi ajang evaluasi setiap pihak dalam menggelar pertandingan di tengah wabah pandemi corona. Thoriq mengaku, protokol kesehatan (prokes) yang telah disusun PSSI dan PT LIB sudah diterapkan dengan sangat ketat.
ADVERTISEMENT
''Prokesnya juga sangat ketat. Tes swab terus selama tiga hari, juga sudah divaksin pertama. Prokes juga sudah sewajarnya, sangat ketat dan beda dari biasanya. Ini sudah berjalan lancar,'' ungkap Thoriq.
''Diusahakan tidak boleh sama sekali keluar, hanya stay di hotel, (beli) makan di depan hotel, lalu bungkus bawa pulang. Atau, pesan makanan untuk makan di hotel,'' tambahnya.
Pemain PSIS Semarang Fandi Eko Utomo (kanan) berebut bola dengan pemain Barito Putra Dandi Maulana Abdulhak (kiri) pada pertandingan Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/3). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Menyoal jalannya laga, Thoriq tak menampik bahwa duel tersebut memang berjalan sengit. Kendati begitu, lanjut Thoriq, beberapa pemain sempat mengaku kelelahan karena sudah lama tak berkompetisi.
''Pertandingannya sangat seru ya. Sempat ngobrol juga sama pemain, mereka bilang capek karena memang 'kan sudah setahun enggak main, hanya latihan. Karena memang latihan dengan bertanding 90 menit itu rasanya sangat berbeda,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***