Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kekalahan Juventus di Final Coppa Italia , Kamis (18/6/2020) dini hari WIB, sulit diterima oleh Juan Cuadrado. Pemain asal Kolombia itu menyebut bahwa taktik defensif Napoli jadi penyebab utama di balik kegagalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari WhoScored, Juventus unggul penguasaan bola dengan persentase 54%. Akan tetapi, mereka kalah dalam urusan penciptaan peluang. Napoli bisa melepas 15 tembakan, sementara raihan Juventus mentok di angka 13.
Sampai waktu normal berakhir, tidak ada gol yang tercipta. Laga di Stadio Olimpico Roma itu pun harus diselesaikan via adu penalti. Karena Paulo Dybala dan Danilo Luiz gagal mengeksekusi penalti, Napoli menang dengan skor 4-2.
Seusai laga, Cuadrado yang ditarik keluar pada menit ke-85 itu menyatakan bahwa Juventus sebenarnya sudah tampil bagus. Namun, taktik defensif Napoli membuyarkan rencana mereka.
"Kami bermain dengan hasrat meraih kemenangan, tetapi Napoli bertahan dengan 11 pemain dan itu membuat kami kesulitan menemukan ruang," ucap Cuadrado kepada RAI Sport.
ADVERTISEMENT
"Kami mencoba membongkar pertahanan mereka dengan aksi individual. Akan tetapi, organisasi yang mereka tampilkan sangat bagus. Kami pun telah mencoba mengirim umpan silang tetapi semuanya bisa mereka halau," lanjutnya.
Cuadrado kecewa, begitu pula Juventus. Namun, mantan penggawa Fiorentina itu enggan berkecil hati, terutama karena Juventus masih punya kans menjadi juara Serie A dan Liga Champions.
"Sekarang kami harus menatap ke depan. Ada rasa kecewa karena kami selalu ingin meraih trofi, tetapi kami harus ingat bahwa kami adalah tim hebat. Kami harus menemukan kepercayaan terhadap diri kami sendiri," ujarnya.
"Memang tidak mudah, tetapi kami tidak bisa menyesali apa yang sudah terjadi. Dalam pertandingan tadi, kupikir kami bermain bagus. Kami bermain sesuai instruksi pelatih, tetapi harus lebih tajam dalam menyelesaikan peluang," tambah Cuadrado.
ADVERTISEMENT
Di Serie A, Juventus untuk sementara masih memimpin klasemen dengan keunggulan satu poin atas Lazio. Di Liga Champions, sementara itu, 'Si Nyonya Tua' memiliki pekerjaan rumah yang lebih berat.
Pasalnya, pada pertandingan 16 besar leg I, Juventus kalah 0-1 di kandang Lyon. Dalam laga leg II Agustus nanti, mereka wajib menang setidaknya dengan margin dua gol untuk merebut tiket perempat final.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!