David Moyes Dikartu Merah Usai Amuk Ballboy di Duel Frankfurt vs West Ham

6 Mei 2022 6:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer West Ham, David Moyes. Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Manajer West Ham, David Moyes. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
West Ham menelan kekalahan kala bertandang ke markas Eintracht Frankfurt di leg kedua semifinal Liga Europa 2021/22 di Stadion Deutsche Bank Park, Jumat (6/5) dini hari WIB. Laga tersebut diwarnai dua kartu merah dengan salah satunya untuk David Moyes.
ADVERTISEMENT
Kartu merah Moyes terjadi di menit 79'. Kala itu, West Ham tengah tertinggal dan bola keluar lapangan, pelatih asal Skotlandia itu kemudian meminta bola kepada ballboy.
Akan tetapi, lemparan ballboy tersebut agak lemah. Alih-alih menerima bola, Moyes kemudian menendang balik bola tersebut ke arah ballboy.
Seorang pemain Frankfurt kemudian datang untuk mengkonfrontasi Moyes. Selanjutnya, wasit menghampirinya sambil menunjukkan kartu merah.
Usai laga, Moyes pun menyampaikan permintaan maafnya. Ia melakukan tendangannya tersebut karena bola yang dilempar ke arahnya pelan.
"Saya menendang bola kembali ke ballboy jadi saya minta maaf untuk itu. Dia melemparkannya dengan sangat lembut ke arah saya," kata Moyes usai laga dikutip dari BBC.
West Ham harus bermain dengan 10 orang dalam laga tersebut. Aaron Cresswell mendapatkan kartu merah usai melanggar Jans Peter Hauge di menit 19'.
Pertandingan Eintracht Frankfurt vs West Ham United di semifinal Liga Europa. Foto: Twitter/@eintrach_ENG
Kekurangan pemain, The Hammers kemudian kebobolan pada menit ke-26 melalui Santos Borre. Papan skor tak berubah hingga akhir laga dan West Ham gagal ke final dengan kekalahan agregat 1-3.
ADVERTISEMENT
“Benar-benar kecewa. Hal-hal tidak berjalan baik untuk kami pada malam itu. Hal-hal kecil tidak terjadi tetapi saya sangat bangga dengan para pemain," tutur Moyes.
"Bagaimana mereka bermain dengan 10 pemain sangat fantastis. Mereka bertahan di sana. Tim lain akan gulung tikar dan kalah dua atau tiga. Para pemain di sini hebat. Anak-anak tangguh," tambahnya.