Disiplin Jadi Kunci Arema Kalahkan Persebaya

2 Maret 2018 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arema FC vs Mitra Kukar (Foto: Dok. Arema FC)
zoom-in-whitePerbesar
Arema FC vs Mitra Kukar (Foto: Dok. Arema FC)
ADVERTISEMENT
Arema FC berhasil lolos ke partai final turnamen Piala Gubernur Kaltim 2018 (PGK). Pada pertandingan semifinal yang berlangsung Jumat (2/3/2018), 'Singo Edan' berhasil menang dengan skor 2-0 atas Persebaya Surabaya.
ADVERTISEMENT
Gol-gol dalam pertandingan kali ini diciptakan oleh Thiago Furtuoso pada menit ke-60 dan Hanif Sjahbandi pada menit ke-88. Dalam laga kali ini Arema tampil dengan pola 4-2-3-1. Hukuman kartu merah yang diterima oleh Johan Alfarizi membuat Ricky Akbar bermain di posisi bek sayap kiri.
Sementara itu, Persebaya tampil menyerang dengan pola 4-3-3, trio Osvaldo Haay, Ferinando Pahabol, dan Rishadi Fauzi dimainkan oleh Alfredo Vera di lini depan. Namun, permainan dari Persebaya mudahterbaca sehingga mereka harus takluk dengan skor 2-0.
Berikut alasan-alasan mengapa Arema berhasil mengalahkan Persebaya dalam laga kali ini.
Tekanan Arema yang Begitu Baik
Arema tampil dengan pressing yang tinggi sejak babak pertama. Tim besutan Joko Susilo itu berhasil meredam lini tengah dari Persebaya. Setiap Nelson Alom, Robertino Pugliara, dan Misbakus Solihin menguasai bola, Hanif dan Ahmad Atayev selalu membayanginya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Meski hanya berlangsung selama 20 menit saat babak pertama, Arema mampu mengorganisasi pertahanannya dengan baik. Garis pertahanan yang rendah dibangun oleh Bagas Adi dan Artur Cunha membuat pemain-pemain Persebaya kesulitan.
Apresiasi tinggi patut diberikan kepada Joko sebagai pelatih. Tahu kalau pemain depan Persebaya mempunyai kecepatan, mereka tak serta merta terpancing dan disiplin menjaga area pertahanannya.
Hanif Sjahbandi Tampil Baik untuk Putus Serangan Lawan
Apiknya empat bek Arema ditunjang juga oleh permainan bagus dari poros ganda di depannya. Ya, Hanif Sjahbandi dan Atayev tampil mengesankan dalam bertahan maupun menyerang.
Tak jarang, Hanif dan Atayev mampu membantu Balsa Bozovic untuk melakukan serangan ke daerah permainan Persebaya. Hanif pun mampu mencetak gol pada menit ke-88 untuk mengunci kemenangan Arema menjadi 2-0. Gol tersebut merupakan gol pertama Hanif selama kariernya untuk Arema FC.
ADVERTISEMENT
Clean Sheet Pertama Arema di PGK
Bagusnya organisasi pertahanan dari Arema membuat mereka meraih clean sheet pertama di ajang PGK tahun ini. Pada babak fase grup, gawang Arema sudah empat kali dalam tiga pertandingan.
Pada pertandingan sore tadi gawang Arema sama sekali tidak bisa dibobol oleh lawannya. Tangguhnya penjaga gawang Kurniawan Kartika Ajie juga menjadi alasan gawang Arema tidak kebobolan kali ini. Total, mantan penjaga gawang Persiba Balikpapan itu melakukan empat kali penyelamatan.
Serangan Sayap yang Berhasil Dimatikan
Sisi sayap Persebaya merupakan salah satu yang terbaik musim ini. Adanya Ferinando Pahabol dan Osvaldo Haay membuat mereka bisa memanfaatkan kecepatan untuk membelah pertahanan lawan. Pahabol dan Osvaldo bisa dibantu dengan kedua bek sayap Persebaya yakni Ruben Sanadi dan Abu Rizal yang juga aktif membangun serangan.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam laga kali ini sisi sayap Persebaya benar-benar mati kutu. Displinnya Ricky Akbar dan Hendro Siswanto membuat Osvaldo dan Pahabol kesulitan. Abu Rizal dan Ruben memang ikut membantu membangun serangan, tetapi rajinnya Dendi Santoso dan Dedik Setiawan untuk mundur membuat usaha keduanya sia-sia.
Minimnya Kreasi dari Persebaya
Sulitnya sisi sayap untuk menembus pertahana Arema semakin diperparah dengan trio gelandang yang kurang kreatif. Robertino, Misbakus, dan Nelson Alom sangat kesulitan menembus rapatnya pertahanan Arema.
Robertino sempat mempunyai peluang melalui sepakan jarak jauh. Namun, hanya itu saja kreasi yang dibuat oleh lini tengah Persebaya dalam laga kali ini. Semakin tambah buruk bila melihat penampilan lini depan Pesebaya yang bermain dalam laga kali ini.
ADVERTISEMENT
Rishadi Fauzi yang dipercaya sejak menit awal tampil tidak mengesankan. Tidak ada peluang yang diciptakan oleh mantan pemain Persita Tangerang itu. Pergerakan Rishadi benar-benar dimatikan oleh duet Cunha dan Bagas.