Di Balik Gestur Hormat Dua Penggawa Korea Selatan

24 Juni 2018 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Korea Selatan. (Foto: REUTERS/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Korea Selatan. (Foto: REUTERS/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
Ada sebuah pemandangan unik yang terjadi ketika para pemain Timnas Korea Selatan menyanyikan lagu kebangsaan mereka, 'Aegukga', di ajang Piala Dunia 2018. Pemandangan itu diperlihatkan oleh Joo Se-jong dan Kim Min-woo.
ADVERTISEMENT
Lazimnya, para pemain yang tampil di Piala Dunia 2018 akan memegang dada atau merangkul bahu rekan mereka ketika menyanyikan lagu kebangsaan, yang diputar sebelum laga dimulai. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap negara, yang diwakili oleh para pemain yang tampil di panggung Piala Dunia.
Namun, hal berbeda justru dilakukan oleh Joo dan Kim. Alih-alih memegang dada, ketika menyanyikan lagu kebangsaan Korea Selatan, mereka justru menampilkan gestur hormat, layaknya seorang tentara yang sedang menjalani upacara bendera. Hal ini terjadi di Rostov Arena, Sabtu (23/6/2018) malam WIB, kala Korsel bersua Meksiko. Apa maksud di balik gestur bormat dua pemain ini?
Dilansir Dream Team FC, ternyata kedua pemain tersebut sedang dalam masa wajib militer. Wajib militer sendiri menjadi sesuatu yang lumrah di Korea Selatan, terutama bagi para pemuda berusia 20 tahun ke atas yang memiliki tubuh sehat. Selama dua tahun, para pemuda yang berusia 20 tahun ke atas ini wajib ikut militer karena secara teknis, Korsel masih berperang dengan Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Namun, terkhusus beberapa pesepak bola asal Korea Selatan yang spesial, seperti Park Ji-Sung, mereka mendapatkan pengecualian untuk tidak ikut wajib militer. Sejak Piala Dunia 2002, pemerintah memang mengeluarkan aturan khusus bagi para pemain kunci sepak bola Korea Selatan sehingga mereka tidak diharuskan ikut wajib militer.
Terkhusus untuk Kim, dia memang membela klub berbasis militer di K-League (Liga Korea Selatan), yaitu Sangju Sangmu FC (mirip PS Tira di Indonesia). Sedangkan Joo membela Asan Mugunghwa, klub yang berbasiskan kepolisian (mirip Bhayangkara FC di Indonesia).
Saat membela Korea Selatan di ajang Piala Dunia 2018, keduanya sedang dalam masa wajib militer, karena keduanya sudah masuk usia 20 tahun ke atas, usia wajib militer. Atas dasar tersebut, maka gestur hormat yang mereka berikan tersebut (gestur hormat diarahkan kepada Presiden Moon Jae-In) menjadi sebuah kewajiban.
ADVERTISEMENT
Selain Kim dan Joo, pemain lain yang juga harus melakukan gestur hormat kala menyanyikan lagu kebangsaan adalah Hong Chul. Sama seperti Min-Woo, Hong Chul juga membela Sangju Sangmu FC. Seandainya Hong Chul masuk skuat inti dan harus menyanyikan lagu kebangsaan sebelum laga dimulai, dia akan melakukan hal yang sama.
Pemain Korea Selatan hormat. (Foto: REUTERS/Marko Djurica)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Korea Selatan hormat. (Foto: REUTERS/Marko Djurica)
Sebenarnya, merujuk kepada aturan yang ditelurkan pada Piala Dunia 2002 silam, para pesepak bola Korea Selatan bisa lepas dari wajib militer ini. Namun, syarat prestasi yang ditetapkan terhitung cukup sulit untuk dipenuhi, apalagi di ajang sebesar Piala Dunia 2018. Dengan begitu, menjalani wajib militer mau tak mau harus dilakukan.
Dengan tak kunjungnya Korea Selatan meraih prestasi ini, maka Son Heung-min menjadi pemain yang paling waswas. Melihat prestasi Korea Selatan yang kurang apik ini, maka dia harus menjalani wajib militer, seperti halnya Kim, Joo, dan Hong Chul. Jika ini terjadi, Tottenham Hotspur akan kehilangan Son selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Kesempatan Son untuk berprestasi bersama Korea Selatan ada di ajang Asian Games 2018 dan Piala Asia 2019, jika kelak dia gagal di Piala Dunia 2018. Namun, apa mau Spurs melepas Son untuk dua ajang berskala Asia tersebut?