Dengan Penuh Kekecewaan, Heynckes Pamit dari Liga Champions

2 Mei 2018 6:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heynckes berjodoh dengan Bayern. (Foto: Miguel Villagran/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Heynckes berjodoh dengan Bayern. (Foto: Miguel Villagran/AFP)
ADVERTISEMENT
Untuk kelima kalinya secara berturut-turut langkah Bayern Muenchen di Liga Champions dijegal tim asal Spanyol. Pada laga semifinal leg kedua, Rabu (2/5/2018) dini hari WIB, Bayern hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Real Madrid di Santiago Bernabeu. Mereka pun tersingkir dengan kekalahan agregat 3-4.
ADVERTISEMENT
Bayern sebenarnya mampu unggul lebih dulu lewat Joshua Kimmich di menit ketiga. Namun, Real kemudian mencetak dua gol lewat Karim Benzema, masing-masing di menit ke-11 dan 46. Satu gol penyama kedudukan dari James Rodriguez di menit ke-63 tak mampu menyelamatkan Bayern dari eliminasi.
Kegagalan ini tak pelak membuat pelatih Bayern, Jupp Heynckes, kecewa berat. Menurutnya, Bayern sebenarnya tampil lebih bagus, tak cuma di leg kedua, tetapi juga di leg pertama lalu.
"Kami sebenarnya pantas lolos ke final. Namun, aku bukan sosok melankolis. Aku memilih untuk melihat kekalahan ini dengan realistis," kata Heynckes seperti dikutip dari situs UEFA.
"Apabila Anda menyaksikan kedua laga, kamilah tim yang lebih baik. Hari ini, kami tampil lebih dominan dan mereka harus berterima kasih kepada (Keylor) Navas untuk penampilan spektakulernya, terutama jelang akhir-akhir laga."
ADVERTISEMENT
"Kegagalan ini sulit diterima. Kami tampil begitu cair, sementara Real Madrid hanya bisa melakukan serangan balik. Sudah lama aku tidak melihat Bayern tampil sebagus ini. Dengan absennya beberapa pemain kami, bisa bermain seperti itu di depan 80 ribu penonton Bernabeu benar-benar luar biasa," lanjut Heynckes.
Heynckes tidak asal bicara. Statistik menunjukkan bahwa Bayern memang lebih dominan ketimbang Real Madrid. Dari segi penguasaan bola, mereka unggul (60% berbanding 40%). Pun demikian dengan jumlah tembakan (22 berbanding 10). Akan tetapi, penampilan itu jauh dari kata sempurna karena ada sebuah kesalahan fatal yang mengubah segalanya.
Kesalahan fatal yang dimaksud adalah blunder kiper Sven Ulreich. Pada menit-menit awal babak kedua, para pemain Bayern kaget mendapat pressing ketat dari Real. Dalam kondisi tertekan, Corentin Tolisso secara gegabah memberi backpass kepada Ulreich. Mendapat kiriman bola yang tak diduga-duga, kiper berusia 29 tahun itu kemudian melakukan blunder yang berujung gol kedua Benzema.
ADVERTISEMENT
"Ulreich bingung," ucap Heynckes. "Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia tidak tahu apakah bisa menendang bola atau tidak dan akhirnya dia gugup. Kesalahan seperti itu benar-benar pukulan telak bagi seorang pemain. Itu adalah momen buruk bagi timku, tetapi secara umum kiperku bermain bagus."
Heynckes sendiri sudah dipastikan tidak akan melatih Bayern musim depan. Trainer yang pernah membawa Real Madrid juara Liga Champions 1998 ini pun menjadikan laga ini sebagai ajang berpamitan.
"Laga Liga Champions terakhirku sebelum musim ini adalah melawan (Borussia) Dortmund pada 2013 lalu. Aku tak pernah berpikir aku bakal mendapat kesempatan lagi, tetapi beginilah adanya. Aku berani mengatakan bahwa ini adalah laga terakhirku. Aku tidak akan menjadi manajer lagi dan itu bukan masalah bagiku. Kupikir, tak banyak orang berusia 72 tahun yang bisa membuat keputusan seperti itu," selorohnya.
ADVERTISEMENT
Meski gagal kali ini, setidaknya Heynckes sudah pernah menghadirkan kejayaan bagi Bayern di ajang Liga Champions sebelumnya. Laga melawan Dortmund yang disebut Heynckes tadi merupakan final musim 2012/13 yang dimenangi Bayern 2-1. Setelah itu, legenda Borussia Moenchengladbach itu pensiun sebelum diminta menjadi pelatih lagi musim ini menggantikan Carlo Ancelotti.