Dua Klub Sepak Bola di RI Mau IPO, Penuhi Dulu Syarat Ini

10 Maret 2017 15:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Memantau Indeks Harga Saham Gabungan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Memantau Indeks Harga Saham Gabungan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menunggu realisasi rencana dua klub sepak bola di Indonesia yang ingin menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa efek. Saat ini baru ada 2 klub sepak bola Indonesia yang berencana IPO.
ADVERTISEMENT
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengungkapkan, sebelum klub sepak bola IPO, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Cara ini dilakukan salah satunya agar menarik investor untuk membeli saham.
"Enggak ada syarat khusus bagi klub sepak bola untuk IPO. Yang pasti mereka harus ikut terhadap aturan di pasar modal dalam hal ini OJK dan Bursa Efek," ungkap David kepada kumparan.com, Jumat (10/3).
Syarat-syaratnya adalah berbadan hukum dalam bentuk PT (Perusahaan Terbatas), memiliki net intangible assets lebih dari Rp 5 miliar, memiliki laporan audit keuangan dengan kualifikasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan harus memiliki proyeksi untuk memiliki laba atau keuntungan.
Arema dan Persija berimbang 1-1. (Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Arema dan Persija berimbang 1-1. (Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA)
"Jadi kalau mereka punya hal itu mereka bisa IPO," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Namun ada beberapa pertimbangan khusus juga yang harus dicermati klub sepak bola di Indonesia. Misalnya profit perusahaan. Masalah ini kerap muncul karena rata-rata profit klub sepak bola di Indonesia belum stabil. Umumnya profit didapat dari pihak sponsor, penjualan merchandise dan tiket masuk pertandingan.
Sayangnya rata-rata kontrak sponsor pada klub sepak bola di Indonesia tidak jangka panjang. Ini juga tidak diimbangi dengan penjualan produk merchandise original klub sampai nilai dari penjualan tiket masuk stadion.
"Kalau di Indonesia untuk merchandise sendiri itu enggak jalan karena orang Indonesia suka barang KW bukan asli. Tiket penonton jalan tetapi harga tiket tidak se-profitable tiket di Inggris yang sudah jutaan, di sini enggak sampai. Jadi aspek ini harus dipertimbangkan bila ingin IPO," jelasnya.
ADVERTISEMENT