DFB Takkan Hukum para Pemain Bundesliga yang Serukan Keadilan untuk George Floyd

3 Juni 2020 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jadon Sancho memakai kaus "Justice for George Floyd" saat bertanding melawan Paderborn. Foto: Lars Baron/Pool via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Jadon Sancho memakai kaus "Justice for George Floyd" saat bertanding melawan Paderborn. Foto: Lars Baron/Pool via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) memutuskan untuk tidak menghukum para pemain yang menunjukkan pesan anti-rasialisme setelah kematian George Floyd. Sebelumnya, deretan pemain macam Jadon Sancho, Marcus Thuram, Achraf Hakimi, dan Weston McKennie berpotensi mendapatkan sanksi akibat aksi yang dilakukannya di lapangan.
ADVERTISEMENT
Sancho dan Hakimi menyuarakan dukungan lewat tulisan 'Justice for George Floyd' pada kaus mereka saat berselebrasi. Sementara McKennie yang menggunakan armband bertuliskan 'Justice for George'. Lalu Thuram mengampu kedua kakinya sebagai tanda penghormatan untuk mereka yang memperjuangkan keadilan dan memprotes mereka yang menindas orang-orang kulit hitam.
Jadon Sancho dan Marcus Thuram pro George Floyd. Foto: Lars Baron & Martin Meissner / POOL / AFP
Aksi para pemain tersebut bisa dikenai sanksi. Mereka dinilai melanggar aturan tentang slogan, pernyataan, atau gambar berbau politik, agama, dan pendapat pribadi. Namun DFB telah menegaskan untuk memerangi rasialisme dan tidak menghukum para pemain yang sejalan dengan visi mereka.
"Komite ingin mempertahankan kampanye anti-rasialisme dalam kasus kematian George Floyd pada laga-laga mendatang," demikian bunyi pernyataan DFB.
Keputusan DFB ini sejalan dengan imbauan FIFA beberapa waktu lalu menyoal aksi para pesepak bola menuntut keadilan atas tewasnya Floyd. Mereka mendesak penyelenggara kompetisi tak memberi sanksi kepada mereka yang melakukan aksi di atas lapangan.
ADVERTISEMENT
"FIFA sepenuhnya memahami kedalaman emosi dan kekhawatiran yang diungkapkan para pemain mengingat kejadian tragis kepada George Floyd," tulis pernyataan FIFA seperti dilansir Associated Press.
"Penerapan hukuman dalam permainan, diserahkan kepada penyelenggara kompetisi yang harus menggunakan akal sehat dan mempertimbangkan konteks seputar peristiwa tersebut," lanjut pernyataan itu.
Seruan 'Black Lives Matter' menggema beberapa waktu terakhir setelah tewasnya Floyd, yang merupakan seorang Afro-Amerika, pada Senin (25/5/2020). Floyd tewas karena lehernya ditindih seorang polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin.
Tuntutan atas ketidakadilan struktural yang menewaskan Floyd tak hanya terjadi di Bundesliga. Pemain semisal Paul Pogba dan Marcus Rashford juga menyuarakan protes pada aksi rasial tersebut.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
ADVERTISEMENT