Drama 2 Penalti, Timnas U-23 Kalah dari Guinea & Gagal Lolos Olimpiade

9 Mei 2024 22:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi suporter mendukung Timnas Indonesia di stadion. Foto: kumparan/Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suporter mendukung Timnas Indonesia di stadion. Foto: kumparan/Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
Timnas U-23 Indonesia dikalahkan Guinea dalam laga Playoff Olimpiade 2024 Paris di INF Clairefontaine, Prancis, pada Kamis (9/5) malam WIB. Skor akhir laga yang dihiasi 2 penalti untuk Guinea dan satu kartu merah untuk Shin Tae-yong ini adalah 0-1. Salah satu penalti Guinea bisa ditepis Ernando Ari.
ADVERTISEMENT
Ini adalah tiket terakhir menuju Olimpiade. Dengan hasil ini, berarti Timnas U-23 Indonesia gagal berpartisipasi di Olimpiade.

Starting XI Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

Timnas U-23 XI: Ernando Ari; Muhammad Ferarri, Nathan Tjoe-A-On, Komang Teguh; Bagas Kaffa, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan; Witan Sulaeman, Rafael Struick, Kelly Sroyer.
Guinea XI: Soumaila Sylla, Ibrahima Diakite, Saidou Sow, Mohamed Soumah, Madiou Keita, Issiaga Camara, Aguibou Camara, Ilaix Moriba, Ousmane Camara, Algassime Bah, Facinet Conte.

Jalannya Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

Tim Indonesia berfoto sebelum pertandingan play-off pra-Olimpiade antara Indonesia dan Guinea, untuk tempat terakhir turnamen sepak bola Olimpiade putra di Paris 2024, di Clairefontaine-en-Yvelines, selatan Paris (9/5/2024). Foto: Miguel MEDINA / AFP
Dalam laga ini, Guinea sangat memanfaatkan keunggulan tinggi badan sejak awal laga. Mereka banyak mengeksploitasi sisi sayap lalu melepas umpan silang lambung.
Beberapa kali, sundulan pemain Guinea di kotak penalti mampu mengancam gawang Timnas U-23 Indonesia. Namun, pada awal-awal, akurasi mereka tak begitu bagus.
ADVERTISEMENT
Timnas U-23 bukannya tanpa peluang. Beberapa kali 'Garuda Muda' mendapatkan peluang dari serangan balik. Seperti halnya sepakan Arhan di menit 17.
Hal buruk menimpa Witan di pertengahan babak pertama. Usai bertabrakan dengan pemain Guinea, ia tergeletak di lapangan dan harus mendapat perawatan. Kepalanya harus diperban, tetapi masih bisa melanjutkan permainan.
Bek Indonesia#05 Komang Teguh (tengah) berebut bola dengan gelandang Guinea #17 Issiaga Camara selama pertandingan play-off pra-Olimpiade antara Indonesia dan Guinea, untuk tempat terakhir di turnamen sepak bola Olimpiade putra di Paris (9/5/2024). Foto: Miguel MEDINA / AFP
Wasit Letexier Francois menunjuk titik putih di menit 28 usai Witan dianggap menjatuhkan salah seorang pemain Guinea. Momen ini terjadi diawali serangan balik cepat Guinea usai hilangnya kesempatan mencetak gol dari lemparan ke dalam Arhan. Eksekusi baru dilakukan di menit 29, Ilaix Moriba yang menjadi eksekutor sukses mencetak gol.
Di menit 33, Guinea kembali memiliki peluang. Ousmane Camara melepas tendangan bebas, bola hanya sedikit menyamping dari gawang.
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali memiliki kans menendang dari luar kotak penalti. Kali ini dilakukan Marselino, tetapi bola sepakannya di menit 41 masih melebar dari jala Guinea.
Pada menit ke-43, wasit mengganjar kartu kuning untuk ofisial Timnas U-23 Indonesia, yang tampaknya itu adalah Manajer Timnas, Endri Erawan. Sepertinya karena ia dinilai protes terlalu keras.
Gelandang Indonesia #08 Witan Sulaeman bereaksi selama pertandingan play-off pra-Olimpiade antara Indonesia dan Guinea, untuk tempat terakhir dalam turnamen sepak bola Olimpiade putra di Paris 2024, di Clairefontaine-en-Yvelines, selatan (9/5/2024). Foto: Miguel MEDINA / AFP
Guinea nyaris mencetak gol kedua di menit 54. Pemain Guinea melepas tendangan ke gawang ketika Ernando sedang keluar dari gawangnya, tetapi Alfeandra Dewangga (pemain pengganti) berhasil melakukan sapuan sebelum bola masuk gawang Timnas U-23.
Timnas U-23 kembali mendapat peluang di menit 60. Memanfaatkan umpan tendangan bebas, Dewangga menyundul bola, bola hanya melebar sedikit dari gawang Guinea.
Meski begitu, Timnas U-23 tetap lebih mengutamakan permainan umpan datar. Pasukan Shin Tae-yong menjadi lebih dominan terhadap penguasaan bola di babak kedua.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di menit 72, wasit Letexier Francois kembali menunjuk titik putih usai menilai Dewangga telah menekel jatuh pemain Guinea di kotak penalti. Sepintas, tekel Dewangga tampak bersih, tetapi karena tidak ada VAR, wasit tetap bersikukuh dengan keputusannya.
Letexier Francois Foto: VALERY HACHE / AFP
Hal ini memicu protes keras dari Shin Tae-yong. Wasit awalnya memberi Shin kartu kuning, lalu Shin tetap marah dan diganjar kartu kuning kedua berujung kartu merah.
Eksekusi penalti baru dilakukan di menit 78. Algassime Bah yag menjadi eksekutor gagal mencetak gol usai sepakannya ditepis Ernando Ari.
Timnas U-23 terus berjuang keras hingga akhir. Namun, gol yang dicari tidak kunjung hadir. Skor 0-1 bertahan sampai bubar.