Dejan Lovren: Susah Jaga Kesehatan Mental saat Lockdown Virus Corona

4 Mei 2020 15:38 WIB
Dejan Lovren merayakan kemenangan Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Craig Brough
zoom-in-whitePerbesar
Dejan Lovren merayakan kemenangan Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Craig Brough
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang para pesepak bola sulit lakukan di tengah lockdown virus corona? Menurut Dejan Lovren, itu adalah menjaga kesehatan mental. Bahkan, Lovren mengatakan bahwa hal tersebut jauh lebih sulit dibanding menjaga kebugaran fisik.
ADVERTISEMENT
"Ya, itu tidak mudah, apalagi kami sudah berada di rumah selama lebih dari 46 hari beruntun. Dampak lockdown pada kesehatan psikologis adalah yang paling sulit diatasi," kata Lovren, dilansir The Guardian.
"Selama ini saya memang bisa berlatih sendiri. Main oper-operan dengan anak saya di halaman, tetapi berlatih dengan tim memberikan perasaan yang sungguh berbeda," lanjut dia.
Dejan Lovren yang merasa kesulitan jaga kesehatan mental saat lockdown virus corona. Foto: Reuters
Lovren juga mengakui bahwa dirinya kesulitan untuk tetap merasa termotivasi saat latihan di rumahnya sendiri.
"Setiap pagi setelah bangun tidur, saya terus berusaha untuk memotivasi diri untuk melakukan latihan. Hasilnya, saya memang bisa menurunkan berat badan," ungkap pemain berusia 30 tahun itu.
"Meski begitu, saya malah kehilangan sejumlah massa otot di kedua kaki karena tidak ada sesi latihan bermain 90 menit bersama rekan satu skuat," tambahnya.
Bek Liverpool, Dejan Lovren. Foto: Reuters/Phil Noble
Di sisi lain, ada kemungkinan Lovren bisa segera kembali berlatih bersama rekan-rekan satu klubnya. Sebab, Premier League sudah meluncurkan Project Restart untuk memulai kembali kompetisi pada Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Lovren menyambut hangat rencana itu. Apalagi, Liverpool berada di puncak klasemen dengan keunggulan 25 poin dan begitu dekat dengan titel Premier League pertamanya.
Namun, ia memperingatkan agar para pemain mendapatkan waktu istirahat yang cukup di antara dua laga, mengingat sudah sangat lama para pemain tidak mentas.
"Saya harap Aleksander Ceferin (Presiden UEFA) dan mereka di UEFA dan FIFA bisa menyiapkan sebuah solusi agar kami, para pemain, tak terjebak dalam situasi harus bermain 15 kali dalam 30 hari," kata Lovren.
"Kami perlu waktu istirahat. Jujur saja, lockdown ini tidak terhitung waktu istirahat karena para pemain harus berusaha memulihkan kondisi mental mereka dari situasi karantina dan pandemi ini," imbuhnya.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT
****
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.