Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Dari Kamp Pengungsian ke Bayern Muenchen, Inilah Alphonso Davies
2 Januari 2019 9:53 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB

ADVERTISEMENT
Namanya Alphonso Davies dan dia adalah pemain baru Bayern Muenchen. Secara resmi Davies diperkenalkan sebagai anggota skuat Die Roten pada 1 Januari 2019, ketika bursa transfer resmi dibuka. Akan tetapi, pemuda 18 tahun itu pada dasarnya sudah jatuh ke pelukan Bayern sejak musim panas 2018 silam.
ADVERTISEMENT
Davies adalah pesepak bola berpaspor Kanada. Walau demikian, dia tidak lahir di sana. Davies lahir pada 2 November 2000 di Buduburam, sebuah kamp pengungsian bagi para penyintas Perang Sipil Liberia Kedua. Ketika berusia lima tahun barulah Davies dibawa orang tuanya untuk hijrah ke Kanada, tepatnya di Windsor, Ontario.
Davies baru mengenal sepak bola secara benar ketika dia dan orang tuanya pindah ke Edmonton, Alberta. Di sana dia bergabung dengan sebuah program bernama Free Footy. Program ini diperuntukkan bagi anak-anak usia sekolah dasar yang kurang mampu. Di sanalah bakat Davies pertama kali terasah.
Perlahan, Davies mulai menunjukkan bahwa dia adalah calon bintang masa depan. Itulah yang akhirnya membuat klub MLS Vancouver Whitecaps tertarik untuk merekrutnya. Davies berusia 15 tahun ketika dia datang ke Whitecaps. Setelah setahun berkecimpung di akademi, Davies dipromosikan ke tim senior, tetapi harus menjalani pendadaran dulu bersama Vancouver Whitecaps 2.
ADVERTISEMENT

Dua tahun lamanya Davies bermain untuk tim senior Whitecaps. Namanya pun langsung melejit. Tak heran jika pada Juni 2017 Davies resmi menjadi pemain termuda yang pernah memperkuat Timnas Kanada. Tak cuma itu, pemain yang berposisi sebagai winger itu juga menjadi pencetak gol termuda Timnas Kanada, pencetak gol termuda di Piala Emas, serta pemain kelahiran 2000-an pertama yang mencetak gol di turnamen internasional level teratas.
Potensi besar Davies itu akhirnya tercium sampai Eropa. Adalah Bayern yang beruntung mendapatkan jasa pemuda berpostur 181 cm itu. Dengan biaya transfer 22 juta dolar AS yang merupakan rekor transfer MLS, Bayern mencapai kata sepakat dengan Whitecaps untuk merekrut bintang mudanya.
Kesepakatan itu sendiri dicapai pada 25 Juli 2018, tetapi menurut aturan FIFA Davies memang baru bisa pindah ke Bayern pada 2019 ketika usianya sudah 18 tahun. Sebelum bursa transfer musim dingin 2019 dibuka, Davies sebetulnya sudah mengikuti sesi latihan Bayern karena musim MLS sendiri sudah berakhir, tetapi memang baru Selasa (1/1/2019) dia diumumkan sebagai rekrutan anyar.
ADVERTISEMENT
Pelatih Bayern, Niko Kovac, berkata bahwa Davies saat ini sudah memiliki kualitas yang cukup untuk menembus tim utama Bayern. Akan tetapi, Kovac tak menampik bahwa pemain barunya ini bakal butuh waktu adaptasi.
"Jika dibandingkan dengan para pemain U-23 kami, dia sudah unggul jauh. Jelas, dia masih butuh waktu untuk menjalani aklimatisasi, tetapi kami tidak akan menghambatnya jika memang dia bisa membantu kami," tutur Kovac, dilansir situs resmi Bundesliga.
Sementara itu, Direktur Olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic, berujar bahwa pihaknya siap untuk memberi Davies waktu untuk menyesuaikan diri. "Dia punya talenta besar, tetapi dia masih muda. Dia masih harus menyesuaikan diri dengan gaya dan kecepatan bermain di Bundesliga," kata pria berjuluk Brazzo tersebut.
ADVERTISEMENT
Well, selamat datang di liga sepak bola Eropa, Alphonso Davies!