Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Dion Cools Masih 'Kutuk' Diri Sendiri Jika Ingat Malaysia Dihantam Indonesia
5 Januari 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dion Cools merasa bersalah atas keputusan mundur pelatih Malaysia di Piala AFF 2020, Tan Cheng-hoe. Bek milik FC Midtjylland yang pernah main di Liga Champions ini merasa sedih kala mendengar kabar tersebut dan menyalahkan diri sendiri karena tak berdaya membantu timnya saat dikalahkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Cools sangat diharapkan kualitas permainannya untuk melawan Indonesia di laga terakhir Grup B Piala AFF 2020. Nyatanya, bek 25 tahun itu tak berbuat banyak kala 'Harimau Malaya' diganyang 'Garuda' dengan skor 1-4.
Setelahnya, publik Malaysia merasa bahwa Tan sudah tak lagi pantas melatih timnas mereka. Lantas, Tan resmi mengundurkan diri dari jabatannya menyusul kegagalannya di Piala AFF 2020 dan dipastikan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pada Senin (3/1).
Kabar ini sampai ke telinga Cools. Ia mengaku, dirinya merasa bersalah.
"Itu satu berita menyedihkan untuk didengar karena saya pikir, kami sebagai pemain juga perlu menyalahkan diri kami, termasuk diri saya sendiri," kata Dion Cools kepada media Malaysia, Nadi Arena.
Malaysia sebenarnya sempat di atas angin saat melawan Indonesia. Mereka sempat unggul lebih dulu lewat sepakan jarak jauh Kogileswaran Raj, tetapi setelahnya 2 gol Irfan Jaya serta masing-masing satu gol dari Pratama Arhan dan Elkan Baggott mengubur Malaysia.
ADVERTISEMENT
Khusus gol terakhir, terlihat sekali 'dosa' Cools kala itu. Sebab, ia kalah berduel udara dengan Elkan yang mencetak gol via sundulan usai memanfaatkan umpan sepak pojok Evan Dimas.
"Jika menganalisis laga itu, Anda dapat lihat kami melakukan dengan baik dalam beberapa waktu tetapi selepas itu, kami tidak dapat meneruskannya. Itu sesuatu yang mengecewakan buat saya juga karena kami kalah dengan skor yang besar," terang Cools.
"Sudah pasti saya kecewa dengan diri saya sendiri karena saya tiba di sana dengan harapan yang besar untuk mengantar pasukan ke babak berikutnya dan melakukan keajaiban, tetapi gagal."