Dosa-dosa Ultras Malaya, Suporter 'Terbaik' di Asia

5 April 2018 21:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Timnas Malaysia (Foto: ADEK BERRY/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Malaysia (Foto: ADEK BERRY/AFP)
ADVERTISEMENT
Klaim sepihak suporter fanatik Tim Nasional (Timnas) Malaysia, Ultras Malaya, sebagai suporter terbaik se-Asia melalui Instagram-nya seketika menarik perhatian pecinta sepak bola Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Memang dalam foto unggahan mereka tampak tribune disesaki penonton yang memakai pakaian serba hitam dan mengangkat tangannya ke atas. Dalam foto yang diambil saat Malaysia bersua Bhutan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Minggu (1/4/2018) itu, Ultras Malaya membuktikan selalu memenuhi tribune utara.
Namun, coba saksikan tayangan ulang pertandingan tersebut. Tribune timur dan selatan terlihat kosong. Hanya ada segelintir suporter yang menduduki kursi berwarna kuning, warna kebesaran Malaysia.
Sorak-sorai pun tak terdengar dengan lantang. Ya, bisa disimpulkan, pertandingan tersebut tak disambut dengan antusias oleh pecinta sepak bola Negeri Jiran.
Sedikit keramainan terjadi di tribune utara, yang biasa diduduki Ultras Malaya. Dengan menggunakan pakaian serba hitam, mirip dengan foto yang diunggah di Instagram, penonton menyanyikan beberapa lagu-lagu dukungan. Tujuannya agar pemain yang berada di atas lapangan bersemangat. Terdengar tak begitu sangar. Wajar saja, tribune utara juga tak terisi penuh.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma laga melawan Bhutan saja yang bisa membuat klaim Ultras Malaya. Ada pula sejumlah catatan kelam dari mereka. Berikut hasil rangkuman kumparan (kumparan.com):
Menghina Lawan dengan Sebutan Binatang
Pada Piala AFF 2012, pecinta sepak bola nasional dikejutkan dengan video berisikan nyanyian kasar dari Ultras Malaya. Nyanyian yang menyelipkan salah satu nama hewan itu ditujukan kepada Indonesia sehingga hubungan dua negara serumpun merenggang. Sekaligus, terpantik pertanyaan: pantaskah mereka disebut terbaik?
Indonesia bukan satu-satunya korban dari yel-yel yang tak pantas dilantunkan. Dalam ajang yang sama, saat Malaysia kalah dengan skor 0-3 dari Singapura, Ultras Malaya mengucapkan pesan kasar kepada pemain Singapura. Brunei Darussalam juga mengalami hal yang serupa.
ADVERTISEMENT
Menjiplak Lagu Suporter Indonesia
Memang belum ada indikator pasti untuk mengukur sejauh mana kelompok suporter pantas mendapatkan predikat terbaik. Namun, ada dua hal yang biasanya menjadi tolok ukur: kreativitas dan loyalitas. Indikator yang disebut terakhir dapat dipastikan sudah dimiliki oleh Ultras Malaya. Mereka tak pernah absen mendukung Malaysia bermain.
Indikator satu lagi masih dipertanyakan. Sebab, Ultras Malaya sempat menyanyikan chant dengan irama serupa dengan 'Ayo Indonesia' saat Malaysia mengalahkan Singapura di Piala AFF 2014. Padahal, lagu itu sudah dinyanyikan suporter Indonesia sejak Piala Asia 2007.
Dengan nada yang sama, Ultras Malaya cuma mengubah lirik menjadi "Yo, Ayo Malaysia. Kuingin Malaysia harus menang."
Rusuh Saat Kualifikasi Piala Dunia 2018
ADVERTISEMENT
Tahun 2015 menambah catatan kelam Ultras Malaya. Mereka sempat melakukan protes kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dengan melemparkan kembang api saat Malaysia melawan Arab Saudi pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Shah Alam.
Hal tersebut membuat pendukung Arab Saudi yang datang langsung meninggalkan Stadion. Apa yang dilakukan Ultras Malaya tak lepas dari hasil minor Malaysia di partai sebelumnya: kalah 0-10 dari Uni Emirat Arab.
FAM mengkritik tindakan tersebut secara keras dan menyebut bahwa aksi Ultras Malaya mencoreng sepak bola Malaysia.