Cristiano Ronaldo Lelah Jadi Kambing Hitam, Dia Butuh Dicintai

31 Oktober 2021 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo saat melawan Atalanta pada pertandingan Grup F Liga Champions di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo saat melawan Atalanta pada pertandingan Grup F Liga Champions di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cristiano Ronaldo sudah tak lagi berseragam Juventus sejak bursa transfer musim panas ini. Namun, namanya terus menjadi kambing hitam atas bobroknya penampilan Bianconeri kini.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, eks rekan Ronaldo di MU, Patrice Evra, mengatakan bahwa CR7 sebenarnya lelah bermain untuk Juventus dan terus-terusan menjadi orang yang disalahkan atas performa buruk klub asal Turin itu.
"Karena dia [Ronaldo] membutuhkan cinta dan rasa hormat. Ronaldo mengerti bahwa di Turin dia menjadi kambing hitam atas hasil buruk Juventus. Namun, banyak yang lupa bahwa tidak mudah untuk menang di Serie A," kata Evra kepada surat kabar Italia, Repubblica, dikutip dari Sportskeeda.
Evra juga tak senang dengan sikap Massimiliano Allegri yang secara terbuka mengungkapkan rencananya untuk Cristiano Ronaldo. Bagi Evra, Allegri hanya fokus mengantarkan kesuksesan di liga ketimbang Liga Champions.
Cristiano Ronaldo dari Juventus merayakan mencetak gol kedua mereka bersama Paulo Dybala dan Adrien Rabiot, di Citta del Tricolore, Reggio Emilia, Italia, Rabu (12/5). Foto: Alberto Lingria/REUTERS
Meski begitu, eks pemain Juventus itu menyayangkan sikap presiden klub, Andrea Agnelli, yang sempat memecat Allegri pada musim 2019 lalu. Pasalnya, Allegri disebut sebagai orang yang tepat untuk menangani Juventus di Liga Italia.
ADVERTISEMENT
“Saya menghormati Sarri dan Pirlo yang melakukan pekerjaan hebat, tetapi seperti yang saya katakan kepada Agnelli, dia seharusnya tidak memecat Allegri pada 2019," ucap Evra.
"Dia [Allegri] memiliki mata yang luar biasa untuk sepak bola, dia selalu tahu apa yang akan terjadi dalam sebuah pertandingan bahkan sebelum dimulai," imbuhnya.
Kini, Juventus memang tengah terseok-seok sepeninggal Ronaldo dan baru kembalinya Allegri di kursi kepelatihan. Sempat terpuruk di awal musim, Bianconeri sempat bangkit dengan meraih empat kemenangan beruntun sejak pekan ke-5 hingga terakhir di pekan ke-8 saat menumbangkan AS Roma 1-0.
Namun, hasil buruk kembali menghantui mereka setelahnya. Imbang 1-1 saat bersua Inter Milan di pekan ke-9, ditekuk 1-2 dari Sassuolo di kandang sendiri, hingga kalah 1-2 dari Hellas Verona di laga terakhir mereka.
Pemain Juventus Giorgio Chiellini duel dengan pemain AC Milan Ante Rebic saat pertandingan di Allianz Stadium, Turin, Italia. Foto: Massimo Pinca/Reuters
Bahkan, Giorgio Chiellini sempat memberi komentar pedas untuk CR7. Singkatnya, sang bek menyimpan rasa kesal dan sakit hati atas kepergian Ronaldo di penghujung bursa transfer musim panas lalu yang membuat Bianconeri oleng, tampil buruk, dan kehilangan beberapa poin di awal musim.
ADVERTISEMENT
“Ronaldo pergi pada 28 Agustus, akan lebih baik bagi kami jika dia pergi lebih awal,” kata pemain berusia 37 tahun itu kepada DAZN Italy.
"Kami membayar sesuatu untuk itu, sedikit kejutan, kami membayar itu dalam hal poin. Jika dia pergi lebih awal, kami akan punya waktu untuk bersiap lebih baik," tandasnya.