Dua Sisi Mata Uang Piala Presiden: Menguras Fisik tapi Bantu Adaptasi

22 Januari 2019 20:01 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Final Piala Presiden 2018 (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Final Piala Presiden 2018 (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
ADVERTISEMENT
Telah ditetapkan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bahwa kompetisi Liga 1 bakal dimulai pada Mei 2019 demi menghindari benturan dengan Pemilihan Umum (Pemilu). Untuk mengisi kekosongan sekitar empat bulan, maka PSSI menyediakan Piala Presiden sebagai ajang pemanasan klub-klub Liga 1.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Piala Presiden yang bakal digelar untuk kali keempat lantas disambut positif oleh gelandang Persija Jakarta, Sandi Darma Sute. Maklum saja, turnamen ini menghadirkan memori manis untuk 'Macan Kemayoran'. Ismed Sofyan dan kolega merengkuh gelar juara setelah mengalahkan Bali United dalam final tahun lalu.
Untuk Piala Presiden 2019, Sandi belum mau sesumbar menyoal kans mempertahankan trofi. Pasalnya, materi skuat setiap peserta bergerak dinamis mengingat pasar transfer masih dibuka. Dia sekadar melihat turnamen ini untuk mematangkan persiapan Persija menjelang Liga 1.
"Bagus karena kompetisi baru dimulai Mei. Jadi untuk anak-anak baru-baru di Persija yang belum pernah merasakan Piala Presiden. Ibaratnya ini bisa menjadi batu loncatan kami untuk persiapan," tutur Sandi kepada kumparanBOLA, Selasa (22/1/2019) siang WIB.
ADVERTISEMENT
Ya, sebagaimana mengacu penuturan Sandi, Piala Presiden sekadar pemanasan buat klub-klub peserta Liga 1. Masalahnya, pemain-pemain yang belum panas terancam menghadapi jadwal padat akibat agenda lainnya di fase pramusim.
Gelandang Persija, Sandi Sute (kiri). (Foto: Dok. Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Persija, Sandi Sute (kiri). (Foto: Dok. Persija)
Persija, contohnya, harus menjalani Kualifikasi Liga Champions Asia dan Piala Indonesia di luar Piala Presiden. Jangankan tiga turnamen, mereka saja sudah kerepotan ketika menjalani dua turnamen. Gara-gara bersiap untuk final Piala Presiden, mereka sempat melepas laga fase grup AFC Cup 2018 menghadapi Johor Darul Takzim musim lalu.
Adapun bagi pemain, tantangan yang harus dihadapi adalah persoalan fisik. Sandi mengakui bahwa fisik dirinya dan kolega bisa terkuras saat kompetisi resmi belum bergulir. Oleh karena itu, dia berharap banyak agar pelatih Ivan Kolev pintar-pintar merotasi pemain di periode persiapan.
ADVERTISEMENT
"Persiapan juga banyak ada AFC Cup, Piala Indonesia, sangat padat, ya. Ada juga turnamen-turnamen lain seperti Piala Gubernur Kaltim, saya juga sudah mendengarnya. Kalau buat saya, sih, sangat padat, tetapi dinikmati saja prosesnya," ucap Sandi.
"Itu semua tergantung masing-masing pemain untuk menyiapkan diri. Karena banyak turnamen, kami harus menjaga kesehatan dan melatih. Pasti pelatih juga mengerti strateginya seperti apa untuk memasang pemain dalam tiga turnamen sebelum liga. Saya yakin pelatih bisa untuk mengelola itu semua," katanya.
Padatnya jadwal tidak cuma mengadang Sandi dan kolega selaku representasi Indonesia di Asia, Madura United pun merasakan demikian--meski cuma berkutat di ajang domestik. Selain Piala Presiden, mereka harus mengarungi babak 32 besar Piala Indonesia menghadapi Cilegon United.
ADVERTISEMENT
Sebagai rekrutan anyar Madura United, Alberto Goncalves alias Beto tak melihat kekhawatiran dari periode pramusim. Menurut dia, pemain di Tanah Air justru harus beradaptasi dengan agenda kompetisi yang sering tidak menentu.
Salah satu striker Sriwijaya, Beto. (Foto: Nova Wahyudi/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu striker Sriwijaya, Beto. (Foto: Nova Wahyudi/ANTARA)
Lagi pula, agenda pramusim yang bakal dilakoni Madura United tak sepadat Persija. Mereka cuma mengarungi babak 32 besar Piala Indonesia menghadapi Cilegon United di luar Piala Presiden.
"Pemain di Indonesia sudah biasa itu. Main hari ini, lalu main lagi dua hari kemudian. Kalau dari kami punya banyak pemain, enak untuk pelatih melakukan rotasi. Kami tidak cuma memiliki 11 pemain berkualitas," ucap Beto.
"Malah ini bagus untuk pemain dan pelatih. Kalau pelatih bisa melihat siapa yang dibutuhkan. Sementara saya melihat ini berguna karena baru pulang dari Brasil dan bergabung dengan Madura United. Saya butuh adaptasi dulu," kata penyerang berdarah Brasil tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski harus menjalani banyak agenda di masa pramusim, Beto juga tak sungkan untuk berbicara soal target juara di semua ajang. Target ini, menurut Beto, tergolong realistis menimbang aktivitas Madura United di bursa transfer.
Sudah 14 pemain direkrut Madura United sejauh ini. Beberapa di antaranya merupakan penggawa timnas seperti kiper Muhammad Ridho, gelandang Zulfiandi, Andik Vermansah, dan Beto sebagai penyerang. Ada pula deretan pemain asing yang kualitasnya sudah teruji, mulai dari Jaimerson da Silva yang juara bersama Persija sampai Aleksandar Rakic selaku topskorer Liga 1 2018.
"Target pantas, ya, juara. Klub ini sudah keluar banyak uang sehingga menginginkan balasan dari kami. Namun, tujuan utama tetap liga," ucap Beto.
Di sisi lain, agen pemain, Eddy Syahputra, menilai perhelatan Piala Indonesia dinilai menjadai wadah yang tepat untuk menyeleksi pemain. Para pelatih bisa melihat langsung kemampuan pemain yang diminatinya.
ADVERTISEMENT
"Bagus untuk trial, biar kedua belah pihak (klub dan pemain) sama-sama puas. Karena pelatih 'kan bisa melihat potensi pemain, bisa terlihat kualitas aslinya," ujar agen pemain, Eddy Syahputra, ketika dihubungi kumparanBOLA.
Namun, Eddy mengingatkan bahwa pemain harus jeli terhadap kontrak yang ditawarkan oleh klub. Jika diperuntukan hanya untuk berlaga di Piala Presiden atau bisa dicoret karena penampilan yang tak sesuai harapan, maka hal itu harus tertuang di dalam kontrak.
"Kesepakatan dua belah pihak. Klub harus kasih tahu dulu, dicoba dulu (di Piala Presiden). Harus ditulis dalam kontrak, karena kalau tidak, akan menyalahi. Ini tidak bagus untuk klub dan pemain," katanya.
Kondisi tersebut juga bukannya tanpa cela. Ketidakpastian durasi kontrak, membuat klub akhirnya memakai pra-kontrak untuk mengikat sang pemain.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya, ijin kerja 'kan tidak kenal pra-kontrak, tapi menyiasatinya seperti itu. Jadi ada dua kontrak yang dipakai, satu untuk mengurus KITAS berupa kontrak, satu lagi untuk pemain berupa pra-kontrak. Tapi, semua tergantung regulasi, kalau diperbolehkan tanpa kontrak, maka cukup pakai visa kunjungan usaha," pungkasnya.
Gemerlap Piala Presiden 2018. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gemerlap Piala Presiden 2018. (Foto: Basith Subastian/kumparan)